26. Hari Pertama

4.4K 143 0
                                    

Ismi, Isma dan juga mama papanya kini sedang duduk melingkar diwarung yang akan mereka buka hari ini. Semua persiapan sudah fix.

"Akhirnya hari ini datang juga, semuanya siap.. satu jam lagi kita akan buka warung kebab kita ini, mama siap?"

"Siap dong sayang..."

"Oke... Buat papa, hari ini bantu-bantu Ismi membungkus pesanan saja ya.. boleh?"

"Boleh... Serahkan sama papa"

"Oke... Buat kakak, selalu konsentrasi sama jalan, jangan ugal-ugalan, keselamatan penting, karena kamu unjung tombak the warung kebab ini.. oke?"

"Iya bawel banget sih..." Ismi mendengus.

"Terserah..." Ismi menanggapi kakaknya.

"Oh iya ma... Mama ada tugas tambahan lagi boleh kan? Ini mudah kok... Mama hanya cek komentar yang masuk di postingan Ismi, tinggal mama bilang aja jumlah pesanannya"

"Oke.. itu mah gampang"

"Sip... Buat Lo ka... Selalu cek komentar karena alamat pembeli ada disana"

"Siap Bu bos"

Ismi sedikit cemas tetapi selalu dia tepis. Usahanya ini bisa dibilang baru. Karena yang merintis usaha kebab masih bisa dihitung dengan jari. Tapi dia sangat optimis usahanya ini akan sukses.

Ismi menerima pesan dari mertuanya bahwa mereka akan berangkat hari ini karena papanya tidak bisa lama-lama di Indonesia.

★★★

Ismi sedang kelimpungan menerima pesanan yang tiada habisnya. Ia sudah menduga akan rame begini tetapi dia masih tidak menyangka.

"Ma... Balas komentar pesanan anda sedang di proses mohon menunggu, lalu mama tutup postingan dulu, mama tau kan?"

"Baik nak..." Rahma melakukan apa yang Ismi katakan.

Anak-anak sekolah sudah banyak yang mengantri. Sebisa mungkin Ismi fokus membuat pesanan mereka. Untuk hari ini baru satu varian yang dijual, kedepannya akan dia tambah lagi varian lain.

"Hai adik-adik tunggu yah... Pesanannya sementara di proses oleh kakak Ismi" ucap Isma memberitahu.

"Iya kak..."

Lumayan cepat Ismi memproses semuanya.  Ismi meletakan di tempat lain untuk kebab yang selesai di buat dan ayahnya yang membungkusnya dan diserahkan kepada pembeli.

Riadi menaruh kebab pesanan online yang telah terbungkus di tempat lain dan Isma melabeli alamat di setiap bungkusannya agar memudahkannya ketika pengantaran.

Untuk pesanan online sudah 15 alamat yang selesai. Kini Isma bersiap untuk pengantaran.

"Aku berangkat... Ma... Tolong buka postingan kemudian komentari bahwa kurir cantik sedang meluncur kemasing-masing alamat, dan jangan lupa bilang pengantaran sesuai urutan ya.."

"Oke..." Rahma melakukan apa yang dibilang anak sulungnya.

"Mba... Pesan dua kebab, yang satunya jangan di taro bawang sama selada ya" pelanggan wanita memesan dan duduk di kursi yang sudah di sediakan untuk pelanggan.

"Baik... Proses ya.." Ismi dengan cekatan membuat pesanan pelanggan tadi.

Tak lama dua buah kebab telah selesai dibuat dan ayahnya menyerahkannya ke pelanggan.

"Wah... Lumayan cepat juga ya prosesnya, pertahankan ya mba" puji sang pelanggan kearah Ismi.

"Hehe.. makasih Bu..." Ucap Ismi menanggapi pujian pelanggan.

★★★

Isma meneliti setiap alamat yang akan dia tuju, untungnya dia hapal setiap alamat yang dia bawa dan masih batas area tempat tinggalnya.

Kini pesanan terakhir yang akan dia antarkan, ini lumayan jauh. Isma memilih jalur cepat untuk sampai di alamat tujuan.

Karena jalan yang dia lalui cukup renggang, ia memilih melajukan motornya untuk menghemat waktu.

Isma memarkirkan motornya di depan pagar hitam yang tertera alamat dipesanan.

Isma memencet tombol bell rumah itu beberapa kali.  Isma mengernyit bingung. Apa benar ini alamatnya? Isma membuka postingan adiknya dari ponselnya lalu membuka komentar-komentar yang masuk di postingan tersebut.

Isma bingung alamat yang dituju ini tidak ada dalam komentar. Isma menaikan sudut bibirnya, lalu memencet lagi bell rumah tersebut.

To be continue

Suami Pengganti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang