💜💜💜💜
"Hyung, aku ikut hyung ke acara peresmian hotel pak Shin, ya?" Jungkook masuk ke ruangan Seokjin, yang saat itu sudah memberekan berkas-berkas yang ia pelajari.
"Aku tidak pergi," sahut Seokjin, tanpa memperhatikan Jungkook. Ia fokus merapikan mejanya.
"Kenapa tidak pergi?" Jungkook mengerutkan keningnya.
"Memangnya kenapa?" Seokjin malah balik bertanya.
"Eyy.. maksudku, ini kan acara peresmian hotel," jelas Jungkook. Menurutnya sangat aneh jika Seokjin tidak hadir, karena pak Shin merupakan rekan bisnisnya.
"Lalu?" Seokjin menatap Jungkook sekilas.
"Biasanya-"
"Aku sudah siap! Ayo, berangkat!" ucapan Jungkook terputus, saat Taehyung masuk ke ruangan Seokjin.
"Aku tidak ikut. Kalian bisa pergi berdua," sahut Seokjin. Ia masih sibuk memilah dokumen yang akan ia bawa pulang.
Taehyung mengerutkan kening. Lalu menatap Jungkook, seolah meminta jawaban, maksud ucapan Seokjin. Jungkook hanya mengangkat bahunya.
"Kenapa tidak ikut?" Taehyung akhirnya bertanya.
"Memangnya kenapa?" lagi-lagi Seokjin tak menjawab, melainkan balik bertanya. Hal itu membuat Jungkook kesal.
"Alasan Hyung tidak ikut, apa?" Jungkook akhirnya duduk di kursi, depan meja Seokjin. Ia lelah sejak tadi berdiri.
"Mengapa kalian jadi ingin tahu?"
"Tidak biasanya kau, tidak hadir ke acara peresmian seperti ini," Taehyung mengungkapkan kebingungannya.
"Datang atau tidak, hal itu tidak akan membuat acara itu batal, kan?"
"Betul, sih. Tapi, kenapa?"
"Cerewet sekali," sembur Seokjin, kepada Jungkook.
"Aku sangat lelah hari ini. Jadi kalian bisa pergi berdua. Sampaikan salamku untuk tuan Shin, dan katakan selamat, untuk hotel barunya," ucap Seokjin kepada Taehyung dan Jungkook.
Seokjin keluar lebih dulu, membiarkan Taehyung dan Jungkook masih di ruangannya.
"Padahal aku sengaja ke sini, karena akh malas menyetir," ucap Taehyung.
"Sejak ada istrinya, hyung sekarang pulang tepat waktu," keluh Jungkook. Biasanya dia akan diajak Seokjin makan malam, setiap pulang kerja. Namun sebulan ini, Seokjin pulang lebih cepat. Bahkan, baru kali ini Seokjin tidak hadir di acara penting seperti ini.
"Istri? Memangnya mereka menikah?" Taehyung membolakan matanya.
"Wanita yang menunggunya di rumah, menemaninya tidur, bahkan mengandung anaknya, apa itu bukan istri, namanya?"
"Bisa saja simpanan," ucap taehyung sekenanya.
"Dasar bodoh!" Jungkook menendang kaki Taehyung.
"Kau sudah pernah melihat wanita itu?"
"Hmmm...," Jungkook mengangguk.
"Apa cantik?" Taehyung penasaran. Kini ia duduk di kursi Seokjin, dan mulai membicarakan 'istri Seokjin' bersama Jungkook.
"Lumayan. Aku bertemu dengannya dua kali. Dia tidak berdandan, tapi itu tidak membuatnya jelek. Aku yakin, jika dia berdandan, pasti akan terlihat seperti wanita karir," jelas Jungkook.
Taehyung menganggukkan kepalanya, mendengar cerita Jungkook.
"Sepertinya wanita itu menarik. Seokjin bahkan rela pulang cepat," komentar Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Prince
FanfictionKim Seokjin, seorang presdir perusahaan terbesar di Korea Selatan. Terlahir dari keluarga kaya raya, membuatnya sering tertipu wanita yang hanya menginginkan hartanya. Ia bertekad tidak ingin menikah, namun ia membutuhkan penerus untuk perusahaannya...