9. Thank you Busan

922 80 5
                                    

Kini mereka berdua sudah berada di Busan setelah menempuh perjalan kurang lebih lima jam dengan menggunakan mobil. Sepanjang perjalan keduanya hanya bernyanyi-nyanyi kecil tanpa ada percakapan yang berarti. 

Tentu saja hal itu sangat membosankan dan membuat suasana menjadi canggung. Bingung apa yang harus dibicarakan, jadi mereka memilih untuk tetap menikmati musik saja.

"Ri ini kita langsung kemana?" tanya Maxim yang masih fokus mengemudi.

"Mami bilang kita langsung ke hotel aja."

Maxim melajukan mobilnya dengan cepat. Tak menunggu waktu yang lama mereka berdua sudah berada di resto hotel tersebut.

"Kita makan dulu aja Ri sambil nunggu mami disini." ajak Maxim sambil mengelus perutnya.

"Serius mau makan disini?" Gabby ragu karena melihat situasi resto yang cukup rame.

"Bentar tunggu sini dulu." Maxim pergi menghampiri petugas keamanan yang berjaga di pintu utama. Petugas tersebut mengarahkan tangannya ke arah utara, dan diikuti dengan anggukan Maxim. Setelah itu Maxim kembali menghampiri Gabby.

"Gimana Max?"

"Ayo ikutin aku."

"Okay." Gabby mengangguk mengikuti langkah Maxim.

Sekarang mereka sudah berada di resto lain disisi utara hotel yang lebih sepi. Suasana disini jauh lebih tenang dengan pemandangan laut yang tenang dan beberapa gedung-gedung tinggi di beberapa sisi. Sore ini mereka cukup beruntung karena cuaca lebih cerah dan hangat, tidak sedingin tadi pagi di Seoul.

"Wah cantik banget." Gabby mengambil ponselnya dan memotret pemandangan indah tersebut.

Sedangkan Maxim hanya tersenyum tipis melihat tingkah laku Gabby.

"Udah yuk duduk, tuh makanannya udah dateng." Ajak Maxim pada Gabby yang masih sibuk memotret. "Ri duduk dulu entar foto lagi." Tambah Maxim dengan suara rendahnya.

Mendengar suara Maxim dengan mode serius tersebut membuat Gabby menghentikan kegiatannya. "Iya iya ini makan."

"Good girl."

Gabby hanya mempoutkan mulutnya mendengar ucapan Maxim yang sok manis itu.

Setelah satu jam menunggu, kini Anna sudah tiba menghampiri mereka merdua. "Duduk aja sayang." Pintanya pada Gabby sedang makan kini berdiri menyambut kehadirannya.

Gabby menolak dan tetap berdiri untuk memeluk Anna. "Gimana Mi kabarnya?"

"Happy dong. Kamu gimana? Happy juga dong? Tanya Anna sambil melepaskan pelukan Gabby dan memegang bahunya.

"Happy juga dong Mi.." Jawab Gabby dengan kekehan kecil.

Kini mereka bertiga sudah berada di meja yang sama.

"Mami udah makan?" tanya Maxim.

"Udah kalian makan aja dulu, mami udah kenyang."

"Barang bawaan mami dimana? Biar Maxim ambil."

"Acaranya tuh masih belum selesai sayang. Nanti malam masih ada acara makan-makan bareng temen-temen SMA mami."

"Kan kemarin udah?" Tanya Maxim heran dengan jawaban maminya.

"Kemarin kan teman kuliah, sekarang teman SMA. Kita pulang besok ya. Mami udah pesenin kamar buat kalian berdua." Jawab Anna sambil berdiri dari duduknya dan seketika berlalu meninggalkan Maxim dan Gabby.

"Mam? Kenapa gak bilang tau gitu Maxim jemput besok."

Anna mengacuhkan pertanyaan Maxim dan tetap berjalan meninggalkan mereka.

Gabby juga ikut bingung dengan sikap Anna tersebut. Sedangkan Maxim terpantau frustasi dengan tingkah maminya itu.

"Besok kamu gak ada schedule Ri?" Tanya Maxim khawatir.

"Gak kok aku free sampai lusa. Tenang aja."

"Gak apa kita nginep disini?"

"Ya gak apa lah Max. Masa kita mau pulang lagi ke Seoul?" Tanya Gabby heran.

"Barangkali kamu mau pulang aja, besok aku bisa kesini lagi sendiri."

"Mending kita disini Max daripada bolak-balik. Mmm.. Apa kamu mau kita pesan dua kamar?" Tanya Gabby ragu.

"Kamu maunya gitu?" Maxim menatap dalam raut wajah Gabby.

"Aku ngikut kamu aja. Kalo kamu gak nyaman kita bisa pisah kamar." tegas Gabby.

"Yaudah kita disini aja, nanti kamu kecapekan lagi. Sekarang gimana, masih demam?" Maxim meletakkan sendoknya dan menempelkan tangannya pada dahi Gabby.

Gabby yang sedang menelan makanannya terkejut dengan tingkah Maxim "uhukk uhukk.."

"Tetep aja ya dari dulu gak ilang-ilang kebiasaannya.." Maxim terkekeh dengan tingkah Gabby tersebut. 

"Lagian kamu bikin kaget aja." Gabby mendengus kesal.

Sesaat kemudian mereka telah menyelesaikan makanannya. Maxim mengajak Gabby berkeliling ke tepi laut untuk melihat pemandangan sekitar. "Dah lanjutin sana kalo mau motret lagi." Ucap Maxim pada Gabby.

"Ah tau aja kamu." Gabby tersenyum dan mengeluarkan ponselnya lagi.

Gabby berjalan menjauh dari Maxim untuk mengambil lebih banyak gambar. Sedangkan Maxim hanya mematung menikmati hembusan angin yang menyapu wajahnya. Tanpa sadar Maxim tersenyum sambil memperhatikan gerak-gerik Gabby "Udah lama gue gak lihat Ariel seceria ini.."

 Setelah itu Maxim berjalan menyusul ke arah Gabby yang sedang duduk di kursi tidak jauh dari tempat Maxim berada.

"Kenapa Ri? udah capek?" Tanya Maxim khawatir.

"Gak kok.. Enak ya suasananya disini.."

"Iya tenang banget. Gak seramai di Seoul."

Drrt drttt.. drrrtt ddrrtt..

Drrtt.. drrttt dddrrtt

"Max ponsel kamu bunyi.." Seru Gabby pada Maxim yang sedang mengacuhkan panggilannya.

"Biarin aja.." Jawab Maxim singkat setelah melihat ponselnya.

"Angkat aja siapa tau penting.."

"Ntar aja gampang." 

Maxim sengaja tidak menghiraukan panggilan dari Yura. Entah apa yang sedang terjadi, yang pasti saat ini ia tidak sedang ingin diganggu.

-----

Guys.. Thankyou ya buat yang udah baca tulisan aku ini.

Btw sejauh ini menurut kalian ceritanya gimana?

Kalo ada yang kurang atau ada masukan lain boleh banget komen yaa. Nanti pasti aku pertimbangkan lagi masukan-masukan dari kalian semua..

SECRET | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang