3. Rindu

496 269 116
                                    

 ✿°•∘ɷ∘•°✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ...

Operasi berjalan dengan lancar. Jessica tidak bisa menemani Alana karena mengerjakan tugas. Jessica kecapean sampai ia tertidur.

Dia bermimpi. Namun mimpinya itu seperti nyata sekali. Seakan-akan kembali ke masa lalu.

"AHAHAHAHA!" Jessi kecil tertawa keras karena ia sedang mengejar kupu-kupu.

"Hati-hati Jessi, awas loh, kalo jatuh." Alana memandangi Jessi kecil dari kejauhan.

Jessi kecil menghampiri Alana. Ia memberikan Alana setangkai bunga mawar yang ia petik di taman.

"Buat Mamah cayang." Jessi kecil memberikan bunga itu disertai senyuman lebar.

"Terima kacii gadis kecil Mamah." Alana menerimanya dengan senyuman juga, namun tak selebar Jessi. Lalu, ia mengamati sekitar taman. Pandangannya menyapu luas taman itu. Ia tidak sengaja melihat keluarga yang lengkap. Seperti keluarga cemara.

Ia menghampiri Alana. "Mah, ayah kapan pulang? Jessi kangen. Jessi mau liat ayah, mau peluk ayah, Jessi pengen juga kaya anak kecil yang di sana." Ia menunjuk keluarga cemara tersebut.

"Ayah kamu lagi kerja di luar negeri Sayang, nanti kalo kamu udah besar, pasti ayah pulang. Kan, kamu sekarang masih umur 5 tahun jadi masih kecil." Alana berbohong.

"AAAAAA NGGAK MAU MAMAH!" Gadis kecil itu merengek.

Ayah Jessi meninggalkan Jessica dan Alana waktu Alana sedang mengandung putri pertamanya. Ia lebih memilih wanita janda cantik nan kaya itu. Waktu itu usia kandungan Alana masih 6 bulan.

Alana menangis melihat suaminya itu selingkuh. Aidan, nama ayah Jessica.

"Cup-cup-cup, nanti ayah kamu pulang kok." Ia belai rambut anaknya.

Jessi kecil mengusap air matanya menggunakan kedua tangan. "Mamah harus janji." Ia menodongkan jari kelingking tanda perjanjian.

Alana hanya mengikuti apa yang Jessi mau. Jessi kecil itu sangat bawel tapi juga cengeng.

"Nak, Mamah mau beliin kamu ice cream, kamu tunggu di sini, ya," celetuk Alana agar Jessi kecil tidak membahas pria jahat itu.

Jessi mengangguk.

Sewaktu Alana pergi ke toko ice cream, ada seorang pria menyamperi Jessi.

"Hai putri Ayah." Pria itu melambai-lambaikan tangannya.

"Kamu Ayah aku?" tanya Jessi ragu.

"Iya, Nak. Nama putri ayah siapa?" Pria itu tak tau nama anaknya sendiri.

"Hai, aku Jessica, kalo kamu beneran Ayah aku, aku seneng banget bisa ketemu kamu! " seru Jessi.

Dari kejauhan Alana melihat kejadian itu. Lantas ia sesegera mungkin membawa Jessi pergi dari pria jahat itu. "Bisa-bisanya dia nggak tahu malu. Udah ninggalin aku, sekarang mau rebut Jessi dari aku," batin Alana kesal.

Gadis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang