14. Sorry Max

994 67 3
                                    


"Serius nih Riel gak apa?" Kara mencoba memastikan pada Gabby.

"Gak apa lah. Justru aku malah seneng kalian mau mampir ke rumah. Kita masak apa ya enaknya?" Lanjut Gabby dengan antusias.

"Ada Chenli! tenang aja Kak, semuanya gampang bisa diatur eheehe." Tambah Nikki yang kini sudah siap untuk meninggalkan ruang latihan.

"Udah semuanya? Yok kita berangkat." Ajak Wanda pada para member Savage.

Ke-empat gadis itu pergi meninggalkan gedung perusahaan menuju rumah Gabby. Tentu saja itu rumah Maxim juga.

Tidak hanya mereka berempat tapi juga dengan member Neo Dream yang lain. Dan yang pasti Maxim tidak tahu menahu akan rencana mereka semua.

Gabby sudah mengirimkan alamatnya pada Kara dan memintanya untuk men forward pada Juno.
"Udah kamu kirim ke Juno?" Tanya Gabby singkat.

"Udah dong.." Jawab Kara penuh antusias.

"Ternyata Kak Jirin yang paling semangat nih." Ledek Nikki yang kini tengah menutupi mulutnya.

"Nik, jangan gitu ah. Nanti muka Kak Jirin  makin merah." Sahut Wanda dengan kekehannya.

Bukan rahasia lagi kalau Kara dan Juno kini terlihat makin dekat dan akrab. Akhirnya dinding yang selama ini Kara bangun sejak dibangku sekolah kini sudah runtuh pertahanannya oleh Juno.

"Awas aja ya kalian berdua. Aku tandain!" Kara memicingkan matanya menatap satu per satu wajah Nikki dan Wanda, namun yang ditatap tetap tertawa dan makin kencang tawanya.

Perjalanan mereka yang cukup singkat kini sudah membawa mereka berada di komplek perumahan Gabby dan Maxim.

•••••

Maxim mengambil gitarnya, memainkan beberapa lagu yang ia hafal kuncinya. Ia duduk di meja kamar dorm nya sambil meneguk segelas coklat hangat favoritnya.

Entah mengapa hari ini suasana hatinya yang semula baik-baik saja menjadi berubah. Setelah membuka notebook nya pagi tadi.

Ia memejamkan matanya mengingat kembali masa-masa indah sebelum ia debut. Sepanjang karir nya menjadi penyanyi ia belum pernah merasa puas ataupun bahagia meskipun sudah memiliki semua yang ia inginkan. Berbeda dengan dahulu sebelum debut. Maxim yang dulu lebih terlihat bahagia, bersyukur dan sangat menikmati hari-harinya.

FLASHBACK ON

"MAXIIMMM!" Teriakan Ariel yang begitu kencang membuyarkan lamunannya.

Gadis berambut panjang itu datang menghampiri Maxim yang kini sedang duduk sendiri di bangku taman sekolah.

"Ngapain disini sendiri? Ngelamunin apa sih?" Ariel merapikan roknya sebelum duduk disamping Maxim.

"Siapa yang ngelamun. Orang lagi duduk-duduk aja." Elak Maxim berusaha menutupinya dari Ariel.

"Congrats!" Ariel mengulurkan sebuah kotak kecil berwarna hitam.

Maxim meraih kotak tersebut dan mengamatinya. "Apa ini?"

"Nanti aja bukanya kalo udah di dorm. Spesial buat kamu."

"Aku buka sekarang ya?"

"Jangan! Malu hehehe." Kekeh Ariel mencoba mencairkan suasana.

"Thanks Ri." Maxim menatap dalam Ariel yang ada disampingnya.

Bibir gadis itu merekah, ia berusaha memberikan senyum terbaiknya pada sahabatnya itu. Hari ini merupakan hari debut Maxim, secara resmi ia menjadi seorang idol dari boy grup Neo.

SECRET | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang