31. I.F.L.Y

1.8K 81 19
                                    

Setelah melakukan adegan panas beberapa hari yang lalu, Maxim tak berhenti tersenyum. Sedari tadi bibirnya melengkung keatas mengingat-ingat malam yang menggairahkan itu. Jika boleh jujur, ia ingin melakukannya lagi..

Bertahun-tahun tidur bersama Gabby tanpa melakukan apapun benar-benar menguras energi dan kesabarannya. Ingin memeluk tapi rasa benci terlalu mendominasi, ingin menyentuh pun juga terlalu gengsi.

Baginya, Gabby tak lebih dari sebuah beban. Beban yang ingin ia letakkan dan tak lagi ia indahkan. Keinginan untuk meninggalkan gadis itu nyatanya justru menjadi sebuah karma baginya, dan yang ada sekarang malah diri sendirilah yang takut untuk kehilangannya.

Pagi ini ia sudah memarkirkan mobilnya di area parkir basement dorm Savage Girl. Ia berencana untuk mengajak Gabby pergi ke pulau Jeju dengan penerbangan pagi agar mereka berdua bisa memaksimalkan waktu.

Mumpung tiga harian ini jadwal keduanya kosong, jadilah Maxim berinisiatif mengajak Gabby pergi berlibur ke tempat yang sepi dan tenang.

Senyumnya kembali mengembang, kala sang pujaan hati sudah menampakkan batang hidungnya sambil menarik koper kecil di gandengannya.

Maxim menggunakan kembali topinya dan turun dari mobil untuk membantu Gabby meletakkan barang bawaan tersebut di bagasi mobil.

"Udah? Cuman bawa ini aja?" Tanya Maxim memastikan.

Gabby mengangguk.

Setelah semua siap Maxim melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak ingin terlambat boarding ke bandara.

Sesampainya di Gimpo International Airport, baik Maxim maupun Gabby kembali menutup wajah dengan masker serta topi dan kacamata. Sama seperti sebelum-sebelumnya, mereka tidak ingin kehadiran mereka berdua diketahui banyak orang. Apalagi hanya berdua seperti ini.

"Okay Ri, act like a normal."

Gabby mengangguk paham dan mengeratkan pegangannya pada Maxim.

Kali ini bawaan Maxim penuh, di bahunya menggendong tas ransel, tangan kirinya menarik koper dan tangan kanannya sibuk dengan pegangannya pada Gabby. Sangat erat, seolah-olah ia tidak ingin gadisnya hilang atau terlepas.

Dua jam berlalu, keduanya telah tiba di resort tempat mereka menginap. Pemandangan biru dengan hamparan laut yang luas dan langit yang cerah. Terlebih disini sepi, benar-benar private tidak ada tetangga disamping kiri kanan.

"Gapapa kan kalo sekarang kita kesini dulu? Lain kali ya kita pergi ke Maldivesnya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gapapa kan kalo sekarang kita kesini dulu? Lain kali ya kita pergi ke Maldivesnya?"

Mendengar penuturan Maxim, mata Gabby kembali berbinar. Senang dan haru bercampur jadi satu.

"Beneran?!"

"Iya beneran! Tapi pulang dari Maldives nanti kita bertiga."

Gabby menyatukan kedua alisnya, "Bertiga?"

SECRET | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang