20. G

950 68 2
                                    

Ting tong.. ting tong..

"Siapa sih pake mencet bel segala." Gerutu Jordan yang kini asyik bermain game dikamarnya.

Ting tong.. ting tong..

"Akh ganggu aja." Ia mengusak rambutnya kasar dan meletakkan ponselnya.

Jordan berjalan kearah pintu dan membukanya. Namun ia terkejut dengan siapa yang datang.

"Loh Yura? ada apa? Maxim lagi keluar sekarang." Jordan tidak bisa menyembunyikan mimik wajahnya.

"Maaf Bang. Aku cuman sebentar aja kok. Boleh aku masuk?"

"Oh oke ayo masuk." Mau tak mau Jordan membiarkan gadis itu untuk masuk dan mempersilahkannya duduk di ruang tengah.

Yura memperhatikan ruangan sekitar. Ruangan yang cukup luas dan cukup bersih, tak lupa ada diffuser yang menyala diujung ruangan.

Jordan yang melihat itu hanya membiarkan Yura untuk menyelesaikan pengamatannya. "Ehmm mau minum apa?" Tanyanya membuyarkan fokus Yura.

"Apa aja Bang."

"Okay, cola." Jawab Jordan sembari menuju ke arah dapur. Setelahnya ia menghidangkan cola tersebut diatas meja. "Nih minum dulu."

Yura mengambil gelas tersebut dan meneguknya dengan cepat.

"Bang. Abang tau gak akhir-akhir ini Maxim dekat sama siapa?" Tanya Yura to the point.

"Maxim? Bukannya dia lagi sibuk sama member Dream? Kan mereka juga sibuk tour sekarang." Jawab Jordan dengan entengnya.

"Bukan Bang. Selain member. Maksud aku cewe lain."

"Cewe lain? Maksud kamu something like.."

"Iya Bang. Apa Maxim berkencan dengan cewe lain selain aku?" Tanpa basa basi Yura mempertegas rasa penasarannya.

Sejujurnya jika bisa Jordan ingin pergi dari sini dan meninggalkan Yura beserta pertanyaan-pertanyaannya yang mematikan.

"Gak ada. Setau aku cewe Maxim cuman kamu." Jordan berusaha menjawabnya dengan hati-hati.

"Tapi Bang, kenapa dia mutusin aku? Dia gak lagi deket sama Gabby kan?" Pertanyaan Yura semakin membuat Jordan kebingungan.

Sedangkan ekspresi wajah Jordan yang semula terlihat lebih santai kini mulai sedikit gugup.

"Yura. It's not my business. Apapun yang berhubungan dengan Maxim baiknya kamu tanyakan langsung ke dia. Gak etis kalo aku harus ikut campur dengan urusan kalian berdua." Jawab Jordan dengan tegas.

"Maaf Bang. Aku merasa ada sesuatu yang Maxim tutupi dari aku, makanya aku.."

"Yura. Kamu sendiri yang sering ketemu Maxim aja gak tau, apalagi aku? Meskipun kami tinggal satu ruangan belum tentu kami saling tau privasi masing-masing." Sela Jordan pada gadis itu.

"Lebih baik kamu pulang sekarang. Sebelum yang lain dan manager datang." Jordan berjalan kearah pintu dan membukanya mempersilahkan Yura keluar.

Sedangkan Yura hanya bisa mendengus kesal, mau tak mau ia harus menuruti permintaan Jordan. Ia pergi begitu saja melewati pintu tanpa menghiraukan Jordan yang berdiri di ambang pintu.

Setelah itu Jordan menutup pintunya dengan pelan dan ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya menatap heran Yura yang berlalu begitu saja. "Syukur deh kalo Maxim udah mutusin tuh cewek."

•••••

Ri
Ariel
Halooo
Rii
Gabby
G..
Text me back if u read this

SECRET | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang