Kena Hukuman

3.9K 305 23
                                    

Hoon Hoon

| Mama
| Mama lagi apa?

Kenapa? |
Lagi makan cheesecake|

| Mama abis ini bakal dapet telepon dari sekolah
| Aku kasih tau duluan supaya mama gak kaget

Kok? |
Ada apa sampai mama harus di | telepon?
Kamu nakal di sekolah? |
Kamu buat pelanggaran? |

| Nanti aku ceritain
| Aku gak nakal kok, aku kan janji gak akan nakal :(

Astaga... |
Ini mama harus bilang papa engga? |

| Jangan!
| Ini rahasia kita berdua aja
| Makanya aku kasih nomor mama ke bu guru, biar mama aja yang tau

Haduh... |
Remaja jaman sekarang ada-ada aja |
Tapi kalau papa kamu marah nanti, | mama gak mau tanggung jawab

| Iya, nanti bakal aku selesaiin antara cowok sama cowok

MAMA JUGA COWOK |

| Oh iy lupa :")

😠😠😠 |

| Jangan gemes dong, nanti aku makin pengen nikung papa

Udah diem, mama pusing sama| kelakuan kamu

.

.

.

.

.

Jisung memijit pelipisnya, seketika dia merasa kepalanya pusing. Bahkan cheesecake yang dimakannya saja sekarang terbengkalai karena dia kehilangan nafsu makannya.

Siapa sangka Sunghoon akan tumbuh dan mewarisi sebagian besar sifat Minho. Dulu saat masa sekolah, Minho seringkali bolak balik ke ruang konseling, dia sering membuat onar di sekolah. Datang telat, bolos, berkelahi, merokok, bahkan membawa minuman keras dan minum bersama geng nya.

Jika Minho tahu tentang ini, pasti Sunghoon akan kena marah. Jisung tidak mau itu terjadi, maka mau tidak mau dia harus menyelesaikan ini sendirian.

Sepuluh menit lalu seorang guru perempuan dari sekolah Sunghoon menghubunginya lewat panggilan telepon. Katanya, Sunghoon terlibat perkelahian dengan salah satu siswa, dan siswa itu harus dilarikan ke rumah sakit karena mimisan yang tak kunjung berhenti.

Jisung segera mamakai jaketnya. Dia sudah memanggil taksi untuk menjemputnya. Dalam perjalanan, hatinya tidak pernah tenang. Apalagi Sunghoon kini tidak bisa dihubungi. Jisung padahal ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

Sampai di sekolah Sunghoon, Jisung menjadi bahan tontonan beberapa orang. Oh tentu saja, dirinya tidak terlihat seperti orang tua murid. Jisung lebih terlihat seperti anak kuliahan, wajah manisnya bisa memikat beberapa murid laki-laki disana.

Dia sampai di ruang konseling. Seperti bernostalgia, dulu dia sering masuk ke ruang ini, karena kebanyakan penyebab Minho dulu berkelahi adalah Jisung sendiri.

Mengetuk pintu dua kali, kemudian pintu dibuka dari dalam.

"Mari, silakan masuk."

Jisung masuk dan melihat ada Sunghoon disana. Dia sedang duduk dengan kepalanya yang menunduk. Jisung duduk di sampingnya. Menggenggam tangannya, Sunghoon menatapnya, Jisung hanya memberikan senyumannya. Rasanya Sunghoon menjadi lebih tenang.

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang