Pesta

2.6K 249 6
                                    

Malam ini pesta ulang tahun salah satu teman Sunghoon yang bernama Lee Jeonghyeon dilaksanakan, dan seperti yang direncanakan Sunghoon pergi dengan Jisung, tapi dengan satu syarat. Tentu bukan Jisung yang meminta syarat itu, siapa lagi kalau bukan Minho.

Minho bilang kalau dia harus ikut, tidak, Minho tidak ikut sampai menghadiri pesta, dia hanya akan menunggu di mobil hingga pesta selesai. Ya anggap saja Minho menjadi supir untuk malam ini.

Sunghoon sudah bisa berjalan dengan normal walaupun terkadang masih terasa sedikit sakit, makanya dia harus berjalan dengan pelan.

"Leejeong!"

Sunghoon memanggil si pemilik acara. Leejeong, begitu biasanya dia dipanggil.

"Hoon, gue kira lo gak bakal datang."

Leejeong ini teman Sunghoon di sekolahnya yang lama, dia berpikir setelah pindah sekolah Sunghoon melupakannya dan tidak hadir di pesta ulang tahunnya.

"Gak mungkin lah, lo kan sahabat gue juga. Eh, ini hadiahnya. Selamat ulang tahun, Jeong."

"Makasih loh. Lo datang sama siapa?"

Leejeong menatap Jisung yang berdiri di samping Sunghoon sambil tersenyum menyapanya.

"Oh ini, kenalin, mama gue."

Mata teman Sunghoon itu membola, dia pikir Jisung adalah pacarnya Sunghoon. Apalagi Sunghoon daritadi menggenggam tangan mamanya itu, mesra sekali sampai tidak ingin lepas, pikir Leejeong. Padahal dia tidak tahu saja, itu perintah Minho, katanya "Jangan lepas dan jauh-jauh dari mama, kalau mama lecet sedikit aja, kamu habis ditangan papa."

"M-maaf om, aku kira om pacarnya Sunghoon, abisnya awet muda banget kaya masih anak kuliahan."

"Iya, gak apa-apa. Selamat ulang tahun ya."

"Makasih, om."

"Jeong, pasangan lo mana?"

"Yaelah Hoon... gue sama kaya lo, pasangan gue ya mama gue. Yang pengen pesta dansa ini tuh mama gue, gue ya nurut-nurut aja."

Sunghoon hanya mengangguk-angguk saja.

"Oh iya, disana banyak camilan sama kue, minuman juga ada, silakan dinikmati. Gue permisi dulu ya, mau nyambut tamu yang lain."

"Oke."

Leejeong beralih pada tamu lainnya yang datang.

"Hoon, ayo mama mau cari kue, pengen yang manis-manis."

Sunghoon pasrah saja saat tangannya ditarik Jisung menuju tempat yang menyajikan aneka macam kue. Ini kenapa jadi Jisung yang lebih bersemangat?

Namun cerita ini tidak seru jika tidak ada konflik bukan? Tidak semudah itu hanya untuk mencapai kue-kue yang Jisung mau. Dia mendadak berhenti sampai Sunghoon yang di belakangnya hampir saja menabrak tubuh Jisung.

"Ma, kenapa berhenti tiba-tiba sih? Ini kalau mama ketabrak sama aku, aku yang dimarahin papa."

Jisung tidak menjawab, seperti omelan Sunghoon barusan hanyalah angin yang berlalu.

"Ma?"

Penasaran karena mama nya masih belum menjawab, Sunghoon mengikuti arah pandang Jisung. Dan dia menemukan penyebabnya.

Disana ada seorang wanita dengan pakaian glamour nya berjalan angkuh ke arah mereka, dengan tangan memegang sebuah gelas berisikan minuman berwarna merah.

"Tante Lia..."

Sial, kenapa tidak terpikirkan olehnya kalau Saeri pasti akan membawa Lia kesini juga. Tentu saja Leejeong pasti mengundang Saeri juga.

"Oh, apa kabar Jisung? Akhirnya kita ketemu lagi ya."

Jisung hanya diam, dia bukannya tidak marah, hanya tidak ingin menimbulkan keributan di acara orang.

"Hai Sunghoon, kok kamu tiba-tiba pindah sekolah sih? Padahal Saeri kan mau coba berteman dekat juga sama kamu."

Biarpun Sunghoon sudah memaafkan Saeri, tapi rasa kesal di hatinya ketika mengingat dulu Saeri mengakui Minho sebagai ayahnya tidak pernah hilang.

"Kamu ini dilihat-lihat memang tampan sekali ya, mirip Minho, sedikitpun kayanya gak ada mirip Jisung."

"Maksud tante?"

Lia tersenyum, kemudian dia mendekat dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh rahang Sunghoon.

"Jangan-jangan kamu bukan anaknya Jisung."

PLAK

"Cukup, Lia."

Tangannya ditepis kasar oleh Jisung. Sunghoon juga sempat terkejut karena mama nya yang dia kenal biasanya bersikap lembut.

"Berani juga ya kamu, Han Jisung."

BYUR

Sunghoon terkejut untuk kesekian kalinya, begitu pula tamu undangan lainnya disana. Mereka kini menjadi pusat perhatian.

Mau tahu apa yang terjadi? Lia mengguyur kepala Jisung dengan minuman yang sedari tadi dipegangnya.

Jisung tahu jika dia memang sengaja dipermalukan, maka untuk apa lagi dia menahan. Tangannya dia layangkan untuk menampar pipi wanita itu, melampiaskan semua emosi yang dia tahan hingga pipi Lia memerah.

"Mama!"

Saeri datang dengan wajah paniknya melihat Lia yang tersungkur di tanah.

"Mama mau pulang, Sunghoon."

Jisung berbalik dan langsung berjalan cepat, tidak peduli tatapan orang-orang, tidak peduli jika Sunghoon di belakangnya mengikuti atau tidak.

"Saeri, bilang sama mama lo, berhenti bersikap murahan. Dan sorry, gue gak akan termakan omongan mama lo itu, gue yakin seratus persen, gue adalah anak mama gue."

Sunghoon kemudian berjalan meninggalkan kerumunan, dia berusaha secepat mungkin walaupun kesulitan, karena kakinya terasa sakit jika dipakai berlari.

Sampai di parkiran, dia melihat mama nya dari kejauhan.

Jisung berjalan menuju mobil mereka yang terparkir. Tanpa mengetuk kaca jendela, Minho sudah lebih dulu membuka pintu dan keluar dari mobil.

"Sayang? Loh kok nangis? Kenapa?"

"Aku mau pulang."

Jisung masuk mobil tanpa menjawab pertanyaan Minho. Minho yakin ada masalah yang terjadi, dan dia semakin yakin ketika melihat Sunghoon menyusul dengan langkah kakinya yang terseok.

"LEE SUNGHOON! MAMA KAMU KENAPA? KENAPA DIA NANGIS?"

Tentu saja Minho marah. Sunghoon berjanji akan menjaga Jisung, tapi apa buktinya? Jisung datang dengan wajah basah karena air mata, dia menangis. Selain itu rambut dan bajunya basah, bajunya dihiasi noda berwarna merah.

"P-pa... k-kita pulang dulu ya mending."

Minho baru akan menjawab, tapi Jisung lebih dulu keluar mobil dan berucap dengan suara lirihnya.

"Kak, pulang. Aku mau pulang."

Tidak ada penolakan dari Minho. Jika Jisung yang meminta, dia hanya akan menurut. Dia kembali masuk ke mobil, diikuti Sunghoon.

.

.

.

.

.

To Be Continued

Yang waktu itu minta Lia VS Sunghoon-Jisung, this is for you  🫶🏻

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang