Dua Puluh Dua

881 129 16
                                    

💜💜💜💜

Selama lima hari Sojung dirawat, dan hari ini ia dan Moonbin sudah boleh pulang. Seokjin sudah merapikan pakaian mereka di rumah sakit, dibantu oleh bibi Choi.

Sojung sudah terlihat lebih baik. Kondisinya membaik dengan cepat. Semua itu tak luput dari campur tangan Seokjin, yang selalu merawat Sojung dengan sungguh-sungguh. Ia tak membiarkan Sojung melakukan apapun, kecuali menyusui Moonbin.

Sojung sudah menunggu di kursi roda, sambil menggendong Moonbin. Sebenarnya, ia sudah bisa berjalan dengan baik, namun atas paksaan Seokjin, mau tak mau, Sojung duduk manis di kursi roda.

Mobil yang menjemput mereka sudah tiba. Seokjin segera mendorong kursi roda Sojung, sedangkan bibi Choi membawa tas perlengkapan mereka, dibantu beberapa pesuruh Seokjin.

"Selamat siang, Noona," sapa Jungkook ramah, saat ia keluar dari mobil.

"Hai, Jungkook. Lama tidak bertemu denganmu," Sojung membalas sapaan Jungkook dengan senyuman ramahnya.

"Apa aku makin tampan?" Jungkook bercanda, sembari membantu bibi choi memasukkan tas ke bagasi.

"Lumayan. Kau makin dewasa," Sojung tertawa. Sifat Jungkook yang ramah, membuat Sojung terhibur dengan candaannya.

Seokjin memutar bola matanya malas, mendengar obrolan Sojung dan Jungkook yang menurutnya tidak berbobot.

"Terlalu banyak bicara, kerjamu jadi lambat," tegur Seokjin kepada Jungkook.

"Astaga, hyung. Kalau tidak ada aku, akan lebih lambat lagi," Jungkook membela diri, karena dialah yang membantu bibi choi, memasukkan tas ke dalam mobil.

"Sojung, masuklah dulu," Seokjin membukakan pintu mobil, agar sojung segera masuk.

Sojung duduk dengan perlahan, lalu Seokjin menyusul, duduk di samping Sojung, sambil menggendong Moonbin.

"Oppa tidak pegal? Biar aku gendong Moonbin," Sojung mengulurkan tangannya, agar Seokjin membiarkannya menggendong Moonbin.

"Moonbinnya tidur. Nanti dia terbangun. Lagi pula ini bukan hal sulit," Seokjin tetap menggendong Moonbin.

Setelah bibi Choi masuk mobil, barulah Jungkook menyusul, dan mereka siap untuk pulang ke rumah.

"Tunggu," Jungkook menoleh ke belakang, menatap Seokjin. "Bukankah seharusnya presdir duduk di depan?" Jungkook bertanya, sambil menunjuk kursi yang diduduki bibi Choi, kursi di samping kemudi.

"Jalankan saja mobilnya," perintah Seokjin, membuat Jungkook segera berbalik menghadap depan, dan menyalakan mobilnya.

"Oh, ya, Jungkook... kau tidak pergi ke Jeju?" Sojung membuka obrolan. Ia juga penasaran, mengapa Jungkook ada disini.

"Mana mungkin kami pergi, disaat Seokjin hyung tidak ikut. Aku juga ingin menyambut kehadiran pangeran kecil Kim," sahut Jungkook, disertai tawa yang bersemangat.

"Manis sekali," Sojung menimpali ucapan Jungkook.

"Kalian juga. Sudah seperti keluarga sungguhan. Aku rela menjadi supirnya."

Sojung yang awalnya tersenyum, langsung mengatup bibirnya saat mendengar ucapan Jungkook. Sedari tadi, ia pun merasakan hal yang sama. Ia sangat ingin merasakan sebuah keluarga sesungguhnya, bersama Seokjin dan putra mereka.

"Lebih baik kau fokus menyetir. Lama-lama, pembicaraanmu semakin tak berbobot. Kau mabuk?" Seokjin menatap Jungkook dengan tajam.

"Asih, hyung," Jungkook terlihat cemberut, namun tetap menuruti ucapan Seokjin. Ia tak lagi berbicara.

Crown PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang