3. Kecelakaan

10.3K 371 0
                                    

Dua jam sebelum akad

Kening Rian mengernyit bingung saat anak buahnya meneleponnya tiba-tiba.

"Bos... Pria yang akan menikahi nona Ismi telah melarikan diri, orang tua nona kini sedang panik, apa yang akan saya lakukan bos?"

"Brengsek... Cari tahu alamat pria itu, kabari aku secepatnya"

Dengan sigap dirinya menyuruh anak buahnya mencari tahu alamat sang mempelai pria.

Tak lama anak buahnya mendapat alamat yang dicari. Setelah mengetahui alamat pria itu dirinya secepatnya menuju rumah pria itu.

Dirinya menerobos pagar yang dijaga ketat. Mobilnya diparkir sembarangan lalu menerobos pintu masuk rumah itu.

"Biarkan aku bertemu tuan rumah. Cepat"

"Anda siapa?"

"Bilang sama majikanmu Rian Atmajaya ingin bertemu"

"Ada perlu apa anda kemari dan membuat keributan disini?" Ucap pria paruh baya yang merupakan ayahnya Rivan.

"Bagaimana kabar Rivan anak anda? Beraninya dia melarikan diri saat akad nikahnya sudah di depan mata? Bagaimana anda mengajari anak anda?"

"Itu adalah urusan kami anda tidak memiliki hak mencampuri urusan keluarga kami"

"Jelas ini menjadi urusan saya karena wanita yang dinikahinya adalah sahabat saya dan saya akan membalasnya yang berani menyakitinya"

"Dan anda tau kan? Siapa saya? Saya tidak akan membual"

"Biarkan dia masuk..." Perintah papa Rivan kepada penjaga.

Rian menghempaskan tangan yang mencengkram lengannya.

"Lalu, apa kemauan mu?"

"Bagaimana bisa anak anda melarikan diri disaat mau akad?"

"Aku sebagai orang tua sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan Rivan, kami juga tidak mengetahui jelas kenapa Rivan sampai melarikan diri, kami hanya menemukan lemarinya dan juga paspornya sudah tidak ada"

"Sial.."

"Kami sudah mencoba menghubungi semua nomernya tetapi tak ada satupun aktif, dan juga teman-teman tongkrongannya juga tidak mengetahuinya, entah apa yang akan terjadi" ucap papanya Rivan dengan raut menyesal.

"Kami sudah menghubungi keluarga Ismi, kami akan kasih kabar bahwa Rivan sudah tidak ditemukan..."

"Jangan... Biar saya saja yang menggantikan Rivan, kalian dampingi saya saja sebagai pertanggung jawaban kalian"

"Terimakasih pak Rian, saya sudah buntu memikirkan solusinya yang tepat, pada akhirnya anda datang" ucap papa Rivan dengan raut wajah lega.

"Baiklah saya akan mengurus hal lain, kalian cukup hadiri saja akadnya, saya akan kabari kalian lagi... Permisi"

Rian pergi meninggalkan kediaman orang tua Rivan. Pria itu membawa mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

Rasa bahagia membuat Rian tidak luntur sejak tadi. Dirinya memfokuskan pandangannya kedepan.

Seketika kecelakaan terjadi.

Pas jalan pertigaan ada motor yang tidak menyalakan lampu sein, agar tidak menabrak pengendara motor tersebut, dirinya memilih senyummenabrakkan mobilnya ke pohon di pinggir jalan.

Kerumunan orang datang menyelamatkan nya. Tak lama ambulance datang karena ada salah satu warga yang menelepon.

"Saya tidak apa-apa... Makasih semua... Saya akan pergi ada hal penting yang akan saya lakukan"

"Tidak bisa pak... Kami akan menangani bapak... Kemungkinan kaki bapak tulangnya retak karena terjepit bagian mobil"

"Baiklah... Bawa saya dan tangani secepatnya"

"Baik..."

***

Rian selalu melihat jam dipergelangan tangannya. Waktunya 40 menit lagi.

"Suster berapa lama lagi saya disini?"

"Maaf pak... Kata dokter bapak harus nginap satu dua hari dirumah sakit"

"Tidak bisa... Saya baik-baik saja suster, saya akan tetap pulang dengan izin atau tanpa izin kalian."

"Tidak bisa pak... Nanti kaki bapak akan parah nanti"

"SAYA TIDAK PERDULI, SAYA AKAN PULANG" Teriak Rian dengan emosi.

"ada apa ini?"

"Gini dokter bapak ini memaksa untuk pulang padahal kakinya tidak baik-baik saja"

"Dokter... Saya akan kembali besok setelah saya nikah hari ini"

Dokter dan suster tadi seketika ternganga mendengar ucapannya.

"Jadi tolong... Kaki saya tolong dikasih apa saja agar tahan sampai besok, saya janji besok kembali lagi kesini"

"Suster... Tolong siapkan yang diperlukan"

"Baik dokter"

Tak lama suster dan dokter tadi melakukan apa yang Rian inginkan. Rian sudah cemas setengah mati waktunya 20 menit lagi. Waktunya sangat mepet.

Tbc

Suami Pengganti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang