32. Liburan

3.8K 121 0
                                    

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari. Tak terasa warung kebab Ismi sudah sebulan beroperasi.

Jumat malam Ismi telah memeriksa buku penjualan dari ibunya serta pendapatan yang telah diberi karet tiap tutup warung.

Terhitung ada 20 gepok uang yang sudah dikaretin. Ismi menghitung semua pendapatan lalu dikurangi pengeluaran termasuk gaji untuk keluarganya.

Ismi beranjak dari meja kerjanya, ia keluar dari kamar menuju arah dapur. Ia berniat memasak mie. Dirinya pengen makan mie.

Rian yang melihat istrinya keluar kamar mengikutinya dari belakang.

"Kamu masak apa yank?"

"Aku pengen makan mie instan hon... Kamu mau?"

"Iya buatkan aku satu"

★★★

"Liburan yuk yank" ajak Rian.

"Kapan?"

"Besok gimana?... Ajak mama sama papa juga ka Isma" saran Rian.

"Kemana? Kamu sudah menentukan tempat?" Rian mengangguk.

"Udah...kita berangkat siang pulang Minggu sore"

"Baiklah... Besok pagi aku akan kerumah mama, buat anter gaji mereka, nanti kita bawa aja persiapan kita untuk liburan, biar tidak balik lagi kesini"

"Iya yank... Maksudku juga begitu" keduanya melanjutkan acara makan-makan mie mereka sampai habis.

★★★

"Assalamualaikum..." ucap Rian Ismi barengan.

"Waalaikumssalam... Pagi-pagi udah rapih begini mau kemana?" Tanya Isma penasaran.

"Mana papa?"

"Ngurusin tanaman dibelakang" ucap mamanya dari arah dapur.

"Oh gitu... Yuk ma.. ka.." Ismi pergi kehalaman belakang diikuti Rian dari belakang.

"Papa... Duduk dulu sini... Ismi ada sesuatu"

"Apa tuh?" Tanya Riady mendekat. Riady duduk dan melihat anaknya mengeluarkan tiga buah amplop putih.

"Warung kita kan sudah sebulan beroperasi kan? Nah ini gaji kalian bertiga" Ismi meletakan amplop itu sesuai nama yang sudah tertulis di amplop tersebut.

"Papa mama tidak usah di gaji nak.. papa sama Mama niatnya cuma membantu loh" ucap Rahma menatap Ismi.

"Enggak... Jangan ada penolakan ya... Ismi sudah mengatur semuanya, dan satu lagi... Cepat bersiap, kita liburan... Ismi tunggu" Ismi beranjak dari duduknya dan melangkah pergi meninggalkan tiga orang di bangku yang sudah disiapkan disana.

"Ayok ma.. pa... Kita siap-siap... Liburan yuhuuu" ucap Isma riang.

Riady maupun Rahma hanya menggeleng saja melihat tingkah anak sulungnya itu.

★★★

Keluarga Ismi sudah sampai di tempat liburan yang sudah di booking oleh Rian. Ismi dan Isma tidak bisa menahan kekaguman mereka.

"Honey... Kamu memang paling pinter memilih tempat indah seperti ini" Rian bahagia melihat istrinya tersenyum lepas begitu indah.

"Indah banget sumpah..."

"Kalian ini terlihat katrok tau nggak?" komentar Riady melihat tingkah kedua putrinya.

Jujur dia juga mengagumi tempat ini tapi tidak seperti anak-anaknya itu.

"Biarin aja mereka, kan tidak ada ruginya juga kan?" Rahma menanggapi.

"Yuk masuk..." Ajak Rian.

Mereka mengikuti Rian dari belakang. Tapi Ismi sedari tadi celingak-celinguk melihat jika ada pegawai yang lewat tapi nihil.

"Kok sepi hon?" Tanya Ismi

"Iya... Ini vila pribadi ku hadiah mama sama papa"

"Wow... Beneran?" Tanya Ismi ternganga.

"Sekaya apa suami Lo ini?" Bisik Isma ditelinga Ismi. Ismi menggeleng.

"Kenapa?" Tanya Rian menyungging kan senyum.

"Ti.. tidak... " Ismi seketika menjadi gagap, suaminya ini luar biasa. Selalu ada kejutan yang membuatnya kaget dan kagum.

"Papa sama Mama dikamar ini ya..." Rian membuka kamar disamping tangga untuk kelantai satu.

"Dan itu kamarmu ka" tunjuk Rian kearah pintu disamping pintu kamar mertuanya. Isma langsung pergi dan membuka kamar tersebut.

"Silahkan mama papa istirahat dulu kalau lelah"

"Iya nak Rian..." Riady maupun Rahma memasuki kamar dan meletakan barang-barang mereka.

"Kamar kita di atas sayang... Yuk" Rian menggenggam tangan istrinya.

Ismi mengikuti saja, dia masih menebak kejutan apa lagi yang akan ia terima kedepannya. Sampai dikamar merekapun Ismi masih diam.

"Kok bengong kenapa?" Rian memencet hidung istrinya manja.

"Tidak.. aku masih tidak percaya kalau kamu sekaya ini" Ismi mengedarkan pandangan. Kamar mereka bernuansa putih. Ia tidak bisa menjabarkan keindahan ini.

"Yang kaya itu papa sayang... Hehe" ucap Rian menanggapi.

To be continue

Suami Pengganti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang