18. With you

1K 71 4
                                    

"MAXIMMM APAAN SIH!" Gabby merapikan kembali rambutnya yang di acak-acak Maxim.

"Buset galak amat." Maxim duduk disebelah Gabby diatas sofa.

"Lagian kamu bikin orang kaget aja.." Gabby memutar matanya.

"Kamu juga masih pagi udah bengong aja." Maxim memposisikan wajahnya tepat di depan wajah Gabby.

"Apa lihat-lihat?"

"Oke aku paham sekarang." Maxim kembali menarik kembali wajahnya sambil mengangguk.

"Paham apaan? Oh iya Max gimana konser kamu kemarin? Lancar?" Mata Gabby kembali berbinar dan memutar posisinya menghadap Maxim.

"Emm yaa good, semuanya lancar seperti biasanya.."

"Pasti seru banget bisa ketemu fans diluar sana." Gabby menghela napasnya.

"Iya dong, apalagi konser itu adalah satu-satunya hal yang paling aku nanti. Disana aku bisa menatap satu persatu wajah para fans. Meskipun mereka berada di venue paling ujung tapi aku masih bisa melihat semangat mereka untuk ikut bernyanyi bersama kami." Maxim menyandarkan kepalanya dan menarik bantal untuk dipangku. "Setelah melihat itu semua aku jadi lebih semangat lagi untuk memberikan yang terbaik dari atas panggung." Maxim tersenyum menatap Gabby yang sedari tadi memperhatikannya.

"Nanti kamu juga bisa kok ngerasain sendiri." Tangan Maxim terangkat untuk mengusap ujung kepala Gabby.

"Hhhh semoga aja." Gabby menghela napas panjang.

"Bukannya beberapa bulan ini kamu latihan untuk persiapan konser?"

"Hmm.." Gabby menganggukkan kepalanya. "Tapi dua minggu ini kami berhenti latihan. Jadwal konser yang sudah ditetapkan ternyata di batalkan dan kami masih belum tau kapan lagi." Suara Gabby mulai melemah.

"Kamu yang sabar ya." Maxim menarik tangan Gabby dan mengelusnya.

Takut salah tingkah Gabby menarik tangannya dengan pelan. "Terus terus Max gimana?"

"Ya gitu Ri. Kadang aku bingung harus gimana lagi ngebalas kebaikan mereka. Dari sini aku cuman bisa berusaha semaksimal mungkin untuk membuat mereka bangga."

Gabby terdiam mendengar penjelasan Maxim itu. "Kalo mereka tahu kamu udah menikah pasti mereka kecewa." Entah pertanyaan macam apa yang Gabby lontarkan yang pasti tak lama setelah ini mungkin mereka akan bertengkar.

Setelah beberapa detik menjadi hening, akhirnya Maxim membuka suara. "Bukan hanya fans aku aja, fans kamu juga pasti kecewa." Jawab Maxim yang sebelumnya tidak pernah terlintas di pikiran Gabby.

Gabby membelalakkan matanya mendengar jawaban yang menurutnya cukup bijak dari mulut seorang Maxim. Sejenak ia lupa bahwa sahabatnya ini adalah leader dari kumpulan manusia-manusia aneh. Meskipun aneh, dia tetap leader.

"Max kalo Yura tau soal hubungan kita gimana?"

"Aku emang berencana buat ceritain semuanya ke dia."

"Kamu yakin?" Gabby menatap ragu pada Maxim.

"Sure. Aku udah punya alasan yang tepat sekarang." Ujung bibir Maxim mulai terangkat sebelah.

"Maksud kamu?" Gabby memicingkan matanya, ia tidak paham dengan apa yang Maxim maksud.

"Jalan yuk? Katanya Om Minho udah nunggu di hotel?"

Maxim turun ke basement untuk memanasi mobilnya, sedangkan Gabby mengemasi beberapa kotak makanan untuk diberikan kepada Minho. Setelah memastikan semuanya beres Gabby menyusul Maxim untuk turun.

SECRET | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang