Part 4 - Langkah Pertama

2.1K 86 2
                                    

Selamat membaca:)

PART 4 - LANGKAH PERTAMA

Dara mulai membuka mata begitu merasa lampu kamarnya dinyalakan. Matanya mengerjab kecil karena silau. Netranya menangkap siluet laki-laki yang berdiri di sudut kamar. Sontak matanya terbuka lebar dan Dara sudah bersiap untuk berteriak namun seketika ingatannya kembali. Dara terdiam sebentar berusaha mengumpulkan kesadaran dan baru menyadari sepenuh hati dan jiwa raga bahwa laki-laki tersebut adalah Arya, suaminya sendiri.

"Pusing?" tanya Arya sembari mendekat ke arah ranjang.

"Dikit. Tapi nggak papa." jawab Dara sambil memijat pelan pelipisnya.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore dan Dara baru saja bangun karena kelelahan.

"Makan dulu, pulang dari sekolah kamu belum makan. Saya udah pesen makanan."

Tanpa menunggu jawaban Dara, Arya segera beranjak menuju ruang tengah untuk menonton TV. Mengabaikan Dara yang masih terdiam di atas kasur.

0_0

"Pesen apa?" tanya Dara begitu sampai di ruang makan.

"Ayam geprek aja. Saya nggak tau kamu sukanya apa."

"Makasih."

"Hmm."

Arya lanjut menonton TV dan Dara memilih langsung makan karena ia merasa sangat lapar.

"Dar, setelah makan saya mau ngomong sama kamu bisa?"

Dara yang sedang mengunyah memilih mengangguk. Mereka memang butuh bicara.

0_0

"Jadi?" tanya Dara begitu mendudukkan dirinya berhadapan dengan Arya di kursi ruang tamu.

Arya menghela napas dan menatap Dara dengan raut serius. Pria yang tidak suka basa-basi itu langsung mengutarakan maksudnya.

"Dari awal, saya berencana buat menjalani pernikahan ini dengan normal. Saya nggak berniat untuk mempermainkan pernikahan ini. Saya serius." tegas Arya.

Dara terpaku sesaat sebelum mulai mengeluarkan pendapatnya. Dara berusaha berpikir jernih dan menjawab Arya sesuai dengan keinginan hatinya.

"Gue butuh waktu buat menerima semua ini. Pelan-pelan, karena gue nggak suka dipaksa. Gue juga bakal berusaha buat menghormati pernikahan ini, dan termasuk juga menghormati lo sebagai suami gue. Gue mau pernikahan ini berhasil." jelas Dara.

Arya hanya mengangguk mendengar penjelasan Dara. Ia bisa mengerti bahwa Dara memang membutuhkan waktu untuk menerima ini semua.

"Saya akan memenuhi tanggung jawab saya sebagai suami termasuk menafkahi kamu. Kamu tau pasti pekerjaan saya, sudah jelas pekerjaan saya halal dan sangat cukup untuk menghidupi kita berdua. Tapi untuk nafkah batin, saya rasa kita nggak perlu membahas ini. Sudah jelas kamu membutuhkan waktu."

Dara dengan santainya hanya mengangguk. Toh semua sudah terjadi, ia hanya harus berusaha untuk menjalani pernikahan ini dengan ikhlas. Allah sudah menakdirkan nya menikah dengan Arya. Dara hanya bisa berusaha untuk percaya bahwa ini adalah yang terbaik.

"Gue akan menjalankan semua kewajiban gue termasuk ngurusin kebutuhan lo. Dan mengenai anak, seperti yang lo pahami bahwa gue butuh waktu. Dan gue rasa kita mas-"

ARYA & DARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang