5. Berdampingan

202 94 151
                                    

EYYOW BRODI!!

PRAY FOR SUMATRA!

ALL EYES ON RAFAH AND PAPUA!

Huhu:(

Vote dan komennya, bestie!

Menerima saran dan kritik!

Tandai typo!

Okey, lanzut!

بسم الله الرحمن الرحيم




***

"Baiklah, untuk peserta yang kedua. Kami panggilkan, Meisyarra Az-Zahrani Nadhifah!" ucap Ustadzah Aisyah sebagai pembawa acara pada perlombaan ini.

"Semangat, ukhty! Semoga berhasil." ujar Salsa menyemangati Zahra.

"Bismillah, semoga lancar ya Rabb." gumam Zahra sambil menetralkan detak jantungnya yang berdetak sangat cepat.

Dengan perlahan, Zahra naik ke atas panggung dan terlihatlah semua santri yang sedang menatap ke arahnya

Jantung Zahra semakin tidak karuan. Saat ingin mulai, entah kenapa matanya tidak bisa diam, bisa-bisanya dia sempat melirik Gus Fajri.

"Astaghfirullah." Zahra berulang kali membaca istighfar. Saat jantungnya sudah mulai berdetak dengan normal, iapun memulainya dengan membaca ta'awudz, kemudian membaca basmallah.

Lantunkan surah Ar-Rahman mulai dari ayat pertama sampai ayat delapan belas dengan irama jiharkah.

Zahra sangat menyukai irama itu. Setiap kali ia membaca Al Qur'an dengan irama jiharkah, mengingatkannya tentang Rasulullah. Yang mana beliau ketika sholat, membaca surah Al Fatihah dengan irama tersebut.

Sholat adalah tiang agama. Ingatlah selalu, bahwasanya Rasulullah harus menanggung malu, karena telah menawarnya dari lima puluh waktu menjadi lima waktu sholat langsung di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Lantas, mengapa kita sebagai ummat beliau malas untuk mengerjakan shalat meskipun satu waktu saja?

Mengenang perjuangan Rasulullah dahulu, semoga kita selalu berbuat kebaikan dan meningkatkan keimanan dikeseharian kita. Semoga hikmah dan kebahagiaan selalu menyertai kita, serta syafaat dan bimbingan Rasulullah selalu menjadi pedoman hidup yang sejati. Aamiin.

"Shadaqallahul'adzim," final Zahra saat sudah selesai membaca Al-Qur'an. Suara tepukan tangan dari para santri terdengar. Terlihat para juri, termasuk Gus Fajri juga ikut bertepuk tangan.

Zahra mengucapkan salam, lalu turun dari panggung dan menghampiri Salsa yang masih tetap setia melihat perlombaan ini.

"Masya Allah. Aku benar-benar nggak menyangka. Sudah lama aku berteman sama kamu, baru tahu kalau kamu bisa mengaji semerdu itu." ucap Salsa kagum, matanya terlihat berkaca-kaca.

"Sal, kamu nangis?"

"Iya, nangis karena terharu. Aku jadi ingat, katanya Rasulullah saat sholat membaca surah Al Fatihah pakai nada irama itu juga, kan? Jadi, kangen sama beliau. Semoga, kita nanti di akhirat mendapat syafaat dan dapat bertemu dengan beliau." ujar Salsa.

"Aamiin ya Allah." balas Zahra mengaamiinkan do'anya.

"Aku juga berdo'a. Semoga nantinya, jika Allah mengizinkan aku untuk menikah, aku ingin calon suami aku membacakan surah Ar-Rahman sebagai mahar dihari pernikahan aku dengan dia nanti." lanjut Zahra tersenyum lebar.

HIJRAHKU [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang