Selamat membaca:)
PART 20 - SAYANG
Dara menenggelamkan kepalanya di bahu Arya. Tangisannya sudah berhenti namun ia enggan untuk melepas pelukan keduanya. Arya berusaha melepaskan pelukan keduanya, ia hanya ingin bicara terlebih dulu dengan Dara namun Dara malah mengeratkan pelukannya, pertanda bahwa ia enggan melepaskan diri dari Arya. Dan pada akhirnya dengan sedikit paksaan Arya dapat melepas pelukan keduanya. Ia menatap mata Dara yang sembab dan juga tatapan Dara yang kosong.
Arya mengelus rambut Dara dan mengecek kondisi bahu Dara. Salepnya sudah mengering, kemudian Arya hendak beranjak untuk mengambil pakaian ganti untuk Dara. Belum sempat Arya melangkah, tangannya dicekal erat oleh Dara.
"Kamu mau kemana?" Dara menatap Arya dengan panik. Kedua tangannya yang bergetar menahan tangan Arya agar tidak pergi. Lagi-lagi hati Arya teriris melihat keadaan Dara.
"Saya ambilin baju ganti dulu buat kamu ya?" ujar Arya lembut.
"Jangan tinggalin aku." ujar Dara dengan mata yang berlinang, ia menatap Arya memohon.
"Tapi nanti kamu kedinginan kalau tidurnya pakai baju sependek ini." ujar Arya berusaha memberikan pengertian.
"Enggak!! Aku nggak dingin sama sekali!! Jangan tinggalin aku Ar."
Dara ketakutan, ia takut Arya akan beranjak meninggalkannya dan tidak kembali lagi. Padahal Arya hanya ingin mengambil pakaian ganti di walk in closed yang terletak di samping kamar mandi yang ada di kamar mereka.
Arya kemudian hanya mengangguk dan dengan lembut mengelus rambut Dara.
"Iya, aku nggak akan ninggalin kamu. Kita tidur ya?" putus Arya.
Dara akhirnya menurut dan kemudian berbaring. Arya pun ikut berbaring di samping Dara, ia menarik Dara ke dalam pelukannya dan mengelus punggung Dara. Dengan berbantalkan lengan Arya, Dara menenggelamkan kepalanya di dada sang suami dan mencari kenyamanan dari sana. Tangannya memeluk Arya dengan erat. Aroma segar yang menguar dari tubuh Arya membuat Dara semakin tenang dan merasa nyaman. Perlahan ia memejamkan matanya dan Dara pun tertidur dengan nyaman dalam dekapan Arya.
Arya hanya diam dan terus mengelus punggung Dara berusaha memberikan kenyamanan. Ia akan menunda pembicaraannya dengan Dara. Ia menunduk dan menatap Dara yang tertidur, Arya merendahkan kepalanya dan mengecup kening Dara dengan pelan dan penuh perasaan. Setelahnya Arya kembali memeluk Dara dengan erat.
0_0
Dara membuka matanya dengan pelan. Hal pertama yang menyapa pandangannya adalah dada Arya yang terbalut kaos berwarna hitam. Dara mendongak dan menatap Arya yang sedang memejamkan mata.
Dara memandangi wajah tampan Arya lamat-lamat. Tangan Dara lalu terangkat untuk mengelus pipi Arya dengan lembut. Arya yang merasa terusik pun dengan perlahan membuka matanya. Arya mengerjabkan matanya dan menunduk menatap Dara. Tangannya menyentuh tangan Dara yang ada di pipinya dan matanya menatap mata sembab milik sang istri. Keduanya bertatapan cukup lama sebelum suara Arya memecah keheningan antara keduanya.
"Sholat ya?" ajak Arya.
Dara mengangguk dan setelahnya Arya beranjak menuju kamar mandi. Sebelum beranjak, Arya mengecup kening Dara sekilas dan meninggalkan Dara yang terpaku menatap kepergian sang suami.
Dara kemudian bangun dari posisinya lalu duduk dengan menyender pada kepala ranjang. Ia menatap tangannya yang dipenuhi bekas luka. Arya sudah melihatnya dan tiba-tiba saja Dara merasa takut. Apa Arya akan meninggalkannya setelah ini? Apa Arya merasa jijik padanya setelah melihat semua bekas lukanya?
Dara takut Arya pergi meninggalkannya. Dara tidak mau sendirian lagi. Dara membutuhkan Arya disisinya. Dara mencintai Arya, Dara tidak ingin Arya pergi dari sisinya. Tapi Dara juga tidak bisa memaksa Arya untuk selalu mengikuti apapun yang ia mau, Dara menunduk sedih dan menghela napas.
"Stop berpikiran yang aneh-aneh Dar." tegur Arya. Arya tau bahwa Dara pasti berpikir yang tidak-tidak, terlihat dari raut sendu dan kening istrinya yang mengerut.
Dara tersentak kaget karena mendengar suara Arya. Dara menolehkan kepalanya dan ternyata Arya yang baru saja keluar dari kamar mandi menatapnya dengan tegas. Tatapan Arya yang sedikit menajam membuat Dara takut, tetapi Dara memilih diam dan segera beranjak menuju kamar mandi.
Keduanya melakukan shalat berjama'ah dan seperti biasa, Dara akan selalu mencium punggung tangan Arya selepas berdo'a. Namun kali ini, Arya tidak melepaskan tangan Dara setelah Dara mencium punggung tangannya. Arya mengubah posisi tangan keduanya dan menggenggam erat tangan Dara. Ia berbalik sepenuhnya menatap Dara. Arya tersenyum lembut sebelum mendekat dan mengecup kening Dara. Dara memejam dan membiarkan Arya melakukan apapun.
Arya menjauhkan wajahnya dari Dara. Ia duduk bersila tepat di depan Dara tanpa jarak. Arya mengelus tangan Dara yang ada di genggamannya dan dengan lirih Arya berkata pada Dara.
"Saya cinta sama kamu Dar." bisik Arya.
Dara yang mendengarnya hanya terpaku. Jantungnya berdegup sangat kencang. Matanya memerah dan berlinang. Ia kira Arya akan meninggalkannya karena merasa jijik dengan semua bekas luka yang ada pada tubuhnya. Namun nyatanya, Arya malah menyatakan cinta padanya.
"Kamu nggak jijik sama aku?" lirih Dara.
"Saya cinta sama kamu." jawab Arya.
"Kamu nggak marah lihat aku?"
"Saya cinta sama kamu."
"Kamu masih tetap pengen aku jadi istri kamu setelah semua yang kamu lihat?"
"Saya cinta sama kamu Dara."
"Kamu-"
Arya memotong perkataan Dara dengan mencium bibir sang istri. Ia melepaskan genggaman tangan mereka lalu meraih kedua pipi Dara dan mencium Dara dengan penuh perasaan. Dara harus tau, bagaimanapun kondisi Dara, Arya tidak akan pernah meninggalkannya. Arya tidak akan pergi jika bukan Dara yang meminta. Arya hanya menginginkan Dara sebagai istrinya. Arya hanya mau Dara terus berada di sisinya. Arya tidak menginginkan perempuan lain. Hanya Dara.
Arya mencium dan melumat bibir Dara dengan penuh kelembutan. Sedangkan Dara menutup mata dan membiarkan air matanya mengalir melalui pipi. Hatinya tiba-tiba menghangat. Dara menyentuh kedua tangan Arya yang ada di pipinya. Menikmati kasih sayang yang disampaikan Arya melalui sebuah ciuman.
Arya melepas ciuman keduanya begitu menyadari Dara sudah kehabisan napas. Keduanya terengah dan saling bertatapan. Mata hitam Arya menatap Dara dengan lembut. Arya mengelus pipi Dara yang terdapat bekas lelehan air mata. Lalu Arya menarik Dara ke dalam pelukannya dan dibalas pelukan erat oleh Dara. Dara melingkarkan kedua tangannya di bahu Arya, membiarkan tangan Arya mengelus lembut punggungnya. Dara memejamkan matanya merasa nyaman. Dengan suara lirih Dara berbisik di telinga sang suami.
"Aku juga cinta sama kamu."
TBC
HALOOOWWW✨✨
Jangan lupa tinggalin jejaaaakkk✨🙌
Love,
Esteh
14 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYA & DARA [END]
Romansa[END] Habis nikah cium tangan suami❌ Habis nikah tampar pipi suami✔️ ____________________ Saya terima nikah dan kawinnya Adara Utari Gita binti Hadinata dengan mas kawin tersebut tunai. Suara Arya yang mengucap ijab kabul dengan satu tarikan nafas b...