Hai semua! Sebelum baca, pastikan vote terlebih dahulu, ya. Biar aku semangat nulisnyaa (≡^∇^≡).
... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ...Sorenya, Melvan mengirimkan sebuah pesan singkat kepada sang pujaan hati. Ia mengajak gadis itu bertemu di Pantai Thalassa pada malam hari.
Terdengar suara bunyi notifikasi dari ponsel Jessica. Ia buka layar ponselnya dan menampilkan sebuah pesan dari cowok yang ia temui tadi siang.
Jessica hanya membaca pesan tersebut tanpa membuka room chat. Setelah itu, ia langsung pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Pak Sai pulang kampung, berarti nanti gue sendirian dong dateng ke makam Mamah?" ujar Jessica menatap cermin kamar mandi.
Gadis itu memasukkan tubuhnya ke bathtub untuk berendam air hangat. "Pengin ngajak Kak Melvan, tapi takut ganggu," lirih Jessica.
Setelah selesai membersihkan diri, Jessica segera mengenakan pakaiannya. Pesan Melvan ia balas setelah selesai berganti pakaian. Jessica slow respon.
Ia berjalan keluar rumah setelah berpamitan dengan Lili dan Laras.
Sesampainya di pemakaman, ia langsung berjalan menuju batu nisan yang bertuliskan nama sang ibu.
Gadis itu mendoakan ibunya sambil meneteskan air mata. "Mamah ... Jessica kangen," lirih Jessica.
Setelah selesai mendoakan sang ibu, Jessica berdiri untuk pulang.
"Jessica?" Sebuah suara menyentak kesadaran Jessica. Tampak dua orang yang dikenalnya datang menghampiri.
"Lo ke sini sendirian?" tanya Naura.
"Hai Om, Naura!" sapa Jessica dengan tersenyum ramah.
"Nengokin makamnya siapa?" tanya Naura.
"Mamah gue," jawab Jessica dengan sedikit melirihkan suara.
Ayah Naura langsung melihat nama batu nisan yang bertuliskan Alana Liora Gantari. Ia terkejut melihat nama itu.
"Kenapa Om?" tanya Jessica yang menyadari perubahan wajah ayah Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja
Teen FictionJessica Latasha Mauren. Seorang gadis yang menyukai senja semenjak ditinggal ibunya. Setiap sore ia berkunjung ke bukit demi menikmati indahnya senja. Namun di satu sisi, ia juga butuh penyemangat dalam hidupnya. Gadis cantik yang memiliki sifat cu...