Sebelum membaca, supaya lebih afdol, putar lagu yang judulnya 'Tanpa Kekasihku'. Dijamin, terasa😁.
بسم الله الرحمن الرحيم
•
•
•
•***
Langit begitu gelap.
Zahra langsung berlari keluar meninggalkan cafe. Zahra terisak kecil dan menangis sendu. Ingin sekali ia berteriak memanggil Gus Fajri lalu meminta untuk menjelaskan semuanya.
Hujan tak juga reda.
"Kenapa harus sesakit ini?" ucapnya pelan dengan suara yang parau. Pikirannya kacau, Zahra terus saja berlari tanpa tahu tujuan. Melupakan kenyataan, bahwa ia tengah mengandung.
Ku harus menyaksikan cintaku,
Terenggut tak terselamatkan."Zahra tunggu!"
Ingin ku ulang hari.
"A'a, minta maaf." Gus Fajri memegang tangan Zahra saat ia ingin kembali berlari. Tidak ada jawaban apapun darinya. Zahra hanya mampu terdiam untuk saat ini.
Ingin ku perbaiki.
"Ra, ini semua cuma salah paham, dan tadi nggak sengaja."
Kau sangat ku butuhkan.
"Nggak sengaja bagaimana lagi, A'? Semua yang terjadi tidak sengaja, pelukan waktu itu juga tidak sengaja. Lalu, ini semua juga tidak sengaja, begitu? Apakah Zahra harus bisa percaya di saat mata kepala Zahra sendiri melihat A'a pegang tangan Ustadzah Shafa? Bahkan A'a duduk berdua di caffe, sedangkan Zahra menunggu lama di dalam mobil. Pantaskah seorang Ustadzah dan Gus sepertimu duduk berduaan dengan perempuan yang bukan mahram seperti itu?" ujar Zahra tertawa hambar, sorot matanya menampakkan kesedihan yang begitu dalam. Gus Fajri menunduk, dia menyadari kesalahannya. Selain sudah berduaan dengan Ustadzah Shafa, Gus Fajri juga sudah membuat Zahra menangis.
Beraninya kau pergi,
Dan tak kembali..."A'a tahu, kalau Ustadzah Shafa menyukaimu, kenapa A'a tidak berusaha menjauhi dia? Jika tidak bisa menjauh karena kalian berdua sudah lama menjadi teman dekat, setidaknya jangan sakiti hati Zahra dengan melihatmu berduaan dengan wanita itu, A'." Zahra berucap pelan dengan bibir yang bergetar. Matanya menatap sayu ke arah Gus Fajri.
Dimana letak surga itu.
Dalam sekejap Gus Fajri dan Zahra saling beradu pandangan. Gus Fajri perlahan mendekat. Namun, Zahra segera menjauh. Ia memalingkan wajahnya, menggigit bibir kuat dan menahan rasa sesak di hatinya.
Biar ku gantikan.
Dan tanpa mereka sadari, kini keduanya telah berdiri di tengah jalan raya yang padat akan kendaraan berlalu lalang. Mata Gus Fajri tidak sengaja menangkap sebuah siluet mobil truk besar melaju ke arah Zahra yang berada di depannya.
Tempat mu denganku.
"YA ZAUJATI, AWASS!!" Gus Fajri dengan sigap menarik Zahra ke dalam dekapannya. Ia tidak peduli apapun, Gus Fajri memeluk Zahra dengan erat tanpa ada niat untuk melepasnya.
Adakah tangga surga itu.
BRAK!
BRUK!
Naas, kecelakaan tidak bisa dihindari. Akibatnya, Gus Fajri dan Zahra terpental sejauh 60 cm dari tempat kejadian perkara.
Biar ku temukan, untuk bersamamu...
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAHKU [TAHAP REVISI]
Novela JuvenilSepasang mata tidak akan melihat kekurangan jika sebuah hati menetap dengan cinta. Seburuk apapun mata memandang, jika kita memandang dengan cinta tidak akan ada kekurangan dari makhluk tersebut. Cinta karena Allah yakni mencintai hamba Allah karena...