4. Demi Nama Baik.

8.9K 353 1
                                    

Rian menormalkan tubuhnya agar tidak panik berlebihan. Penyebabnya karena dirinya akan terlambat.

Rasa nyeri yang timbul dari kakinya seakan terasa berlomba-lomba dengan rasa paniknya.

"Tambah lagi kecepatannya bisa kan?" Ucapnya dengan suara berat.

"Tapi bos... Ini sudah lebih cepat" balas sang sopir. Sopir ini panik.. bagaimana kalau kecelakaan lagi.

"Tambah lagi" sopir mau tidak mau menambah kecepatan mobil lebih cepat lagi. Sang sopir lebih fokus lagi menyetir mobil yang dikendarainya.

Tak lama mobil yang ditumpangi nya sudah memasuki area rumah pengantin wanita. Sang sopir memarkirkan mobilnya di tempat yang aman lalu membuka bagasi mobil hendak menurunkan kursi roda untuk bosnya.

Orang tua Rivan mendekati Rian untuk menyerahkan baju pengantin yang lupa diserahkan tadi pas dirumah.

"Ini dipakai... Dikit lagi akadnya mau mulai..." Rian meraih kantong tersebut lalu memakainya dibantu oleh sopirnya.

***

"Jadi Rivan tetap tidak ditemukan?" Tanya Riyadi dengan wajah menahan marah.

Rahma yang berdiri disamping suaminya pun tak mampu menyembunyikan kesedihan.

"Maafkan kami menjadi orang tua yang tidak berguna, kami sudah mencari Rivan, dugaan kami dia keluar negeri dan kami tidak bisa mencegahnya... Maafkan kami" ucap papa Rivan bersalah.

Rahma maupun Riyadi menoleh kepintu masuk karena melihat seseorang menggunakan kursi roda dan memakai baju pengantin?

Raut wajah bingung keduanya disadari oleh orang tua Rivan.

"Mohon maaf... Jadi begini pak Riyadi, ibu Rahma... Agar pernikahan ini tetap dilaksanakan, pria itu mengaku sebagai sahabat Ismi bersedia menggantikan Rivan"

"Apa?" Isma yang kebetulan mau kelantai atas berhenti setelah mendengar pembicaraan itu lalu mendekati ayah ibunya.

"Maksudnya apa ini?"

"Nanti ibu jelaskan... Kamu keatas saja dan temani adikmu dan jangan bicara apapun.. mengerti?" Bisik Rahma kepada Isma.

"Tapi..."

"Isma..." Isma menurut saja walau rasa ingin tahunya mendominasi.

"Kami tidak tau lagi mau berbuat apa... Sampai Rian sahabat Ismi mendatangi kami dan menawarkan diri untuk menggantikan anak saya... Kami sungguh menyesalkan Rivan berbuat demikian, tolong maafkan kami" Riyadi menghembuskan nafasnya yang agak sesak. Apa yang akan terjadi nanti ketika anaknya mengetahui ini?

Dirinya menoleh kearah Rahma istrinya.

"Mau bagaimana lagi? Ini sudah dikehendaki, semua undangan sudah pada hadir tidak mungkin kami akan membatalkan pernikahan ini. Mau ditaruh dimana wajah kami? Dan untuk Ismi semoga dia bisa mengerti"

"Pak Riyadi? Calon pengantin pria sudah ada... Mungkin acaranya sudah bisa dilaksanakan" ucap ketua KUA.

"Baik pak... Sudah bisa dilaksanakan" balas Riyadi.

Rian bergerak cepat, semua yang diperlukan dalam pencatatan nikah sudah diurus dalam waktu singkat.

Jadi pengurus yang bertugas yang berwewenang disogok mahal oleh Rian melalui sang tangan kanan.

***

Sekarang Ismi berhadapan dengan suaminya. Wajah cemberut tidak bisa dia tahan, kalau bukan karena nama baik orang tuanya akan rusak, dia akan lari sejauh-jauhnya dari sini.

Acara resepsinya sudah selesai dari beberapa jam yang lalu. Semua yang mengetahui siapa pria yang akan menikah dengannya seketika menjadi bingung  melihat pria yang menikah dengannya sekarang berbeda.

Berbagai pertanyaan dari sahabat dan keluarga jauh membuat Riyadi dan Rahma memikirkan berbagai alasan yang masuk akal untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Ismi menatap tajam pria asing didepannya ini, sayangnya sudah menjadi suaminya sekarang.

"Lo siapa? Kenapa menggantikan pria brengsek itu menjadi suamiku?" Tanya Ismi dingin.

Rian yang sedari tadi menahan nyeri di kakinya mencoba menjawab pertanyaan Istrinya.

"Suami kamu... Siapa lagi?"

Tbc

Suami Pengganti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang