34. Kolam Renang

4.4K 113 0
                                    

Stoopp✋✋
Anak kecil skip ke bab selanjutnya, makasih sudah mendengarkan🙏

Isma naik kelantai dua dimana kamar Ismi dan Rian berada. Sudah waktunya makan siang tapi pasangan itu belum juga turun.

Tok
Tok
Tok

"Ismii... Yuk turun mama papa nunggu di meja makan itu.."

"Rian..."

"Kok nggak ada suara?" Isma membuka kenop pintu ternyata tidak terkunci. Isma masuk tapi tidak ada dua makhluk itu.

"Kemana sih mereka?" Isma keluar dari kamar itu lalu turun lagi.

"Mana Ismi?" Tanya mamanya.

"Enggak tahu... Nggak ada di kamar mereka.. nggak usah nungguin mereka, yuk makan... Mungkin mereka jalan-jalan di sekitar sini" Riady dan Rahma menurut.

Ketiganya melahap makan siang mereka yang terlihat enak dimeja makan ini. Makanannya cukup banyak untuk mereka berlima. Jadi mereka bisa puas makan. Pikir Isma.

★★★

Di sebuah rumah pohon terlihat dua insan yang sedang memadu kasih. Pakaian keduanya berceceran dilantai, keringat membanjiri keduanya.

Rian begitu lembut memperlakukan istrinya. Desahan demi desahan keluar dari bibir wanitanya ini membuatnya begitu panas.

"Auhh.. enak yank... Milikku terasa dihisap olehmu" Rian menggenjot lebih keras lagi.

"Jangan terlalu nge goyang hon... Aku takut rumah ini jatoh" gumam Ismi tersengal.

"Kamu tenang aja yank... Rumah ini paten.." balas Rian yang tersengal juga karena permainan keduanya begitu liar kali ini.

Tak lama hujan mengguyur daerah itu, hujan lebat. Membuat percintaan itu makin liar saja.

"Hujan... Yank... Kuatkan desahan indahmu itu" Rian menyentak lebih dalam lagi.

"Ahhh... Aahhh... Uhhhmmm... Honey... Milikmu terasa begitu kekar, membuat pintu rahimku berkedut"

"Vaginamu sangat sempit yank... Begitu nikmat aku rasakan" genjotan Rian tidak berkurang.

Tangannya meraup payudara yang membusung didepan nya. Ia remas, puting pinky itu pelan.

"Ahhhh... Honey... Ini nikmat... Terus hon..lebih kuat lagi hon... Aahhh... Ahhhh.. teruss hon.. dikit lagi..."

"Ahhh... Mmm... Dikit lagi yank... Ahhh...keluar yank...sama-sama...AHhh" Rian terjatuh menimpa tubuh Ismi setelah pelepasannya diikuti oleh Ismi. Rian pindah  ke kasur agar istrinya tidak keberatan.

Nafas keduanya tersengal. Badan terasa remuk, keringat bercucuran. Rian mengusap wajah istrinya yang ditutupi rambut.

"Makasih yank... Cup.." Rian mengecup kening istrinya.

"M'mm" Ismi mengangguk.

"Angkat kepalamu," Ismi menurut, Rian menaruh tangannya dibawa kepala Ismi. Keduanya berpelukan disaksikan oleh hujan yang semakin deras. Dada keduanya saling menempel

"Hujannya lebat banget hon... Kita nggak izin mama papa tadi" gumamnya pelan yang masih di dengar Rian.

"Iya... Aku tak menduga hujannya akan turun, udah rehat dulu bentar"

"Honey...aku pengen mandi hujan, sekalian kita kerumah, aku dah laper" ucap Ismi manja.

"Nanti kamu sakit.."

"Nggak akan hon... Boleh ya? Ayookk" Ismi mengguncang pelan tubuh suaminya yang memeluk nya.

"Ya udah... Yuk" Rian bangun dari pembaringan meraih pakaian nya lalu pakaian Ismi. Keduanya memakainya.

"Turun pelan-pelan aja takutnya licin talinya yank" Ismi mengangguk.

★★★

"Yank kita berenang dulu yuk" ajak Rian karena dia ingin merasakan gimana berenang sementara hujan turun.

"Tapi aku cuma pake rok gini gimana? Nggak ah.."

"Nggak apa-apa kan cuma kita yang berenang"

"Baiklah yuk... Kayaknya bagus kalau berenang"

Keduanya mendekati kolam renang setelah berkeliling dari samping vila.

Rian melompat ke kolam, Ismi melihatnya tertawa. Dia juga pengen lompat.

"Ayok turun" Ismi menurut dia turun lewat tangga kolam. Ismi menenggelamkan tubuhnya. Ismi membuka matanya dalam air tapi tiba-tiba terasa pedih.

"Ahhss" Ismi menggosok matanya. Rian mendekat.

"Kenapa?"

"Ini air laut asli?"

"Iya... Kenapa? Kamu membuka mata didalam?" Ismi mengangguk.

"Astaga yank..." Rian mengangkat tubuh Ismi mendudukkan nya di pinggir kolam. Rian naik bermaksud mengambil air tawar dari keran untuk membasuh mata istrinya.

To be continue

Suami Pengganti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang