Luka

3.8K 320 23
                                    

Sunghoon menundukkan kepalanya. Sejak papa nya pulang dari kantor, dia belum sempat bertemu dengan Sunghoon, dan baru sekarang mereka harus berhadapan karena ini adalah jam makan malam. Sunghoon tidak punya alasan untuk melewatkan makan malam bersama.

Minho tentu merasa ada yang aneh dengan anaknya yang lebih diam dari biasanya.

"Coba lihat muka kamu. Kenapa daritadi nunduk terus?"

Perlahan Sunghoon mengangkat kepalanya. Sudut bibirnya yang lebam terlihat jelas, sangat kontras dengan kulit putihnya.

"Luka apa itu? Kamu berkelahi sama siapa?"

Dari nada bicaranya, terdengar kalau Minho sedang marah.

"Kak, Sunghoonㅡ"

"Jisung, kamu diam. Kakak tanya Sunghoon, bukan kamu."

TAK

Sunghoon meletakkan alat makannya dengan cukup kasar. Matanya menatap sang papa dengan tajam.

"Jangan bentak mama kaya gitu! Kalau mau marah, marahin aku."

"Sunghoon..."

Ini yang sangat Jisung tidak suka. Ini pertengkaran yang sesungguhnya. Bukan lagi candaan yang biasanya Minho dan Sunghoon lakukan.

"Masuk kamar, Ji. Kakak mau bicara sama Sunghoon."

"Kak!"

"Jisung. Masuk kamar."

Jisung mau tidak mau harus menurut. Melihat Sunghoon, anaknya itu memberikan senyuman seakan berkata kalau semuanya akan baik-baik saja.

Tepat setelah Jisung menutup pintu kamar, Sunghoon menghela napas. Jujur saja sebenarnya nyali dia juga menciut melihat wajah marah papa nya.

"Ada penjelasan tentang luka kamu itu?"

"Aku bukan berkelahi, tapi aku tadi memukul teman sekelasku."

"Memukul? Enteng banget kamu bilang begitu."

"Aku punya alasan kenapa aku melakukan itu."

"Apapun alasannya itu gak akan membenarkan perbuatan kamu."

"Kalau aku bilang alasannya berhubungan dengan papa, apa aku masih salah?"

Oke, Minho bungkam. Dia mencoba untuk meredakan emosinya.

"Jelaskan."

"Yang aku pukul namanya Kim Saeri, dia ngaku kalau papa itu ayahnya dia."

"Hah?"

"Gak usah kaget, papa pasti lebih kaget kalau aku bilang Saeri itu anaknya tante Lia."

"Hah?!"

Sunghoon memutar bola matanya. Kemana Minho yang tadi marah padanya, kenapa sekarang Minho seperti orang kebingungan.

"Kamu kenal Lia darimana?"

"Dia datang ke sekolah, luka ini, dia yang buat. Dia juga hampir menampar mama, untung aku tahan dia. Aku udah tahu tentang tante Lia dari mama."

Minho menghela napasnya, tangannya menggenggam sendok dengan erat hingga kukunya memutih. Wanita itu, yang dulu hampir membuat hubungannya dengan Jisung berakhir, dia kembali lagi. Ternyata Lia masih belum menyerah.

"Lalu apa hukuman yang diberikan pihak sekolah?"

"Skors dua minggu."

"Kalau begitu kamu pindah sekolah."

"Pa!"

"Dengerin papa, ini yang terbaik untuk kamu."

"Tapi aku udah terbiasa di sekolah ini. Aku bareng sama Jay, sama Jake juga. Aku gak mau harus cari teman lagi."

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang