Part 2 - Selepas Akad

3.7K 116 0
                                    

Selamat membaca:)

PART 2 - SELEPAS AKAD

"Dar, saya bisa jel-"

Plak

"Dara!!" Tania berteriak kaget begitu melihat Dara yang dengan entengnya menampar Arya.

Tanpa menggubris teriakan ibunya, Dara langsung meraih kerah kemeja lelaki dihadapannya dan menariknya dengan keras. Matanya menatap tajam sepasang mata hitam yang menatapnya dengan sayu.

"Jelasin ke gue sekarang, apa maksud ini semua!!" Bentak Dara.

"Dara, lepasin Arya!! Kita bisa bicara baik-baik. Ini semua nggak seperti yang kam-"

Dara menoleh cepat ke arah Tania dan memasang wajah marah yang sangat ketara.

"Jadi mami belain dia? Atau mami ikut andil dalam rencana dia buat nipu Dara?" Ucap Dara tajam.

"Bukan begitu maksud mami Dar, dengarkan penjelasan Arya dulu. Jangan kasar sama dia. Bagaimanapun dia-."

"Tante, boleh tolong tinggalkan saya dengan Dara?" ujar Arya berusaha menghindari pertengkaran antara Tania dan Dara.

"Tapi Ar-"

"Nggak papa tan, Arya bisa jelasin pelan-pelan ke Dara."

Tania menghela napas pelan. Memilih keluar kamar meninggalkan Arya dan Dara disana. Setelah Tania menutup pintu, Arya menolehkan kepalanya ke arah perempuan dihadapannya. Menyentuh pelan tangan Dara yang masih mencengkram kerah lehernya.

"Maafin saya Dar. Saya ada di situasi yang sulit sehingga harus melibatkan kamu. Tapi tolong keluar sebentar sama saya ya, kita tandatangan dokumen dulu. Saya janji setelahnya akan langsung menjelaskan semuanya." Ujar Arya berusaha membujuk Dara.

"Tandatangan dokumen? Lo gila?!! Dasar laki-laki nggak tau diri!! Lo udah nipu gue dan sekarang minta gue buat tanda tangan dokumen? Lo orang paling nggak waras yang gue kenal Arya!!" Teriak Dara marah.

Arya menutup kedua matanya begitu menyadari nada suara Dara yang meninggi. Ia kembali menatap Dara dengan tatapan sendu.

"Dara, tolong." Mohon Arya.

Dara yang melihat tatapan Arya yang sendu pun melepaskan cekalan tangannya dari kerah Arya. Ia menghela napas berusaha mengendalikan emosi yang meledak-ledak. Dara menatap sengit lelaki dihadapannya.

Tanpa mengatakan apapun Dara melangkahkan kakinya keluar kamar. Ia akan menemui ayahnya dan menuntut penjelasan.

Begitu sampai di ruang tamu, Dara mengedarkan pandangannya berusaha mencari keberadaan Hadinata, ayahnya, namun matanya malah bersibobrok dengan mata kakek Arya. Beliau sedang duduk di kursi roda dan ditemani oleh Winda dan tantenya Arya. Kakek menatap Dara dengan tersenyum penuh bahagia. Dara dengan kikuk menampilkan sedikit senyumnya sebelum dituntun Arya untuk duduk di kursi yang disediakan dan menandatangani dokumen-dokumen yang Dara tidak mengerti.

Setelah menandatangani berbagai dokumen termasuk buku nikah, Dara dan Arya beranjak untuk bersalaman dengan para orang tua. Setelahnya mereka menyalami beberapa tamu yang mungkin hanya terdiri dari dua puluh orang. Setelah selesai menyalami para tamu, Dara langsung menyenggol lengan Arya yang ada di sampingnya. Menatap Arya dengan sengit meminta penjelasan. Arya yang mengerti memilih berpamitan dengan para orang tua dan mengajak Dara ke kamarnya.

0_0

"Jelasin ke gue sekarang juga!!" Ujar Dara spontan begitu Arya selesai menutup pintu.

Tanpa menjawab apa-apa, Arya segera mendekati Dara dan berusaha meletakkan tangannya di atas kepala Dara. Namun seketika Dara menepis tangan Arya dan menatap Arya dengan tatapan tajam.

ARYA & DARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang