Part 28 - Kilas Balik (3)

850 27 1
                                    

Selamat membaca:)

PART 28 - KILAS BALIK (3)

15 tahun yang lalu

Dara berjalan menuju kelasnya, kelas VI A yang memang terletak di posisi paling ujung. Ia memegang ransel yang berada di pundaknya dengan erat. Hari ini akan ada pengumuman hasil ujian tengah semester ganjil. Dara cukup nervous dan takut akan nilainya kali ini karena Dara merasa belajarnya sedikit kurang daripada semester sebelumnya.

Dara melangkah pelan memasuki kelas dan mendapati beberapa temannya sudah datang. Setelah menyapa beberapa teman, Dara berjalan menuju tempat duduknya yang berada di barisan nomor dua dari depan. Ia mendudukkan diri dan menoleh ke kursi samping kirinya. Ternyata Arya, teman sebangku nya belum datang.

Dara lalu duduk dengan tenang dan memakan biskuit yang ia bawa dari rumah. Tak lama setelahnya Dara mendapati kedatangan Arya dan Arya langsung mendudukkan diri di samping Dara.

Dara dengan pelan menyodorkan biskuit yang masih utuh kepada Arya dan ditolak begitu saja oleh Arya.

"Mau nggak?" tawar Dara.

"Nggak usah." singkat Arya.

"Dih sombong banget." gerutu Dara pelan.

Dara kemudian melengos dan mengabaikan Arya yang membaca buku paket Bahasa Indonesia kelas VI di sampingnya. Dara cukup terbiasa dengan Arya yang selalu datang pagi dan langsung membaca buku mata pelajaran pada hari itu. Arya memang se-rajin itu.

Tak lama bel masuk berbunyi dan bu Rini, selaku walikelas kelas VI A kemudian masuk ke dalam kelas dan menyapa murid-muridnya.

"Selamat pagi anak-anak." sapa bu Rini.

"Selamat pagi bu."

"Baik, hari ini ibu akan mengumumkan rangking hasil ujian tengah semester kemarin. Mengenai nilai tiap mata pelajaran daftarnya akan ibu bagikan hari ini. Yang namanya ibu panggil silahkan maju dan mengambil daftar hasil ujiannya ya."

Bu Rini kemudian memanggil satu persatu muridnya untuk mengambil lembar hasil ujian masing-masing anak. Hingga tibalah saat Dara untuk maju dan mengambil lembar hasil ujian tengah semesternya dan disusul nama Arya yang dipanggil setelah Dara. Setelah Dara kembali ke bangkunya, ia mulai mengecek satu persatu nilainya.

Matanya dengan teliti mengecek satu persatu nilainya, apakah ada yang dibawah rata-rata dan ternyata tidak ada. Nilai Dara cukup tinggi karena semua nilainya melebihi 90. Dara kemudian menoleh dan menatap Arya.

"Gimana Ar?" tanya Dara.

"Yang pasti lebih bagus daripada punya kamu." ujar Arya.

Dara kemudian mendengus dan menabok lengan Arya dengan keras.

Plak!!

"Sombong banget sih jadi orang!!" marah Dara.

"Astaghfirullah!! Kan emang bener!!" kaget Arya.

Dara hanya terengah karena berusaha menahan emosinya. Ia menatap Arya dengan sengit. Dara mengulurkan tangan membuat gerakan meremas tepat di depan wajah Arya sambil menggeram kesal.

"Iiiiiirrrggghhhhhhh." gemas Dara.

Sementara Arya hanya menatap Dara dengan datar. Ia sudah terbiasa dengan sikap Dara yang suka marah-marah padanya. Matanya kemudian beralih menatap lembar nilai miliknya sendiri. Ada satu mata pelajaran yang mendapat nilai 93, Bahasa Indonesia. Arya hanya menghela napas pasrah. Setelah ini ia harus belajar lebih keras dan lebih teliti lagi.

