15. Maaf, Jessica

293 194 428
                                    

 ✿°•∘ɷ∘•°✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ...

Pulang sekolah pun tiba, kelas 11 MIPA 2 belum pulang karena masih ada beberapa anak yang belum selesai mengerjakan tugas, termasuk Jessica.

Melvan dan Daffin datang ke kelas gadis itu, ia menunggu Jessica di ambang pintu sambil tersenyum dan mengejek. Seolah-olah ekspresi mereka mengatakan, "Kelas kita udah pulang, kelas kalian belum, ya?"

Beberapa cewek di kelas Jessica melihat Melvan sambil senyum-senyum. Eva duduk persis di depan bangku Jessica, Eva mengira bahwa Melvan sedang menatapnya, Padahal Melvan sedang menatap Jessica.

Jessica masih fokus menyelesaikan tugasnya, ia tidak sadar bahwa sedari tadi Melvan menatap wajahnya terus.

Nara melihat jam tangannya. "Anak-anak, yang sudah selesai boleh pulang, ya."

"Baik, Bu!" ucap para siswa yang sudah selesai.

"Dikit lagi selesai, semangat Jessica!" batin Jessica menyemangati dirinya sendiri.

"Kak Daffin sama Kak Melvan ngapain di sini?" tanya Clara saat mau keluar kelas.

"Cie, nama yang disebut Daffin duluan bukan gue, ekhem."

"Dih, apa salahnya?"

Daffin bertanya setengah berbisik, "Ra, mau gue anterin pulang?"

"EKHEM-EKHEM!" Melvan sengaja batuk saat mendengar pertanyaan sahabatnya itu.

Clara manggut-manggut sambil tersenyum malu. "Yaudah sana! Jadi nyamuk, nih, gue!" ucap Melvan.

Mereka berdua pun meninggalkan Melvan sendirian. "Hai, Kak!" sapa Eva yang baru saja selesai dan ingin keluar.

"Hai," balas Melvan.

Dengan percaya diri, Eva bertanya, "Kakak, kenapa tadi Kakak liatin aku? Kan, aku jadi malu."

"Hah? Gue tadi liatin Jessica," jawab Melvan.

Tanpa pamit, ia langsung pergi meninggalkan Melvan dan menyusul Clarissa.

Jessica pun selesai dengan tugasnya. Ia hendak keluar namun tangannya langsung ditarik. "Mau kemana?"

"Pulang."

"Gue anterin. Gue udah ijin pak Sai, jadi pak Sai nggak akan dateng jemput, lo," tutur Melvan.

Gadis itu berdecak kesal.

"Tadi tugasnya susah? Kok lama banget? Mau gue ajarin nggak?" tanya Melvan.

Tanpa menjawab pertanyaan cowok itu, Jessica langsung pergi dengan cepat. "Jessica!" ucap Melvan setengah berteriak.

"Woi! Tunggu!"

"Stop ngikutin gue!" pekik Jessica.

Melvan mengangkat satu alisnya. "Kenapa? Gue mau anterin lo ke rumah."

Gadis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang