Jepang

2.3K 220 47
                                    

Hari ini Minho seharusnya bertemu dengan perwakilan dari perusahaan Jepang yang akan bekerjasama dengan perusahaannya. Tapi pihak perusahaan Jepang membatalkannya secara mendadak, siapa yang tidak kesal jika sudah seperti itu.

Dia yang sudah berdandan rapi melepas dasi nya dengan kasar dan melemparnya asal. Hal itu tentu saja tidak luput dari pandangan Jisung yang tengah menyantap cheesecake kesukaannya.

"Kak, udah dong."

"Kakak kesel, Ji."

"Iya, aku tahu. Duduk dulu yuk sini."

Jisung membawa Minho duduk di hadapannya. Lalu perlahan dia menyuapi potongan cheesecake ke mulut Minho. Awalnya Minho menolak tapi Jisung tetap memaksa dan akhirnya Minho luluh.

"Enak kan? Udah, gak usah kesel lagi. Ambil sisi positifnya aja, sekarang kan kita jadi bisa ngabisin waktu berdua."

Minho mengembangkan senyumnya. Mood nya sudah sedikit lebih membaik.

"Makasih, kakak gak tahu gimana jadinya kalau kakak gak bawa kamu kesini."

"Sama sama, ayo lanjut lagi makan cheesecake nya."

Hari pertama di Jepang, mereka menghabiskan waktu berdua di aparteman yang disewa Minho. Malam harinya mereka mencari jajanan khas Jepang menyusuri jalan. Mood Minho yang awalnya hancur sudah kembali membaik.

Esoknya, pertemuan yang ditunda pun akhirnya dilaksanakan. Banyak hal yang dibicarakan mengenai kerja sama antar perusahaan. Namun lagi-lagi, ada hal yang membuat Minho kesal. Pemilik perusahaan Jepang itu tak kunjung datang, Minho merasa tidak dihormati sama sekali dalam kerja sama ini.

Dia yang merelakan diri untuk datang ke Jepang, tapi respon dari pihak perusahaan Jepang tidak sesuai ekspektasinya. Minho dan kedua bawahannya merasa tidak dijamu dengan baik.

"Pak Minho, maaf saya lancang, tapi entah kenapa saya merasa kurang nyaman dengan perusahaan ini."

"Saya juga pak, apakah bapak akan tetap melanjutkan kerja sama?"

Minho memikirkan pertanyaan dari kedua bawahannya.

"Kita lihat dulu bagaimana perlakuan dari pemilik perusahaan ini."

Tak lama setelah itu, suara derap kaki terdengar. Beberapa orang datang mengawal seseorang.

Mata Minho membola sempurna saat melihat kedatangan orang itu. Dia mengenalnya.

"Halo. Long time no see, Minho."

"Hongjoong?"

"Masih kenal gue rupanya."

"Tuan Hongjoong ini merupakan putera dari pemilik perusahaan, tuan Kim. Tuan Kim mengutus beliau untuk membicarakan kerja sama dengan perusahaan anda, tuan Minho."

Lelaki bernama Hongjoong itu tersenyum. Senyum menjengkelkan yang paling Minho benci.

.

.

.

.

.

Minho membuka pintu apartemen dengan kasar, Jisung yang melihat itu terkejut bukan main. Kedua orang bawahan Minho mengikuti dari belakang dengan raut wajah ketakutan.

Minho tidak berkata apapun, dia langsung masuk kamar dan membanting pintunya.

"Ada apa?"

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang