... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ...Setelah bermenit-menit lamanya menunggu tabletnya penuh, Xavier tak sengaja ketiduran. Rika datang ingin mengambil pigura tadi.
"Astaga, ketiduran," ucapnya, sembari menyelimuti Xavier. Hujan sepertinya sudah berubah menjadi gerimis.
Saat Rika membuka tablet itu, ternyata tabletnya sudah terisi penuh. Ia ingin memberi tahu anaknya tapi tak tega karena Xavier telah tertidur pulas.
Maka, Rika mencabut kabel itu dari tablet dan membawa tablet itu ke kamarnya. Ia simpan di lemari bajunya.
•───────•°•❀•°•───────•
Pagi pun tiba, Xavier bangun dan sepertinya ia sudah melupakan tablet itu. Hari ini sama seperti kemarin, hujan.
"Sayang, turun sini sarapan dulu," ajak Rika.
Xavier yang sedang mengumpulkan nyawa itu hanya bengong saja. "Xavier?" ucapnya sambil menaiki tangga.
"Iya, bu." jawab Xavier dengan suara khas bangun tidurnya.
Mereka pun sarapan. Sarapan mereka hanya sederhana saja.
Sambil makan Rika pun membuka obrolan. "Itu tabletnya sudah penuh, kamu nggak mau lihat?" tanyanya.
"Tablet? Oh, iya! Mana, bu??" Xavier baru ingat akan tablet itu.
"Habisin dulu sarapannya, nanti ibu kasih, " jawab Rika.
Xavier pun dengan cepat menghabiskan sarapan nya. Ia tak sabar ingin melihat foto kecil Jessica.
"Uhuk-uhuk!" lelaki itu tersedak makanan.
Rika mengambilkan minum. "Pelan-pelan, Nak."
Selesai makan, Rika pun langsung pergi ke kamarnya dan mengambil tablet itu. "Ini tabletnya."
"Pin-nya berapa, Bu?" tanya Xavier.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja
Teen FictionJessica Latasha Mauren. Seorang gadis yang menyukai senja semenjak ditinggal ibunya. Setiap sore ia berkunjung ke bukit demi menikmati indahnya senja. Namun di satu sisi, ia juga butuh penyemangat dalam hidupnya. Gadis cantik yang memiliki sifat cu...