... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ...
[Jum'at, 1 Maret 2023]
Beberapa hari kemudian ....
Suara bising yang berasal dari dalam kelas membuat siswa terbangun saat mulai tertidur. Lempar-lemparan bola kertas, suara tawa yang cukup menggelegar, dan bunyi sepatu dari hasil lari-larian membuat kelas menjadi semakin berisik bagaikan konser.
Si Ketua kelas sudah pusing dengan teman-temannya yang tidak bisa diam. Sedangkan Si Sekertaris sibuk menulis rangkuman materi yang diberikan oleh guru sebelum rapat.
Di saat semua teman tidak menghargai sekertaris, hanya ada satu siswa yang sibuk menulis dan memperhatikannya. Ia menghargai sekertaris itu. Tapi dengan alasan lain, ia juga menyukai sekertaris itu.
Brak!
Suara dari buku paket yang digebrakan cukup membuat para siswa menjadi diam. Si Bendahara kini mulai emosi akan kebisingan kelas yang tak henti-henti.
"Catat rangkuman hari ini! Kurang beberapa menit lagi rapat guru selesai! Hargai Lena yang sedang nulis!" Putra—bendahara kelas-berkata dengan tegas.
"Lo juga, Van. Sebagai Ketua kelas harusnya marahin mereka, bukannya malah duduk anteng main ponsel." Putra kini memasang tampang galak.
Melvan berjalan dan berdiri di depan kelas. Ia berkata, "Guys, catat rangkuman yang ditulis sama Lena. Sebenarnya gue udah pusing sama kelas ini. Ada yang mau gantiin gue sebagai Ketua kelas?"
Semua spontan menjawab, "NGGAK ADA!"
Melvan pasrah saja dan kini mereka semua mulai menulis apa yang ditulis oleh Lena di papan tulis.
•───────•°•❀•°•───────•
Di saat semua siswa sibuk menulis pelajaran, terdengar suara dari seorang gadis yang sedang menyiarkan sebuah pengumuman. Semua murid kini diam dan mendengarkan apa yang gadis itu sampaikan.
"Halo, para siswa HIS! Setelah jam istirahat nanti, dimohon untuk datang ke lapangan, ya! Ada pengumuman yang cukup penting. Terima kasih."
"Ada apa, sih?" tanya Clara kepada Jessica.
Jessica hanya menggeleng. "Coba nanti tanya sama Pita, dia kan anggota OSIS, tuh."
Clara mengangguk paham.
•───────•°•❀•°•───────•
Setelah jam istirahat, semua siswa berjalan menuju lapangan sekolah. Ada yang membawa jajanan, minuman, dan bekal. Mereka semua langsung berbaris rapi dan duduk sesuai kelas masing-masing.
"Panas gini disuruh duduk di lapangan, bisa item, nih, gue!" ujar beberapa siswi yang takut kalau kulit putih mereka terbakar.
Semua siswa telah terkumpul di lapangan. Mazaya, selaku Ketua OSIS itu, kini berdiri di depan para siswa. Ia pun mulai menyalakan mikrofon.
"Apa kabar semua!" sapa Mazaya ramah.
"BAIK!" Beberapa siswa menjawab dengan kompak.
"TIDAK BAIK! PANAS ZAY!" teriak cewek dengan suaranya yang nyaring.
"PANAS BANGET INI, KAK!" Salah satu adek kelas berteriak karena kepanasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja
Novela JuvenilJessica Latasha Mauren. Seorang gadis yang menyukai senja semenjak ditinggal ibunya. Setiap sore ia berkunjung ke bukit demi menikmati indahnya senja. Namun di satu sisi, ia juga butuh penyemangat dalam hidupnya. Gadis cantik yang memiliki sifat cu...