22. Kecewa

263 180 417
                                    

 ✿°•∘ɷ∘•°✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ..

Tepat saat mereka berdua memasuki gerbang sekolah, para penggemar Melvan menatap Jessica dengan sinis. Sesekali menggoyangkan dagunya.

"Cewek centil," ucap Eva yang saat itu sedang berjalan menuju gerbang.

Mereka sampai di parkiran sekolah dan Jessica langsung turun dari motor. Ia menunggu Melvan yang sedang melepaskan helmnya.

"Aku mau anterin kamu ke kelas," ucap Melvan kepada gadisnya.

Jessica manggut-manggut saja. Kemudian mereka naik ke atas tangga untuk pergi ke kelas Jessica.

Para siswi HIS yang menyukai Melvan tapi tak sempat menyatakan cinta kepadanya, menatap tajam Jessica.

"Gitu amat ngeliat cewek, gue. Iri, ya?" ucap Melvan yang volume suaranya agak diperbesar.

Sampailah mereka dikelas Jessica. Jessica segera meletakkan tas ranselnya ke kursi.

"Yuk, ke lapangan," ajak Jessica.

Melvan melihat jam tangannya. "Masih agak lama. Ke kantin dulu, yuk?"

Jessica mengiyakan Melvan. Segeralah mereka pergi menuju kantin sekolah. Saat berjalan, Melvan tak sengaja menabrak seorang cowok yang bernama Zian itu.

Apakah kalian masi, ingat? Zian yang waktu itu menganggu Jessica tepat di acara ulang tahun Naura?

"Kalo jalan liat-liat, dong!" sentak Zian.

"Sorry." Melvan meminta maaf.

Zian melirik Jessica dengan senyuman miringnya. "Kayaknya, kita pernah ketemu. Cantik banget, lo."

Zian memegang tangan lembut Jessica tanpa ragu. Segeralah Melvan menepis tangan Zian itu.

"Jangan berani sentuh cewek, gue!" ucap Melvan tegas.

Dono, yang merupakan teman dekat Zian itu berkata, "Perasaan gonta-ganti pasangan mulu lo, Van."

"Hati-hati buat, lo. Si Melvan ini, suka gonta-ganti pasangan. Bisa aja, lo cuma dijadiin pelampiasan buat lupain masa lalunya," papar Zian.

Dono dan Zian pun tertawa secara bersamaan. Lalu, mereka segera cabut karena takut Melvan akan memukulinya.

Jessica mengusap-usap lengan Melvan agar Melvan tak terbawa emosi akibat perkataan Zian dan Dono tadi.

"Nggak jadi ke kantin, udah hampir upacara. Ayo, ke lapangan," ajak Melvan.

•───────•°•❀•°•───────•

Jessica baris tepat di depan Eva. Eva maju selangkah dan membisikkan sesuatu. "Lo pacarnya kak Melvan?"

Jessica tak menanggapi ucapan Eva barusan, karena dari tadi mata wali kelas mereka alias Nara menatap barisan Jessica.

Gadis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang