Selamat membaca:)
PART 1 - TIBA-TIBA
Dara menghela napas pelan begitu semua pekerjaannya telah selesai. Matanya berkelana, menatap ruang guru yang hanya menyisakan dirinya saja. Semua guru sudah pulang mengingat jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Namun Dara memilih menuntaskan pekerjaannya di sekolah karena setelah ini ia harus memberikan pelajaran tambahan kepada salah satu muridnya.
Dara membereskan mejanya dengan cepat. Menumpuk semua rapor dan kertas-kertas ulangan milik murid-muridnya, menatanya dengan rapi dan segera keluar menuju parkiran. Sesekali ia tersenyum menjawab sapaan dari beberapa muridnya yang masih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
0_0
"Kita lanjut ke bab selanjutnya ya-"
Ddrrtttt ddrrtttt
Dara menjeda penjelasannya. Menatap muridnya sebentar sebelum berdiri dan keluar sebentar untuk mengangkat telpon. Alisnya mengernyit begitu melihat panggilan dari teman satu SD nya. Mereka tidak pernah berkomunikasi sama sekali, hanya sebatas saling menyimpan nomor masing-masing. Dan ia tidak merasa memiliki kepentingan dengan temannya tersebut.
"Assalamu'alaikum. Ada apa Ar?" ujar Dara tanpa basa-basi.
"Waalaikumsalam."
"..."
Kening Dara mengernyit begitu tidak mendengar jawaban apapun dari lawan bicaranya di seberang sana.
"Ar?"
"Kamu dimana Dar?"
"Gue di rumah salah satu murid gue, masih ngasih pelajaran tambahan. Ada apa?"
"Shareloc, saya jemput."
"Hah??!! Kita mau kemana?" Kaget Dara.
"Ke rumah saya."
"Ngapain??!!!" Dara yang kaget mendengar perkataan dari Arya hanya menganga dan terdiam.
"Ada hal penting yang-"
"Bentar Ar, ini maksudnya apa?" Dara menyela sebelum Arya selesai berbicara. Ia benar-benar tidak mengerti ada apa dengan Arya sekarang. Mereka tidak pernah berkomunikasi sebelumnya, harusnya jika memang ada hal penting Arya bisa mengatakannya dari jauh-jauh hari.
"Kamu shareloc sekarang. Saya jemput."
Tutt
Dara hanya terdiam sembari menatap layar ponselnya yang menghitam. Matanya melebar begitu otaknya sudah sepenuhnya menyadari apa maksud dari lawan bicaranya beberapa menit yang lalu.
Tak lama keningnya mengernyit begitu mendapati pesan yang segera menyuruhnya untuk mengirim lokasinya saat ini. Oke. Ia akan menuruti Arya kali ini. Jika dilihat dari betapa terburu-burunya Arya, sepertinya memang ada hal penting yang harus ia lakukan.
Dara berbalik dan berpamitan dengan Raka beserta kedua orang tuanya. Mengatakan bahwa ada hal mendesak yang harus dilakukan. Syukurlah kedua orang tua Raka bisa mengerti dan dengan senang hati mempersilahkan ia untuk pulang.
Begitu mendengar suara mobil yang berhenti di teras, Dara buru-buru keluar dan menghampiri mobil Arya yang terparkir di luar gerbang rumah Raka.
"Kamu naik mobil saya, nanti motor kamu akan dibawa pak Joko." ujar Arya to the point.
Dara yang hendak mengeluarkan protesan memilih untuk diam dan mengikuti kemauan pria dihadapannya. Ia menyerahkan kunci motornya kepada pak Joko setelah beliau turun dari mobil Arya. Dan ia langsung menaiki mobil Arya, belum selesai seatbelt ia pasang, Arya langsung tancap gas dan menaiki mobil dengan kecepatan diatas rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYA & DARA [END]
Romance[END] Habis nikah cium tangan suami❌ Habis nikah tampar pipi suami✔️ ____________________ Saya terima nikah dan kawinnya Adara Utari Gita binti Hadinata dengan mas kawin tersebut tunai. Suara Arya yang mengucap ijab kabul dengan satu tarikan nafas b...