41. Tak Dihargai

150 90 377
                                    

"Apa kamu bakalan nerima aku kalo kita bukan sepupu, Melvan?"- Fay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kamu bakalan nerima aku kalo kita bukan sepupu, Melvan?"
- Fay.

... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ...

[Minggu, 10 Maret 2023]

Pagi-pagi sekali sebelum matahari menampakkan sinarnya, Fay menaiki sepeda untuk menuju rumah Melvan. Ia sangat bosan sekali karena di rumah sendirian.

Kedatangan Fay tentunya membuat Clea yang sedang memasak di dapur terkejut. Tetapi, Clea cukup senang karena Fay ikut membantu menyiapkan sarapan.

Setelah hampir selesai menyiapkan sarapan, Fay diminta untuk membangunkan kedua jagoan Clea yang sedang tidur di kamar mereka masing-masing. Fay menyetujuinya dengan hati riang.

Ia pun segera berjalan menaiki tangga. Fay membuka pintu kamar Neo terlebih dahulu. Ia mulai membangunkan Neo dengan cara menggoyangkan kakinya serta menepuk pelan pipi anak itu.

Neo akhirnya bangun dengan nyawa yang masih belum penuh. Ia mengucek mata untuk memastikan siapa yang membangunkannya pagi ini. Mengapa suara bunda berbeda?

"Selamat pagi, Neo jagoan bunda!" sapa Fay. Terlihat jelas dari raut wajah gadis itu bahwa hari ini ia sedang senang.

"Kak Fay! Selamat pagi!" balas Neo.

Fay kemudian mengajak anak itu untuk membangunkan kakak lelakinya. Cukup sulit untuk membangunkan manusia satu itu. Ini akan menguras cukup tenaga.

Ceklek!

Fay membuka pintu kamar Melvan dengan pelan. Ia dikejutkan dengan seorang cowok yang kini sedang duduk sambil memegang ponselnya. Ternyata Melvan sudah bangun, tumben sekali.

"Eh, udah bangun. P-pagi!" Fay membuka suara. Terlihat gugup saat melihat wajah Melvan bangun tidur dan rambutnya berantakan. Melvan sangat tampan!

"Ngapain lo ke sini pagi-pagi?" Melvan bertanya, nadanya begitu dingin.

Fay perlahan memberanikan diri untuk mendekati Melvan. Di belakang gadis itu ada anak kecil yang sedang mengikutinya. Fay membuka gorden kamar agar cahaya dapat masuk melalui kaca jendela.

"Aku bosen di rumah. Jadi aku main ke sini. Ayo sarapan, aku sama bunda udah siapin makanan. Mumpung masih hangat," tutur Fay, tanpa melihat Melvan.

"Gue curiga sama lo." Melvan menatap tajam gadis itu.

Fay spontan menoleh. "Hm?"

"Gue curiga kalo lo yang ngunci Jessica di kamar mandi tadi malam," ucap Melvan.

Fay pura-pura tidak tahu. "Kok jadi nuduh aku? Memangnya ada bukti? Tadi malam kamu lihat 'kan, aku ada di depan kamu."

"Tapi waktu gue dansa sama Jessica, lo nggak ada. Waktu Jessica pergi ke toilet, lo juga nggak ada," balas Melvan.

Gadis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang