15. Karena Film

6.5K 243 12
                                    

Ismi yang berbaring dipangkuan suaminya seketika bangun ketika film yang mereka putar menampilkan adegan dewasa. Ismi menoleh menatap suaminya sengit.

"Pasti ini rencana kamu kan? Matiin!! Cepatt" Rian menggeleng.

"Enggak... Mana mungkin, aku juga GK tahu ada adegan begitu kali" Rian masih menatap layar tanpa berkedip.

"Ihh.... Rian.. matiin" Ismi merebut remot ditangan Rian tapi tidak bisa.

"Jangan dulu, Kamu nonton gih... Adegannya tidak terlalu fulgar kok karena sudah di sensor" Ismi melihat layar tapi matanya membulat. Adegan film itu menampilkan pasangan pria dan wanita sedang melakukan hubungan intim diatas kapal pesiar lalu adegannya dilanjutkan dikamar yang berada di kapal pesiar tersebut.

Desahan demi desahan terdengar begitu nyaring karena Rian tidak mengecilkan suara tv.

Ismi memerah ketika adegan itu tiba-tiba berubah menjadi wajahnya dan juga wajah Rian. Bulu kuduknya berdiri dan jantungnya berdetak kencang.

Tak jauh berbeda dari Ismi, Rian juga meremang, miliknya berkedut perlahan mengencang. Sial. Dirinya sange karena menonton film itu.

Ia menoleh melihat kearah istrinya yang juga menatapnya. Alisnya naik.

"Tidak... Matikan saja filmnya..." Ucapnya lalu meninggalkan Rian diruang tamu. Ismi masuk kekamar mereka. Rian mematikan tv lalu pindah ke kursi roda. Ia menyusul istrinya masuk kekamar.

Didalam kamar Ismi menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Dadanya masih berdetak kencang. Ini perasaan apa? Lalu ia mendengar suara pintu terbuka. Pasti suaminya.

"Yank... Kamu kenapa?" Tanya Rian dengan suara beratnya. Rian turun dari kursi roda lalu naik ke ranjang. Ia membuka selimut yang ditahan kuat tersebut.

"Yank??"

"Mmm"

"Kamu sange ya?" Ismi membuka selimutnya.

"Apa?"

"Aku sange juga" Ismi melotot mendengar ucapan suaminya. Dia bukan anak remaja yang tidak tahu apa itu sange.

"Te..terus gimana?" Rian menggeleng. Jujur dia juga bingung, mau melakukan nya atau tidak. Kalau melakukan nya sekarang kakinya masih sakit.

★★★

Ismi memasak makan siang untuk suaminya, rencananya hari ini dia akan mengunjungi Rian di kantor sekalian bawa makan siang.

Ismi meraih telponnya berniat menelepon suaminya.

"Halo yank?"

"Hon... Aku akan ke kantormu bawa makan siang"

"Baiklah yank... Kamu kesini naik apa?"

"Boleh aku pakai motor kamu?"

"Ha? Kamu bisa naik motor?"

"Bisalah... Boleh kan?"

"Jangan... Bahaya" Rian tidak memberi izin istrinya untuk memakai motornya.

"Ayoklah hon.. aku bisa kok naik motor"

"Jangan sayang... Pliesss aku tidak mau kamu kenapa-kenapa" Ismi mengerucut.

"Baiklah aku naik mobil saja" Ismi mengalah.

"Iya yank" Rian menutup telponnya setelah mendengar respon Ismi.

★★★

Ismi menghampiri resepsionis. Dibalik meja itu terdapat dua wanita cantik dengan senyum ramah.

"Ibu ada perlu apa?"

"Ruangannya Rian Atmaja dimana ya?"

"Ibu sudah membuat janji?"

"Belum..."

"Oh.. bentar ya Bu.. saya telpon sekretarisnya dulu" Ismi mengangguk.

Saat resepsionis itu akan menelepon, telponnya berbunyi lebih dulu.

"Halo...iya sebentar" wanita tadi menoleh pada Ismi.

"Ibu namanya Ismi Wulandari?" Ismi mengangguk.

"Iya benar Ismi Wulandari" ucap wanita berbicara dengan sang penelepon.

"Baik pak.." wanita itu menutup teleponnya.

"Ibu... Ibu sudah ditunggu dilantai 10 ya.. silahkan" ucap wanita itu ramah.

"Makasih.." Ismi membalas dengan ramah juga.

★★★

Ting

Lift yang dinaiki oleh Ismi terbuka dilantai 10. Ia keluar dan mengedarkan pandangannya.

Kevin melihat seorang wanita yang keluar dari lift. Kevin mendekati Ismi.

"Ibu Ismi ya?" Ismi mengangguk.

"Oh... Bos sudah menunggu di dalam" Ismi mengangguk dan melewati Kevin, lalu mendekati sebuah pintu yang tertutup yang ditunjuk Kevin tadi.

Ismi mengetuk dua kali lalu membuka pintu.

"Sayang? Ayok masuk" Ismi masuk dan mengedarkan pandangannya.

"Kantornya bagus" Rian mendengarnya tersenyum.

"Kamu menyetir sendiri?" Ismi mengangguk menatap suaminya yang mendekatinya. Rian mengusap puncak kepala istrinya.

To be continue

Suami Pengganti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang