5. Dia kenapa?

1K 73 2
                                    

FLASHBACK ON

"Riel ayo dong please. Kenalin gue ke Jirin.." Rengek Juno pada Ariel siang ini.

"Jangan Riel, mending ke gue aja. Jirin pasti mau." Sela Jaehee yang tiba-tiba muncul dengan senyum lebarnya.

"Nggak nggak, gak ada yaa namanya kenal-kenalin. Kalo mau kenalan, kenalan aja sendiri." Sahut Ariel.

"Itu si Renjin aja lu kenalin ke Nikki, masa gue enggak?" Rengekan Juno masih berlanjut.

"Kata siapa? Itu si Renjin kenalan sendiri sama Nikki.. Kayak Si Renjin dong yang gentle jadi cowok."

"Kalian mau kenalan sama Jirin? Ntar malem ikut gue." Sahut Maxim pada Juno dan Jaehee.

"Mau ngapain emang?" Tanya Jaehee.

"Ntar gue kenalin ke Jirin."

"Emang lu kenal dia?"

"Kenal lah, beberapa kali gue udah ngobrol sama dia pas lagi nyamperin Ariel."

Ariel yang mendengar hal itu hanya diam saja sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Renjin merupakan teman trainee mereka yang berasal dari China. Karena berasal dari negara yang sama, Renjin diketahui mulai mendekati Nikki.

"Kalian tuh mending fokus latihan deh. Jangan malah mikir dating. Katanya habis ini mau debut?" Ucap Ariel sambil menatap satu per satu teman-temannya itu.

"Gue enggak ya Riel." Haejun mengangkat tangan tak mau ikut disalahkan.

Saat ini mereka sedang berkumpul di kantin sekolah. Seperti biasa mereka akan makan siang bersama. Maklum mereka tidak seberapa akrab dengan teman-teman yang lain. Bahkan disekolah tidak ada yang nengetahui jika mereka seorang trainee yang dinaungi salah satu agensi terbesar di Korea.

Tak lama kemudian bel berbunyi. Haejun, Juno dan Jaehee kembali ke kelasnya. Sedangkan Maxim dan Ariel juga kembali ke kelasnya.

Sesampainya di bangku Maxim mengambil notebook nya dan membuka file. Sebenarnya hari ini Maxim ingin mengatakan sesuatu pada Ariel, namun ia tidak yakin dengan hal tersebut. 

Karena Maxim jauh lebih penasaran akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya. "Ri kamu gak pingin gitu kencan dan punya pacar?"

Mendengar hal itu membuat Ariel tersedak air yang diminumnya. "Uhukk uhukk...uhuk"

"Yealah Ri gitu aja sampe kesedak gini."

"Lagian pertanyaan kamu aneh banget, tiba-tiba aja nanyain gitu?"

"Ya kan tiba-tiba muncul, kepikiran aja gara-gara Juno sama Jaehee tadi."

"Kenapa? Kamu juga pingin dating?"

"Mmm kadang sih."

"Mending kamu tuh fokus aja sama latihan Max, habis ini kan udah mau debut. Lagipula kamu gak takut kena skandal?"

Maxim terdiam mendengar jawaban dari Ariel. 

Benar apa kata Ariel. Skandal. Harusnya Maxim memikirkan hal ini juga. Akan ada banyak mata yang mengawasinya nanti.

"Hmm. Iya juga sih." Maxim tertunduk lesu dan kembali fokus pada notebook nya.

Melihat ekspresi Maxim yang seperti itu membuat Ariel merasa bersalah. Ada rasa penyesalan setelah mengatakannya. Harusnya Ariel mengatakan hal yang lain, bukan malah membuat Maxim jadi down.

SECRET | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang