Selamat membaca:)
PART 34 - SALAH
Dara membuka matanya secara perlahan. Seketika matanya menyipit karena silau dari lampu yang tepat berada di atas kepalanya. Dara mendesis pelan begitu merasakan kepalanya yang sakit, tangannya terangkat untuk memijat pelipis. Dan Dara baru sadar bahwa di tangan kirinya telah dipasang infus. Dara mengedarkan pandangannya dan tidak menemukan siapapun.
Dara menoleh ke nakas dan mengambil tasnya dari sana. Ia membuka ponsel dan ternyata ponselnya mati total karena kehabisan baterai. Dara seketika berdecak, ia mendudukkan diri dan hendak memanggil suster sebelum pintu ruangannya dibuka dari luar.
"Kamu sudah sadar?" tanya Reza.
"Kak Reza?"
Dara menebak pasti Reza yang membawanya ke rumah sakit. Mengingat ia pingsan saat menemani Melody menunggu jemputan dari sang ayah. Sedangkan Reza hanya tersenyum singkat tanpa mengatakan apapun. Ia mendekati ranjang yang ditempati Dara dan menaruh box berisi makanan di nakas. Ia sengaja membeli makanan untuk Dara.
"Saya belikan kamu makanan. Kamu mau makan sekarang?" tawar Reza.
"Makasih kak, tapi aku belom laper." tolak Dara halus.
"Kamu belum makan daritadi Dara, makan sekarang ya?" bujuk Reza.
"Terimakasih kak, tapi aku boleh pinjam ponsel dulu? Aku mau ngabarin orang rumah." ujar Dara cemas.
Reza kemudian mengangguk dan meminjamkan ponselnya kepada Dara. Reza tadinya ingin mengabari keluarga Dara tapi ponsel Dara mati dan ia tidak tau harus bertanya kepada siapa. Dan Reza hanya menatap Dara yang dengan cemas menelpon dengan ponselnya.
"Halo? Assalamu'alaikum mi." sapa Dara begitu Tania mengangkat telponnya.
"Waalaikumsalam, ya Allah Dara kamu dimana? Ini daritadi Arya nyariin kamu. Kamu kemana?"
"Mi maafin Dara, Dara sekarang di rumah sakit."
"Hah? Kamu masuk rumah sakit?"
"Mi tolong kasih tau mas Arya buat jemput Dara ya."
"Iya Mami kasih tau Arya, abis ini mami nyusul kamu ke rumah sakit. Ya Allah Daraaaa."
Tutt
Tania segera menutup telponnya karena panik ingin segera menghubungi Arya. Sedangkan Dara hanya menghela napas lega begitu ia sudah mengabari Tania. Dara kemudian mengembalikan ponsel Reza kepada sang pemilik.
"Makasih kak." ujar Dara lirih.
"Sama-sama Dar."
Dara kemudian hanya diam dan menatap dinding dengan kosong. Tak lama setelahnya dokter datang dan mengatakan bahwa Dara hanya kelelahan dan demam, tensi darahnya juga rendah jadi dokter menyarankan agar Dara lebih banyak beristirahat. Dara harus menghabiskan infus lebih dulu dan setelahnya baru Dara bisa pulang. Dara hanya mengangguk dan membiarkan dokter keluar dari ruangannya.
Setelah dokter keluar dari ruangan, Reza berpamitan kepada Dara untuk segera pulang.
"Dara, saya pulang dulu ya. Melody di rumah sendirian, saya nggak tega ninggalin dia terlalu lama. Keluarga kamu sudah mau kesini kan?"
"Oh, iya kak nggak papa. Maaf aku ngerepotin. Makasih juga udah bawa ke rumah sakit. Nanti administrasinya biar aku ganti ya kak." ujar Dara.
"Nggak usah diganti nggak papa Dara. Anggep aja rasa terimakasih saya karena kamu udah nemenin Melody tadi." tolak Reza.
"Eh enggak!! Aku nggak masalah nemenin Melody tadi, aku nggak kerepotan sama sekali. Dan aku tetep mau ganti." kukuh Dara.
Melihat Dara yang kukuh dengan keinginannya membuat Reza akhirnya mengangguk dan meninggalkan kartu namanya. Dara yang meminta kartu nama Reza, hal ini agar memudahkannya untuk menghubungi Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYA & DARA [END]
Romance[END] Habis nikah cium tangan suami❌ Habis nikah tampar pipi suami✔️ ____________________ Saya terima nikah dan kawinnya Adara Utari Gita binti Hadinata dengan mas kawin tersebut tunai. Suara Arya yang mengucap ijab kabul dengan satu tarikan nafas b...