Sebelum baca, pastikan kamu sudah vote bab ini, ya! (*∩ω∩)
... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ...Malam hari, Melvan duduk termenung di atas ranjangnya. Merasa bersalah karena tidak menepati omongannya. Tentu, ini gara-gara sepupunya, Fay.
Besok adalah hari Jumat, hari yang cukup disukai banyak siswa karena pulang lebih awal dari hari biasanya. Dengan kata lain, hari Jumat bisa dibilang hari istimewa.
Melvan masih larut dalam lamunannya. Tak sadar, ia hampir satu jam berdiam diri di kamar dan tak melakukan aktivitas apa-apa.
Ceklek!
Pintu kamar terbuka, tapi Melvan masih terus melamun. Clea datang membawa segelas susu dingin dan camilan."Abang?" Suara Clea menyadarkan Melvan yang dari tadi melamun.
"Eh, Bunda."
"Abang kenapa?" tanya Clea.
Melvan menggeleng kemudian tersenyum. "Makasih ya, Bunda. Makasih udah bawain minuman dan camilan ke sini."
Clea tersenyum manis.
"Abang," lirih Clea.
Melvan menyahut, "Ya, Bunda?"
"Ada Daffin di ruang tamu lagi main sana adek. Sana ikutan main juga," ujar Clea.
"Kapan Daffin datang?" Melvan bertanya.
"Udah 10 menit yang lalu." Clea pun langsung pergi meninggalkan Melvan sendirian.
Melvan enggan turun dari ranjangnya. Ia masih berdiam setelah Clea keluar dari kamar. Tiba-tiba, pintu terbuka dan mengeluarkan suara bising yang berasal dari manusia.
"Abang!"
"Melpan!"
Daffin dan Neo berteriak secara bersamaan yang membuat Melvan langsung terkejut. Mereka berdua langsung menghampiri Melvan dan ikut duduk bersama.
"Ngapain kalian ke sini?" Melvan terganggu.
"Gue udah izin sama tante, mau nginep sehari di sini." Daffin langsung merebahkan tubuhnya.
"Neo juga mau tidur di sini," celetuk Neo.
Melvan hanya mengangguk. Malam ini, mereka tidur bertiga di satu ranjang kamar Melvan. Sambil sesekali bertukar cerita.
"Besok berangkat bareng, ya, Van?" tanya Daffin sambil menguap.
Melvan mengangguk.
"Terus, Neo gimana?" tanya Neo yang sudah ngantuk.
"Bonceng bertiga boleh nggak, sih?" Daffin bertanya.
"Nggak bisalah!" balas Melvan.
Kemudian mereka pun tidur karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Malam yang tenang, membuat tidur mereka menjadi pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja
Teen FictionJessica Latasha Mauren. Seorang gadis yang menyukai senja semenjak ditinggal ibunya. Setiap sore ia berkunjung ke bukit demi menikmati indahnya senja. Namun di satu sisi, ia juga butuh penyemangat dalam hidupnya. Gadis cantik yang memiliki sifat cu...