35. Bertingkah biasa aja

3.8K 103 0
                                    

Stoopp✋✋
Anak kecil skip ke bab selanjutnya, makasih sudah mendengarkan🙏

Ismi sekarang bermain air, berenang sana sini. Rian melihatnya tersenyum bahagia. Hanya perlakuan sederhana saja wanita ini begitu bahagia. Rian turun dari pinggir kolam mendekati Ismi yang kini berpindah bermain air di tangga kolam.

Ia berdiri berhadapan dengan Ismi, menatapnya lekat. Baju yang ia kenakan tercetak jelas.  Air yang sebatas pinggang istrinya tidak mampu menutupinya. Rian berdiri saja airnya sebatas dadanya.

Rian memeluk Ismi, tubuh bagian bawahnya ia dekatkan ke paha sang istri.

"Kamu merasakannya?" Ismi mengangguk.

"Aku ingin masuk, boleh?" Ismi melotot menatap Rian.

"Dasar mesum, ini kolam renang, kalau mama papa melihatnya gimana? Apalagi ka Isma belum lagi ada bibi Salma, jangan aneh-aneh hon... Kita baru melakukannya" ucap Ismi.

"Anggap biasa aja, didalam air tidak akan ketahuan... Plissh aku tak tahan nih" rengeknya. Ismi yang tidak bisa menolakpun mengangguk setuju. Karena dia juga tidak akan munafik, sedari tadi pikirannya juga melayang kesana, bagaiman rasanya bercinta dikolam renang.

Rian senang, tangannya sudah membelai pahanya naik hingga ia merasakan celana dalamnya Rian turunkan.

"Ngangkang yank" Ismi menurut tangannya ia kalungkan dileher suaminya lalu kakinya ia lebarkan. Ia rasakan tangan lebar suaminya membelai vaginanya, jari panjang tersebut terasa membela belahan vaginanya, ia menatap suaminya yang sedang menaikan alis.

"Bertingkah biasa saja, biar mereka tidak curiga kita sedang ngapain" Ismi mengangguk. Ia jatuhkan jidatnya dibahu suaminya. Permainan jari suaminya membuatnya ingin mendesah.

Kini jari itu sedang maju mundur diareanya. Ia miringkan wajahnya untuk menatap wajah suaminya yang masih biasa saja. Sungguh terlalu.

"Enak nggak?" Ismi mengangguk. Rian mengocoknya perlahan tapi pasti.

"Mmmhhh..." Lirihnya.

"Woiiii... Ngapain kalian hujan-hujanan di kolam renang?" Ismi dan Rian menoleh melihat Isma di pagar vila.

"Menikmati keromantisan, jawab" bisik Rian ditelinga Ismi. Sedangkan tangan pria ini masih bergerak maju mundur. Sialan.

"Menikmati keromantisan" teriak Ismi tercekat.

"Baiklah... Nikmati saja.." Isma masuk kedalam vila.

"Good sayang" bisik Rian tersenyum. Rian menurunkan celananya lalu mengeluarkan miliknya. Ia masukan perlahan ke liang istrinya.

Jleb

"Ahhmm..." Ismi menahan desahannya.

"Aku mulai" Rian memaju mundurkan pantatnya pelan , agar riak air tidak terlalu terlihat.

Ismi merentangkan tangannya lalu mendongak kelangit agar terlihat seolah dia menikmati hujan. Rian tersenyum.

Rian masih dengan kegiatannya, Ismi pun sama. Hujan belum mereda, otomatis rintik hujan seolah menutupi riak air akibat hentakan Rian.

Tiga puluh menit dengan posisi yang sama membuat Ismi lelah. Rian menuntaskan hasratnya cepat agar Ismi tidak terlalu kelelahan. Rian menyemburkan benihnya. Ismi yang merasakan hangat di rahimnya menatap suaminya. Rian mengangguk seolah tau arti tatapan Ismi.

Rian memasangkan celana dalam istrinya, lalu memilih berenang. Ismi juga menenggelamkan tubuhnya hampir satu menit untuk meredakan kenikmatan barusan.

Lalu ia menyudahinya.

"Yuk naik..." Ajak Rian. Ismi mengangguk.

★★★

"Pelan-pelan sayang nanti kamu tersedak" peringatnya.

"Gara-gara kamu aku kelaparan begini" Ismi terus makan, seolah ada yang akan merampas makanannya.

"Hehe... Aku juga lapar kok gara-gara kamu Lo yank" Ismi mendelik lalu tetap melanjutkan makannya.

"Kalian dari mana saja? Kok baru Dateng?" Tanya Rahma yang melihat keduanya dimeja makan.

"Anu ma... Tadi Rian ngajakin Ismi melihat kebun jeruk dibelakang, nanti kalian bisa metik jeruk besok pas mau pulang" Rian menjawab pertanyaan mertuanya.

"Habis itu, kami mandi hujan sekalian berenang" tambah Ismi.

"Oh gitu... Ya udah nanti mama ajak Isma dan papa buat jalan-jalan kebelakang" Rian mengangguk.

"Iya ma..."

"Ya udah.. kalian lanjutkan makanya, mama masuk dulu, udaranya dingin soalnya, pengen bergelung nyaman dibalik selimut"

"Iya ma.. selamat istirahat" Rahma mengangguk meninggalkan ruang makan setelah mengambil air putih dan menyapa anak dan menantunya.

To be continue

Suami Pengganti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang