Rencana

2.8K 255 8
                                    

Malam itu Jisung tidak berkata apapun, dia turun dari mobil dan segera masuk rumah. Membersihkan tubuhnya di kamar mandi, lalu setelah itu dia berbaring di tempat tidur.

"Sayang, belum makan malam loh."

"Aku gak lapar."

"Nanti kalau sakit gimana? Makan sedikit aja ya?"

Jisung tidak memberikan jawaban lagi. Minho keluar dari kamar bermaksud menyiapkan makan malam untuk Jisung. Tapi sebelum dia keluar, Jisung sempat berkata,

"Aku mau makan sedikit, kakak jangan marahin Sunghoon. Dia gak salah."

Senyuman tipis terukir di bibir Minho.

"Iya, kakak gak akan marahin dia."

Minho menemukan Sunghoon duduk di sofa ruang tengah sambil memijit kakinya yang terasa sakit.

"Besok ke rumah sakit lagi aja."

Sunghoon menatap papa nya yang berjalan ke arah dapur melewatinya.

"Gak usah, nanti juga sembuh sendiri."

"Jangan ngeyel kalau dikasih tahu orang tua."

Sunghoon menyusul Minho ke dapur. Dia duduk dan menatap papa nya yang berjalan kesana kemari menyiapkan makan malam untuk Jisung.

"Tadi aku sama mama ketemu tante Lia."

Pergerakan Minho berhenti sejenak. Dia menghembuskan napasnya dengan kasar. Lia lagi, pikirnya.

"Oke, terus?"

"Tante Lia bilang, aku bukan anaknya mama. Terus mama marah, aku kaget ternyata mama bisa marah juga. Tante Lia pas itu lagi bawa minuman, terus dia guyur mama pake minuman itu. Terus mama balas lagi tante Lia, mama tampar tante Lia. Aku senang banget pa, puas rasanya. Tapi abis itu mama pergi, dan ternyata mama nangis."

"Mama kamu hatinya lembut, mau se-marah apapun dia tetap nangis."

"Maafin aku ya pa gak bisa jaga mama, aku malah kebanyakan kaget tadi."

"Maafin papa juga udah bentak kamu tadi."

"Kok kita tiba-tiba jadi mesra gini sih?"

Minho memutar bola matanya. Anak ini merusak suasana saja, batinnya.

"Udah kamu makan malam sana, abis itu tidur. Papa mau balik kamar."

"Iya iya..."

Minho berjalan kembali ke kamar membawa nampan berisi makan malam untuk Jisung.

"Tapi pa, kita gak akan ngelakuin apa-apa ke tante Lia? Dia udah buat mama nangis loh."

"Nanti papa pikirin, kamu tenang aja."

Akhirnya Sunghoon hanya bisa menurut. Mau bagaimana lagi, semua keputusan ada di tangan papa nya.

.

.

.

Keesokan harinya, Jisung demam. Untungnya Sunghoon masih dalam masa cuti setelah sakit, jadi dia bisa ikut Minho untuk merawat Jisung.

Tadi pagi Minho sudah memanggil dokter ke rumah. Dokter sudah memberi Jisung obat dan sekarang Jisung masih tertidur.

"Ji, makan siang dulu yuk. Abis itu makan obat lagi."

Jisung perlahan membuka matanya. Dia melihat Minho yang tersenyum lembut padanya. Kemudian matanya menatap sosok Sunghoon yang berdiri tak jauh di belakang Minho. Sontak matanya kembali berkaca-kaca, entah kenapa melihat Sunghoon menjadi sedikit emosional.

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang