28. Hari Minggu

3.7K 134 0
                                    

The warung kebab berjalan lancar dengan semestinya. Makin hari makin ramai. Walaupun Ismi kewalahan tidak membuatnya patah semangat. Dia dan keluarganya menikmati ini.

Sudah terhitung dua Minggu warung kebab dibuka. Ismi menetapkan warung akan mulai buka jam 07.00 sampai jam 10.00 pagi. Lalu dibuka lagi jam 19.30 sampai jam 22.00 malam setiap Senin dan jumat, libur dua hari.

Ismi membagi waktunya untuk usaha dan juga untuk mengurus suaminya. Ismi bangun pukul 04.30 untuk melakukan tugasnya sebagai istri, menyiapkan baju untuk suaminya,juga bekal dan sarapan.

Rian yang tidak tega melihat istrinya repot mempekerjakan asisten rumah tangga untuk mempermudah istrinya mengurus rumah.

Bekal sarapan dan juga bersih-bersih rumah kecuali kamar pribadi mereka art yang kerjakan begitupun mencuci, khusus untuk menyiapkan baju kantor suaminya,Ismi sendiri yang melakukannya,

Ismi bersyukur memiliki Rian sebagai suaminya itu, pengertian dan juga baik selain itu sangat bertanggung jawab. Ismi sekarang sudah sangat mencintai suaminya walaupun awalanya hanya sebagai suami pengganti tetapi hatinya perlahan memilih melabuhkannya kepada pria itu.

Hari ini Minggu warung kebabnya tutup, jadi kesempatan ini Ismi memanfaatkan waktu dengan bersantai sembari bercengkrama dengan suaminya.

Sepasang suami istri itu sedang menonton acar di tv. Sesaat Ismi merasakan ada yang mencoleknya. Ia menoleh menatap suaminya.

"Kenapa?"

"Aku pengen peluk kamu, geser sini" Rian sudah merubah posisinya menjadi duduk dan meluruskan kakinya di sofa, punggungnya ia sandarkan di tangan sofa.

Ismi berdiri dan pindah ketempat yang diinginkan suaminya. Ismi bersandar didada suaminya lalu kakinya ia selonjorkan diantara kaki suaminya.

Rian memeluk Ismi dari belakang, tangannya ia masukan kedalam kaos istrinya yang kedodoran.

Ia mengusap perut rata istrinya pelan, ia memainkan pusar istrinya. Ismi membiarkan saja apa yang dilakukan Rian. Matanya fokus menonton acara selebriti di tv.

Rian memasukan telapak tangannya masuk kedalam celana Ismi, tangan itu hanya mengusap saja diatas celana dalam.

"Boleh aku usap didalamnya?" Bisik Rian, Ismi mengangguk. Tangan Rian ia masukan lalu mengusap permukaan Miss v istrinya.

"Kamu cukuran?" Ismi mengangguk malu. Ia biarkan suaminya mengusapkan tangannya disana.

"Mmm... Halus yank" ucap Rian dengan suara serak. Bibirnya menempel dileher mulus Ismi, nafasnya terasa memburu, darahnya terasa panas lalu sedetik kemudian inti tubuhnya perlahan ingin bangkit memamerkan kekuatan nya.

"Yank... Aku pengen" Ismi yang memang sudah merasakan gairah suaminya mengikuti saja apa kemauan suaminya, Rian sedikit menyeret istrinya menuju kamar tapi tiba-tiba dia berhenti dan menghadap istrinya. Ismi bingung menatap Rian.

"Kita lakukan saja di sofa itu, hitung-hitung mencoba suasana yang baru" Rian menyeretnya menuju sofa tadi.

"Tunggu.. turunkan dulu gorden jendela nanti diliat orang malu" ucap Ismi menahan tubuh suaminya.

★★★

Ismi keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan acara mandinya. Dia memilih membungkus kepalanya dengan handuk daripada mengeringkannya dengan hairdryer.

Suaminya ia biarkan tidur setelah percintaan mereka, mungkin para pria diluaran sana seperti itu. Habis mengeluarkannya bawaannya tidur. Benar atau salah aku tidak tahu.

Ismi membersihkan kamar mereka dari debu dan merapikan sesuatu yang acak ke tempat semula lalu menyapu debu di lantai, baju kotor yang sudah agak banyak ia keluarkan lalu di letakan di tempat khusus untuk pakaian kotor biar art yang nyuci.

Karena hari ini hari Minggu, artnya libur sesuai persetujuan antara Rian dan Ismi. Jadi hari ini dia harus masak untuk makan siang mereka sekalian masak untuk makan malam.

Ismi berkutat dengan alat dapur ia mengolah bahan makanan mentah menjadi makanan masak.

Isi kulkas mereka memang tersedia semuanya, apa yang kurang selalu dilaporkan oleh bi Asih. Ia tidak membiarkan isi kulkasnya kosong. Bi Asih sangat rajin dan tekun, Ismi sangat menyukai ibu anak satu tersebut, dan suaminya itu pintar cari pembantu.

To be continue

Suami Pengganti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang