Tak ada yang spesial selama tiga hari kemarin, kegiatannya hanya mondar mandir dari rumah ke dorm hanya untuk menghilangkan bosan. Namun berbeda pada hari ini, tepat setelah matahari terbit laki-laki itu bergegas menuju kamar mandi untuk membasahi tubuhnya dan bersiap-siap menuju ke kantor.
Jalanan masih lumayan sepi, belum banyak kendaraan yang berlalu lalang. Maxim mengemudikan Bugatti birunya dengan tenang sambil mendengarkan lagu ballad favoritnya My Everything yang dinyanyikan oleh member Neo yang lain.
Sambil bernyanyi kecil ia melihat toko roti yang baru saja buka, tak butuh waktu lama ia langsung menepi dan turun dari mobilnya.
Di etalase masih belum banyak roti yang terpajang, tapi syukurnya roti yang ia cari sudah bertengger diposisinya.
"Permisi, saya pesan ham and cheese croissants nya dua, sama…" Mata Maxim memperhatikan papan menu yang terpajang di depannya. "Hot latte juga dua ya." Ia mengeluarkan card dari dalam dompetnya yang ia letakkan di saku belakang celana.
Sembari menunggu pesanannya Maxim menatap layar ponselnya dengan sumringah. Entah apa yang membuat pagi nya begitu cerah.
"Terimakasih." Maxim tersenyum lalu berlalu meninggalkan toko roti itu dan melanjutkan perjalanannya.
Beberapa jam kemudian Maxim telah keluar dari ruang produser. Masih dengan wajah yang ceria Maxim menyusuri koridor untuk sampai di elevator. Ia menekan tombol dan naik ke lantai dimana letak rooftop berada.
"Lagi dimana?" Tanya Maxim pada seseorang dari balik ponselnya.
"Oke aku tunggu disini."
"Take care."
Maxim memutus panggilan tersebut dan menuju ke meja yang paling ujung.
•••••
Setelah beberapa hari melakukan perjalanan ke Australia, rasanya Gabby hanya ingin tidur saja kali ini. Begitu juga dengan member Savage yang lain, pintu kamar mereka masih tertutup rapat dan belum dibuka sama sekali sejak pagi tadi.
Meskipun Gabby sudah berusaha untuk tetap memejamkan matanya, namun tetap saja otaknya sudah bekerja. Setelah membersihkan kamarnya ia membuka laptop yang berada di atas meja, dan ternyata laptop itu masih menyala dari semalam.
Ia mengusap wajahnya kasar memandang layar, matanya tak berkedip saat membaca berkas laporan yang Minho kirimkan pagi ini. Rasanya belum selesai masalah yang semalam, kini ada lagi masalah yang lain.
Gabby mengangkat kakinya diatas kursi dan merengkuhnya. Jari-jari kanannya terdiam kaku diatas touchpad, sedang jari kirinya sudah tergigit didepan mulutnya. Perasaan gusar terlihat jelas di wajahnya. Tak lama setelah itu ponselnya berdering, panggilan masuk dari Minho merusak lamunannya.
"Gimana Om?" Suaranya melemah tak bertenaga.
"Kamu tenang aja. Disini Om berusaha sebaik mungkin… Tapi Riel, apa kamu gak bisa ajak Maxim kesini?"
"Ariel gak yakin Maxim bakal mau…"
"Tapi kan kemarin waktu Om kesana kalian udah baik-baik aja?"
"Iya sih Om, tapi tetep aja.."
"Tetep aja gimana?" Sela Minho.
"He has a girlfriend, they have been dating about two years." Seperti ada yang menyangkut ditenggorokannya, suara serak Gabby menyeruak.
![](https://img.wattpad.com/cover/331476612-288-k861251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET | Mark Giselle
Fanfiction21+ M: Kamu tau kan kalo aku baru aja jadian sama dia? Trus sekarang aku harus menikah sama kamu?! G: Kamu pikir aku mau?! start : 09/01/23 End :