11. Normal day

855 69 2
                                    

Sudah sejak beberapa hari yang lalu waktu libur telah usai dan waktunya kembali ke rutinitas seperti biasa. Pagi ini Maxim sudah berada diperjalanan menuju ke bandara bersama member yang lain untuk melakukan konser di beberapa negara di Amerika.

Setelah menempuh perjalanan ber jam-jam akhirnya mereka tiba di hotel tempat mereka menginap. Sesampainya dikamar Maxim mengambil ponselnya, ia mulai membalas satu per satu pesan yang masuk.

Tentu saja ada pesan dari Yura seperti biasa. Semenjak kejadian waktu itu Yura telah meminta maaf berkali-kali pada Maxim dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Selain itu juga ada pesan dari Gabby yang baru saja masuk mengabarkan bahwa dirinya sudah mengantarkan maminya ke bandara untuk kembali ke Kanada.

Ariel
Antar mami ke bandara, done ~

Maxim tersenyum melihat pesan tersebut, ia bersyukur masih ada Gabby yang dengan senang hati menemani maminya dikala ia sendiri sibuk berlatih untuk konser. Ya meskipun Gabby sendiri juga sibuk namun schedule nya tidak sepadat Maxim.

Maxim
Thanks Ri.. Lain kali aku traktir..

Ariel
Ah itu mah emang kewajiban kamu
Canda

Maxim
Kamu bawa aja kartu aku, gimana?

Ariel
-_-

Ia terkekeh dengan tingkah laku Gabby "Tapi bener juga sih." Gumam Maxim mengingat kebodohannya. Selama ini setelah menikah sepeserpun Maxim belum pernah memberi uang saku pada Gabby.

Bagaimana mungkin memikirkan uang saku, disaat Maxim sendiri tidak ingin mengingat nama Gabby kala itu.

Ia teringat akan ucapan Gabby waktu itu yang akan menceraikan Maxim secepat mungkin. Tapi jika ingin bercerai kenapa tidak sekarang saja? Kenapa harus menundanya?

Hal itu lah yang akhir ini memenuhi pikiran Maxim. Harusnya ia senang karena setelah ini ia tidak perlu lagi menutup-nutupi masalah ini pada Yura.

Tapi disisi lain Maxim sendiri tidak yakin apakah ia bisa begitu saja menceraikan Gabby.

•••••

Gabby baru saja tiba di dorm. Setelah membersihkan badannya ia bergegas menuju kamar untuk menarik kembali selimutnya. "Ah hangatnyaa.."

Setelah beberapa menit memejamkan mata sejenak, Gabby ingat bahwa siang tadi Anna sempat memberikan sebuah paperbag padanya sebelum berangkat ke bandara.

"Mami kasih aku apa ya?" Ia mengangkat badannya untuk meraih paperbag tersebut yang berada di atas meja.

Ia membuka paperbag tersebut dan "What?" Gabby tercengang dengan apa yang ia buka. Pasalnya ini bukan sembarang hadiah yang Anna berikan tanpa maksud lain.

"Lingerie? Oh my God mami.."

Ini merupakan satu dari beberapa cara Anna untuk mendekatkan kembali anaknya dengan menantunya. Bukan untuk mendapatkan cucu, tapi lebih ke hubungan yang harmonis. Sebab Anna sendiri menyadari semenjak Maxim dan Gabby menikah keduanya lebih terlihat dingin dan saling menjaga jarak daripada sebelumnya.

Gabby melipat kedua tangannya sambil menggigit ujung jarinya dan memandangi lingerie tersebut yang sengaja ia gantung di depan lemari.

"Gak mungkin aku melakukan itu sama Maxim.. Bisa-bisa Maxim gak mau lagi lihat muka aku."

SECRET | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang