52. Ajakan Suami Mesum (18+)

5K 109 0
                                    

Ismi tidak percaya dengan ajakan suaminya  barusan. Dia tidak bisa tidak terkejut. Pasalnya dia tidak bodoh untuk tidak mengerti apa itu vcs. Baru membayangkan saja bulu romanya merinding gila.

"A.aap...paa?" Ismi bertanya menatap layar ponselnya dengan suara terbata.

"Ayok... Vcs... Aku kangen liat kamu tanpa busana yank" Rian menatap layar ponselnya yang menyuguhi wajah istrinya yang memerah.

"Apa aku tidak salah dengar?" Rian menggeleng.

"Kamu tahu? Punyaku sudah on.. liat nih" Rian mengganti kamera depan menjadi kamera belakang yang memperlihatkan gundukan yang masih terbungkus celana boxer. Rian mengganti menjadi kamera depan lagi.

"Dasar mesum kamu hon" Ismi berdecak kesal tapi wajahnya memerah. Melakukan hal ini tidak pernah ia lakukan seumur hidupnya tapi sekarang suaminya mengajaknya.

"Ayoklah..." Ismi menghela nafasnya lalu mengangguk. Matanya melirik box bayi. Syukurlah anaknya masih anteng.

"Makasih yank..." Rian bersiap juga.

"Gimana caranya?" Rian mendengar pertanyaan itu terkekeh pelan.

"Kamu naik ke kasur Buka baju kamu semuanya, tapi sebelum itu matikan lampu utama ganti dengan lampu tidur, lalu ponsel kamu sandarkan di kepala ranjang," Ismi mengangguk. Ia melakukan apa yang suaminya katakan. Ia melepas semua bajunya tanpa ragu karena ini suaminya yang meminta.

Rian menampilkan muka pengen saat matanya melihat istrinya melakukan apa yang ia inginkan. Rian menelan salivanya susah payah. Dia begitu kangen dengan istrinya selama seminggu ini.

Istrinya yang duduk di kasur terlihat salah tingkah ketika ditatap olehnya, rasa lain muncul seperti mengalir kepusat kejantanan nya.

Ismi melakukan apa yang dikatakan suaminya.

Malam itupun video call sex sukses dilakukan oleh pasangan suami istri tersebut.

★★★

Ismi merasa ngantuk dan juga tubuhnya merasa lelah, mungkin ini efek semalam. Ismi terdiam sesaat membayangkan dirinya semalam, dia menggelengkan kepalanya agar bayangan dirinya melakukan itu hilang.

Ismi merinding jika mengingat dirinya semalam seperti wanita jalang yang sedang memuaskan diri sendiri. Lalu dia menoleh kearah ponselnya seketika membulat, disana wajah suaminya menatapnya dengan senyum tertahan.

"Selamat pagi istriku" sapa Rian.

"Jangan dimatikan" Rian yang melihat istrinya akan mematikan ponsel segera menghentikannya.

"Apaan sih... Kenapa belum kamu matikan?"

"Tidak apa-apa, aku ingin saja" Ismi mendengus.

"Dasar mesum..." Ismi turun dari kasur bermaksud untuk mandi mumpung anaknya belum bangun.

"Stooppp...Mau kemana?"

"Mau mandi, mau apa lagi?"

"Jangan dulu, biarin begini dulu"

"Ayoklah yank... Mumpung Athaya belum bangun" Rian mengerucut.

"Ya sudah... Malam kita telponan lagi ya... Salam buat princess..." Ismi mengangguk.

"Oh iya... sayang... Puting kamu indah, pengen aku emut" ucap Rian terkekeh melihat wajah istrinya melotot kesal sebelum wanita itu mematikan ponselnya.

Ismi mendumel dengan kelakuan suaminya yang sangat mesum itu. Matanya melirik anaknya yang masih anteng di box bayi. Ia turun dari ranjang untuk membersihkan tubuhnya.

Hari ini rencananya mau mengunjungi warung kebab yang sudah lama tidak ia kunjungi.

Ismi menyiapkan semua keperluan anaknya, ia bersyukur anaknya tidak rewel.

Saat ini Ismi sudah berada di lingkungan rumah mamanya. Dari jauh dia seperti melihat ada yang sedang memantau rumah mamanya. Siapa?

Saat mobil yang di sopiri oleh bawahan suaminya mendekat sosok itu menoleh sekilas. Ismi terdiam sekilas bayangan laki-laki itu masuk kedalam pikirannya.

Saat mobil berhenti Ismi turun pura-pura tidak melihat laki-laki itu.

"Ismi?" Dada Ismi berdetak kencang mendengar suara itu. Ia menoleh.

"Ka..kamu sudah punya anak?"

"Menurut ngana?" Tanya Ismi dengan suara sedikit emosi. Emosinya seakan muncul ketika melihat wajah pria brengsek ini yang tega meninggalkannya saat mau akad nikah beberapa tahun lalu.

"Loh... Ismi? Sedang apa disitu? Ayok masuk kasian Atha"  suara mamanya terdengar. Saat Rahma akan berbalik ekor matanya melihat sosok laki-laki yang menatap nanar kearah Ismi.

"Rivan?"

To be continue

Suami Pengganti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang