7. Sepercik Do'a

157 68 20
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم




***

Pov Zahra.

"Yaa Rabb, hamba mencintai salah satu ciptaan-Mu. Namun, hamba sadar, hamba tidak bisa berbuat apa-apa selain atas kehendak-Mu. Hamba titip perasaan ini, ya Allah. Semoga dia adalah laki-laki pilihan-Mu untuk hamba, agar bisa membimbing dan menjaga hamba. Hamba selipkan satu nama laki-laki untuk hamba aamiin 'kan menjadi imam hamba kelak nantinya atas izin Engkau. Aamiin," lirihnya. ia memejamkan kedua mata dan menghapus jejak air mata yang hampir membasahi kedua pipinya. Entah kenapa, rasanya Zahra ingin menangis saat ini.

Didalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surah An-Nur ayat 26, yang artinya.

"Perempuan-perempuan yang k e j i untuk laki-laki yang k e j i dan laki-laki yang k e j i untuk perempuan-perempuan yang k e j i (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)."

Akan adakah keajaiban menyatukan cinta ini?

Mungkin baginya, cukup Allah yang mengetahui tentang apa dan bagaimana perasaan Zahra

"Izinkan aku menyelipkan namamu. Meski aku tau, memilikimu adalah hal yang mustahil bagiku. Tetapi aku bahagia, aku masih bisa menyelipkan namamu dalam setiap do'aku, karena mendo'akanmu adalah bukti bahwa aku benar-benar menginginkan dirimu. Ana uhibbuka fillah."

"Do'a yang sampai ke langit, nggak akan pernah hilang. Ia akan kembali membawa jawaban disaat yang tepat," ucap Keisha tiba-tiba.

"Eh, Keisha?"

"Ciee, sudah berani mendo'akan seseorang, kira-kira cowoknya siapa nih?" goda Keisha sambil menyenggol lengan Zahra.

"Kepo kamu," ketus Zahra seraya terkekeh pelan.

"Halah, ngomong-ngomong, gimana vibesnya suka sama seseorang?" tanya Keisha menaik-turunkan alisnya.

"Vibesnya itu, ya, gitu deh. Ada rasa takut," jawab Zahra seadanya.

"Takut? Takut kenapa?"

"Takut kalo suatu saat orang yang selama ini aku sebut-sebut namanya didalam do'a, ternyata, dia nggak ditakdirkan Allah untuk aku. Kamu paham kan maksudnya?" jelas Zahra sekaligus bertanya.

"Iya, aku paham. Intinya kita mesti sabar, apapun hasilnya nanti, aku yakin itu sudah jadi ketetapan terbaik yang sudah Allah siapkan untuk kamu. Berdo'a saja terus, mau apapun nanti hasilnya, berjodoh atau tidak, semoga itu yang terbaik. Karena yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Allah. Tinggal kitanya saja lagi mau menerima takdir dari Allah tersebut atau tidak," ujar Keisha.

Zahra hanya tersenyum dan mengangguk sebagai balasan. Benar katanya, harusnya ia tidak perlu cemas tentang takdir, karena apapun yang sudah Allah tetapkan untuknya, pasti ada hikmah dibalik semua itu. Tugas kita adalah berdo'a dan berikhtiar. Bagaimana pun hasilnya, serahkan saja semuanya pada Allah, karena Allah lebih mengetahui segala-galanya dibandingkan kita.

***

"Ilmu itu lebih baik dari pada harta, ilmu itu akan menjaga kita dan kita yang menjaga harta. Jadi, semakin banyak ilmu agama yang dimiliki oleh seseorang, maka dia semakin terjaga, semakin tenang hidupnya. Semakin banyak harta yang dimiliki seseorang, maka semakin terancam dan semakin muncul kekhawatiran serta kegelisahan dalam kehidupannya. Ilmu agama akan senantiasa mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang membawa kemaslahatan baginya di dunia dan akhirat. Ilmu agama akan senantiasa memberi nasehat kepada pemiliknya untuk tidak melakukan sesuatu yang diharamkan yang akan mencelakakan seseorang di dunia dan akhirat."

HIJRAHKU [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang