Selamat membaca:)
PART 37 - TIDAK SUKA
Dara hanya menatap Reza dengan kaget. Ia sama sekali tidak menyangka akan mendengar lamaran dari mulut laki-laki yang merupakan ayah dari salah seorang muridnya. Dara hendak menjawab sebelum ia dikejutkan dengan sebuah suara yang memanggilnya bersamaan dengan lengan yang membelit pinggangnya.
"Sayang?"
Dara tersentak lalu menoleh dan mendapati Arya yang menatapnya dengan senyum. Namun, Dara bisa merasakan bahwa senyum Arya saat ini bukanlah senyuman lembut yang biasa Dara terima dari suaminya.
"Mas Arya?" cicit Dara.
Arya menoleh ke arah Reza masih dengan tangannya yang bertengger manis di pinggang sang istri. Arya tau arah pandang Reza saat ini ada pada tangannya yang ada di pinggang Dara. Menyadari itu Arya segera mengeratkan dekapannya dan menarik Dara lebih merapat padanya.
Pandangan Reza menajam begitu melihat itu. Reza tidak pernah sedekat itu dengan Dara. Jangankan dekat, bahkan berjabat tangan sekalipun belum pernah ia lakukan dengan Dara. Dan melihat ada laki-laki yang merangkul pinggang Dara dengan mesra membuat Reza cemburu, matanya menatap tajam Arya yang balik menatapnya dengan datar. Dara yang merasakan hawa kurang mengenakkan langsung berusaha mengambil alih perhatian kedua laki-laki yang masih betah saling melempar tatapan permusuhan di hadapannya.
"Mas?" panggil Dara.
"Ya sayang?" sahut Arya.
"Ini kak Reza, ayah dari anakku yang tadi aku bilang- asshhhhh"
Dara mendesis begitu merasakan cengkeraman Arya di pinggangnya mengerat. Dara menoleh dan mendapati Arya menatapnya dengan tajam.
"'Anakku'?" sinis Arya.
Dara gelagapan setelahnya.
"Anakku yang dari kelas 10 IPA 5. Aku kan wali kelas disana, jadi anak-anak di kelas itu ya anakku." jelas Dara.
Arya tidak melunturkan tatapan datarnya dan hanya mengangguk, ia kemudian berbalik menatap laki-laki yang merupakan ayah dari salah satu murid Dara. Arya mengulurkan tangan.
"Saya Aryasatya, suami Dara."
Reza yang mendengar perkataan Arya seketika tercekat. Dara sudah menikah?
"Dara? Kamu sudah menikah?" kaget Reza.
Dara yang ditatap sedemikian lekat oleh Arya seketika gugup.
"Umm iya kak. Aku sudah menikah, dan ini suami aku." jawab Dara.
"Saya kira kamu belum menikah karena saya nggak lihat kamu pakai cincin." ujar Reza kecewa.
Dara meremat kedua tangannya.
"Maaf kak, mengenai lamaran kakak yang tadi, aku nggak bisa. Seperti yang kakak tau barusan kalau aku sudah menikah. Maaf kalau sempat buat kakak salah paham mengenai aku yang nggak pakai cincin, aku memang nggak terbiasa pakai. Sekali lagi aku minta maaf." jelas Dara halus.
Sungguh Dara merasa sangat bersalah. Baru saja tadi ia menolak keinginan Melody, dan sekarang Dara juga harus menolak ayah Melody. Dara sungguh tidak menyangka bahwa Reza akan melamarnya hari ini. Ia bahkan tidak tau kalau Reza menyukainya.
Dan yang membuat Dara semakin takut adalah respon Arya. Arya pasti mendengar Reza yang baru saja mengatakan bahwa laki-laki itu menyukainya. Dan melihat bagaimana tangan sang suami meremas pinggangnya erat, Dara bisa menyimpulkan bahwa Arya sedang memendam amarahnya sekarang.
0_0
Suasana di dalam mobil yang dikendarai Arya malam itu sangat hening dan mencekam. Hari memang sudah malam ketika Dara sudah selesai menjalani terapi. Jika biasanya Arya akan menemaninya, maka kali ini Arya memilih menunggu diluar dan membiarkan Dara masuk ke ruangan dokter sendirian. Dara hanya bisa menunduk dalam diam. Tiba-tiba saja lidahnya kelu dan tenggorokannya sulit untuk mengeluarkan suara. Matanya sesekali melirik sang suami yang menyetir tanpa menatap wajahnya sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYA & DARA [END]
Romance[END] Habis nikah cium tangan suami❌ Habis nikah tampar pipi suami✔️ ____________________ Saya terima nikah dan kawinnya Adara Utari Gita binti Hadinata dengan mas kawin tersebut tunai. Suara Arya yang mengucap ijab kabul dengan satu tarikan nafas b...