0_0

Arya mengayuh sepedanya dengan pelan menuju ke rumah. Setelah sampai di rumah, Arya memarkirkan sepedanya di garasi dan berjalan memasuki rumah. Ia masuk ke dalam rumah dan tidak mendapati siapapun ada disana. Arya kemudian berjalan menuju kamarnya dan begitu membuka pintu kamar Arya terkejut karena ternyata Chandra, ayahnya, sudah menunggu didalam kamarnya.

"Ayah?" sapa Arya sambil berjalan mendekati Chandra untuk salim.

"Ayah dapet pesan dari grup wali murid kalau hari ini pembagian nilai ujian tengah semester."

Mendengar perkataan Chandra, Arya yang paham maksud ayahnya dengan segera mengambil daftar hasil ujian dari dalam tas dan menyerahkannya pada sang ayah. Chandra menerima lembaran berisi daftar hasil ujian milik Arya dan segera mengeceknya satu persatu. Sementara Arya hanya terdiam cemas menunggu respon sang ayah.

"Sembilan puluh tiga?" ujar Chandra dengan alis terangkat.

Arya hanya menunduk cemas.

"Kenapa bisa sembilan puluh tiga sih Arya? Kamu kekurangan waktu? Kamu kurang teliti baca bacaannya atau gimana!? Ini cuman pelajaran Bahasa Indonesia. Bisa-bisanya nilai kamu cuman dapet segini?!" marah Chandra.

"Maaf yah, Arya kurang teliti." cicit Arya.

"Kamu itu cucu laki-laki pertama dari keluarga besar kita. Kamu harusnya sadar kalau tanggungjawab kamu itu besar!! Ketika kamu dewasa nanti, kamu yang akan menjalankan perusahaan ayah dan kakek!! Ini masih pelajaran yang gampang Arya!! Di masa depan nanti masih banyak yang harus kamu pelajari!!" bentak Chandra.

Arya hanya menunduk dan terdiam mendengar bentakan dari sang ayah. Ia hanya mampu meremas sisi celana merah miliknya untuk menyalurkan rasa marah dari hatinya. Mengapa ayahnya hanya mempermasalahkan satu nilai yang beliau anggap rendah? Kenapa ayahnya tidak fokus pada sebagian besar nilainya yang mendapatkan 100? Mengapa hanya fokus pada satu keburukannya dan melupakan semua kebaikannya?

"Kamu mau hukuman apa."

Lamunan Arya seketika buyar begitu mendengar nada datar dari sang ayah.

"Arya akan belajar abis ini sampai malem."

"Kamu juga belajar sampai malam sebelum ujian, tapi nilai kamu tetep rendah." Chandra menghela napas. Ada jeda sebelum ia melanjutkan perkataannya.

"Mulai sekarang jam main kamu ayah kurangi. Besok ayah akan bilang ke guru les kamu untuk nambah jam belajar dan ngasih pre-test dan post-test setiap kamu les. Ayah juga bakal daftarin kamu les khusus untuk persiapan kamu masuk ke SMP." mutlak Chandra.

Arya yang mendengar keputusan sang ayah hanya mampu mengangguk dan terdiam lesu. Setelah melihat respon sang anak, Chandra berlalu keluar dari kamar meninggalkan Arya yang masih berdiri kaku di sisi meja belajar.

Mata Arya kemudian beralih menatap almari yang berada di samping meja belajarnya. Almari itu berisi semua piagam dan piala yang Arya dapatkan sejak TK hingga sekarang. Lomba sepak bola, tenis meja, pidato, dan piala-piala hasil kemenangannya di berbagai Olimpiade memenuhi seluruh isi almari tersebut. Arya hanya tersenyum kecut. Semua piala itu tidak berguna.


TBC



HALOOOWWWW✨🤍🤍

Selamat hari raya idul adha buat temen-temen yang merayakan 🙌🙌

Semoga suka dengan part ini. Jangan lupa tinggalin jejaaakk✨

Love

Esteh
29 Juni 2023

ARYA & DARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang