Part 32 - Sebait Lagu

1.2K 43 0
                                    

Warning! Ada sedikit adegan yang kurang pantas buat pembaca dibawah umur. Tolong bijak ya. Terimakasih.

Selamat membaca:)

PART 32 - SEBAIT LAGU

Dara melangkahkan kaki menuju gerbang setelah mendapat pesan bahwa Arya sudah di depan sekolah. Dara melangkah ringan mendekati mobil hitam milik Arya. Ia mengetuk kaca bagian pengemudi dan seketika Arya menurunkan kaca mobilnya.

"Atas nama mbak Dara ya?"

Dara mendenguskan tawa sebelum menjawab perkataan sang suami.

"Alamatnya sesuai aplikasi ya pak."

Arya benar-benar tertawa setelahnya. Ia membiarkan Dara membuka pintu penumpang dan masuk ke dalam mobil. Perjalanan keduanya diisi oleh suara Dara yang menceritakan tentang hari yang cukup melelahkan. Dan Arya hanya mendengarkan sambil tersenyum dan menganggukkan kepala.

"Terus akhirnya kamu hukum dia karena dia nyontek?" ujar Arya.

"Enggak. Aku minta dia ulangan susulan di ruang guru sama aku."

Arya hanya tertawa dan mengusak hijab yang dipakai sang istri. Suara kesal sang istri menjadi hiburan tersendiri baginya.

"Mau makan diluar nggak Dar?"

Pertanyaan dari Arya sukses membuat kekesalan Dara menguap. Ia menoleh dan menatap Arya dengan senyum.

"Mauuuu." jawabnya dengan antusias.

Arya hanya terkekeh setelahnya.

"Ke cafe temen aku mau? Dia baru buka cafe sekitar beberapa bulan yang lalu. Sekalian aku mau nyoba juga karena belum sempet kesana." usul Arya.

"Boleehhh, aku juga nggak punya rekomendasi tempat lain."

Perjalanan keduanya kembali diisi percakapan ringan mengenai hari-hari keduanya. Hingga tanpa terasa mobil hitam Arya berbelok masuk ke dalam pelataran sebuah cafe. Mata Dara seketika berbinar melihat dekorasi dari cafe tersebut yang sangat cantik. Lampu-lampu berwarna kuning membuat suasana cafe menjadi lebih tenang. Dinding kaca yang mengelilingi cafe tersebut membuat siapapun yang ada diluar dapat melihat suasana yang ada didalam cafe.

Begitu Dara dan Arya melangkah masuk, Dara kembali dibuat kagum karena terdapat panggung kecil yang menyajikan live music di sudut cafe. Panggung tersebut menghadap ke luar dan ada beberapa orang yang sedang memainkan alat musik di sana.

Dara menghentikan kekagumannya begitu ia merasakan lengan Arya yang meraih pinggangnya. Ia menoleh dan menatap Arya dengan senyum yang tidak luntur sedikitpun dari bibirnya.

"Bagus banget cafenya."

"Aku seneng kalau kamu suka. Tapi kalau mau lihat-lihat nanti lagi ya. Kita pesen makan dulu."

Dara mengangguk dan maju begitu orang yang ada di depannya sudah selesai memesan. Begitu melihat buku menu, Dara lagi-lagi terkesan karena disini yang tidak hanya menyediakan makanan ringan dan camilan, tapi juga ada menu berupa makanan berat.

Setelah memesan, Dara dan Arya memilih tempat duduk yang tepat berada di tengah dan menghadap langsung ke arah panggung. Ketika keduanya datang tadi, band yang akan tampil sedang menyiapkan alat musik dan juga sound yang ada di panggung. Dan saat keduanya duduk, barulah band tersebut mulai menyapa para pengunjung yang ada di cafe.

"Selamat soreeee para pengunjung Kopi Dari Hati." sapa vokalis band tersebut pada pengunjung.

Dara menatap panggung dengan tatapan berbinar. Dara suka sekali dengan pertunjukan live music. Maka dari itu ia menantikan lagu yang akan dinyanyikan band tersebut dengan tidak sabar.

ARYA & DARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang