Ditinggal Sendiri

2.5K 232 29
                                    

Kita double update ya kawan... sebelum memasuki konflik baru~

.

.

.

.

.

Rutinitas Jisung sebelum tidur yaitu melakukan perawatan wajah. Tangannya dengan cekatan memakai beberapa produk perawatan wajah, seperti toner, serum, essence, cream, dan apapun itu yang Minho tidak mengerti apa perbedaannya.

Melirik jam di dinding, ini belur terlalu malam, lalu kenapa Jisung sudah bersiap di depan meja riasnya. Dia bahkan memakai rol rambut di poni nya.

"Masih jam delapan, sayang. Kamu udah mau tidur?"

"Enggak kok."

"Kalau gitu, kakak mau ngomong sesuatu boleh? Tadinya kakak mau bilang nanti kalau kita mau tidur, tapi kayanya mending sekarang aja."

"Apa?"

Jisung yang tadinya fokus pada kegiatannya akhirnya memilih untuk berhenti sebentar dan mengalihkan atensinya pada Minho.

Minho sedikit berpikir, bagaimana cara mengatakannya. Melihat Minho diam, Jisung merenggut kesal.

"Apa sih kak? Cepetan. Aku mau maskeran nih."

"Eum gini... kakak ada bisnis di Jepang."

"Jepang? Jadi kita bakal ke Jepang?"

"Ya."

"Tapi kan Sunghoon harus sekolah."

"Itu dia masalahnya."

Minho turun dari tempat tidur. Lalu dia berjalan menghampiri Jisung dan duduk bersimpuh di hadapan Jisung yang duduk di kursi. Jisung menatapnya kebingungan.

"Kamu temani kakak ya? Please... kali ini kamu pilih kakak."

Minho memohon sambil menggenggam tangan Jisung. Wajahnya dibuat se-memelas mungkin.

"Maksudnya kita tinggal Sunghoon sendirian di rumah?"

"Gak sendirian, sayang. Kita titip dia ke Hyunjin sama Jeongin, gimana? Gak lama kok, kita di Jepang cuma tiga sampai lima hari, kakak janji."

"Aku sih mau aja, tapi Sunghoon?"

Baik Minho maupun Sunghoon, keduanya tidak ada yang mau ditinggal lama oleh Jisung. Tapi bagaimana, kalau sudah seperti ini, harus memilih salah satu.

"Makanya kita bujuk dia bareng-bareng."

.

.

.

.

.

Sunghoon terkejut saat membuka pintu kamar yang di lihat adalah papa dan mama nya yang berdiri sambil tersenyum aneh.

"Mama sama papa mau apa?"

Jisung menyenggol lengan Minho. Entah kenapa keberanian yang mereka kumpulkan seakan lenyap begitu saja saat melihat Sunghoon berdiri di hadapan mereka.

"Kamu lagi belajar, Hoon?"

"Enggak, lagi main game."

"Hhh... udah gak heran."

"Yang harusnya heran emang aku. Ada apa mama sama papa berdiri depan kamarku kaya gini?"

Minho memutar otak, apa yang sebaiknya dia katakan untuk memulai percakapan dengan Sunghoon.

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang