4. Sad

434 269 116
                                    

 ✿°•∘ɷ∘•°✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ...

Senin, adalah hari yang hampir dibenci oleh semua siswa. Karena harus berangkat lebih pagi lagi untuk mengikuti upacara.

Seperti biasa, Jessica selalu diantar oleh Sai. Ia berangkat pukul 06:00 pagi. Upacara dimulai pukul 06:30.

Perjalanan begitu terasa lama. Entah kenapa perasaan Jessica tidak enak sekali. Seperti akan ada sesuatu yang hilang dari hidupnya selamanya.

Sampailah ia di sekolah. Di depan gerbang sana ada seorang gadis yang menunggu Jessica dengan raut muka yang sinis.

Gadis itu adalah kakak kelas Jessica. Ia sekelas dengan Melvan. "Ekhem ...." Gadis itu berdeham.

Jessica menghentikan langkahnya. Kemudian ia lihat mata cewek di depannya itu. "Maaf, Kak. Saya mau lewat," tutur Jessica dengan sopan.

"Gue lihat akhir-akhir ini Melvan lagi deket, ya, sama lo?" tanya cewek yang bernama Fira itu.

Jessica sudah tahu kalau ia akan menanyakan tentang Ketos itu. "Kalo dibilang deket sih nggak, ya. Tapi dia nyamperin saya terus Kak," ujar Jessica.

"Ge-er banget jadi cewek. Melvan itu nggak mungkin nyamperin lo! Masa iya, sih, Melvan seleranya lo?! Kan mustahil." Fira tersenyum miring.

"Saya ke kelas duluan, ya, Kak. Permisi," Jessica meninggalkan Fira di sana. Gara-gara cowok itu Jessica jadi incaran kakak kelasnya.

Ting ting ting!

Bel sekolah berbunyi. Tanda upacara akan segera berlangsung. Para siswa keluar kelas untuk berbaris di lapangan sesuai dengan kelasnya.

Jessica berjalan sendirian. Setiap ia eye contact dengan cewek di sekolahannya itu, tatapan mereka seakan-akan membenci Jessica.

"Kok orang-orang pada natap gue kaya gitu, ya?" tanyanya dalam hati.

Jessica baris di barisan paling belakang. "Clara mana, ya?"

•───────•°•❀•°•───────•

Upacara selesai. Semua siswa kembali ke kelasnya masing-masing. Jessica juga kembali ke kelasnya. "Jessica?" tanya Naura ketika ia tak sengaja berpapasan dengan Jessica.

"Lo temennya Clara, ya?" Gadis itu memastikan.

"Iya. By the way ... lo akhir-akhir ini deket banget, ya, sama kak Melvan?" tanyanya.

"Nggak, sih. Cuma kebetu—" Belum sempat Jessica menyelesaikan omongannya, Naura memotong pembicaraan Jessica.

"Oh," ucapnya. Mata Naura memperhatikan Jessica dari atas hingga bawah. Lalu, Naura pergi meninggalkan Jessica tanpa pamit.

Gadis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang