Kisah Lama

911 152 15
                                    

Ini flashback ya guys, jaman belum punya Sunghoon eaaa :)

Sunghoon nya gak ada dulu ya, lagi aku kantongin dulu

.

.

.

.

.

Minho sudah tidak memiliki ibu kandung, ibu kandungnya berselingkuh di belakang ayahnya dan kabur. Minho tidak pernah lagi menganggap wanita itu sebagai ibunya. Dia pikir ayahnya sudah cukup jika hanya memiliki Minho, tapi ternyata tidak. Ayahnya menemukan wanita lain yang umurnya lebih muda untuk dijadikan istri kedua, yang tentu saja akan menjadi ibu tiri Minho.

Minho awalnya keberatan, tapi ayahnya bilang, Minho akan menikah suatu saat nanti, dia akan mempunyai keluarga sendiri dan meninggalkan ayahnya. Minho bilang kalau dirinya tidak akan seperti itu, dia tidak akan pernah meninggalkan sang ayah, tapi ayahnya bersikeras dengan segala alasan untuk bisa menikah lagi dengan wanita pilihannya.

Semuanya memang berjalan lancar, Minho pikir keputusan ayahnya memang yang terbaik, karena wanita pilihannya yang sudah menjadi ibu tirinya itu mampu menjadi sosok istri yang baik untuk ayahnya. Mereka saling mencintai, Minho bisa melihat itu. Ibu tirinya itu bukan ibu tiri jahat seperti di drama-drama, dia menikahi ayahnya pun bukan berdasar karena harta.

Hingga Minho suatu hari membawa Jisung ke rumahnya, memperkenalkan Jisung pada ibunya untuk pertama kali sekaligus mengatakan kalau dia akan menikahi Jisung. Ayahnya sudah tahu tentang hubungan Minho dan Jisung dari lama, dan dia tidak keberatan dengan itu. Tapi berbeda dengan ibu tirinya. Dia tidak menginginkan Minho menikah dengan seorang lelaki.

"Dia itu laki-laki, Minho. Kamu sudah gila ingin menikahi dia? Dia juga tidak akan bisa memberi kamu keturunan."

Jujur, Minho tidak mempermasalahkan tentang keturunan, Jisung bisa mengandung atau tidak, itu bukan masalah bagi Minho.

"Dia itu laki-laki tapi lemah seperti perempuan. Itu menjijikan, Minho."

Minho tidak suka dengan ucapan ibu tirinya yang semakin hari semakin menghina Jisung. Akhirnya, dia memutuskan untuk pergi dari rumah.

Dia tinggal berdua di sebuah apartemen dengan Jisung. Dan suatu hari ayahnya datang. Beliau mengatakan kalau Minho dan Jisung harus tetap melaksanakan pernikahan mereka. Ayah Minho ingin Minho hidup sesuai dengan keinginannya.

Walaupun Minho berpikir kalau ayahnya adalah pria yang lemah, tapi ayahnya tetap yang terbaik. Dia selalu mengerti apa pun keinginan Minho, dan tidak pernah memaksakan kehendaknya.

"Ayah hanya ingin kamu hidup bahagia. Ayah juga tidak ingin kamu salah memilih pasangan seperti ayah dulu. Ayah yakin kalau Jisung orang yang tepat untuk kamu."

Dan dengan persetujuan ayahnya, pernikahan mereka tetap dilaksanakan. Persetan dengan ibu tirinya, Minho masih berusaha berbaik hati pada wanita itu karena dia adalah istri yang baik untuk ayahnya, walaupun bukan ibu yang baik untuk Minho.

.

.

.

Pernikahan mereka berjalan lancar. Hingga hampir satu tahun, dan semuanya baik-baik saja. Hari-hari mereka dipenuhi dengan cinta satu sama lain. Mereka berbahagia, sangat bahagia.

Ayah Minho memberikan sebuah rumah yang cukup mewah sebagai hadiah pernikahan, rumah yang menjadi tempat tinggal mereka hingga saat ini. Beberapa kali ayah Minho datang berkunjung, namun kesehatan beliau menurun, hingga diharuskan lebih banyak beristirahat di rumah. Perusahaan miliknya pun kini sepenuhnya dipegang oleh Minho, anak satu-satunya.

Terkadang Minho sendiri mengingat ucapan sang ibu.

"Itu lah kenapa kamu butuh istri perempuan yang bisa memberikan keturunan, siapa yang akan memegang perusahaan jika kamu sudah tua nanti, Minho."

Dan ya, setelah Minho tahu kalau Jisung juga termasuk lelaki beruntung yang bisa mengandung, Minho menginginkan seorang anak.

Namun, satu tahun menikah, mereka belum juga diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk mempunyai seorang anak. Minho akhirnya memutuskan untuk memeriksakan dirinya dan Jisung ke dokter, dan jawaban dokter membuat harapannya pupus.

Jisung memang bisa mengandung, tapi jika dia hamil, kandungannya akan sangat lemah, dan bisa membahayakan keselamatannya. Jisung mungkin akan sering jatuh sakit, dan bahkan melahirkan pun akan sulit baginya.

Tentu, Minho tidak akan mengorbankan keselamatan Jisung. Baginya, Jisung nomor satu dari segalanya. Minho membiarkan harapannya pupus begitu saja.

Kabar tentang Jisung yang bisa mengandung itu sampai ke telinga sang ibu. Beliau senang, tentu saja. Walaupun tetap, dia tidak bisa menerima dan menyukai Jisung. Karena menurutnya menikahi lelaki adalah hal yang tabu. Dan dia tidak menyukai lelaki lemah seperti perempuan.

Suatu hari, untuk pertama kalinya, beliau menginjakkan kaki di kediaman Minho dan Jisung. Tentu saja, dia datang saat Minho tidak berada di rumah.

Jisung saat itu hanya bisa menunduk diam sambil duduk berhadapan dengan wanita yang menjadi ibu mertuanya. Tatapannya begitu tajam, jelas terlihat kalau dia tidak menyukai Jisung.

"Kamu tidak bisa menatapku? Aku ini ibu dari suami kamu, dasar anak tidak sopan."

Jisung mengangkat kepalanya mencoba menatap wanita yang bahkan usianya lebih muda dari kedua orang tuanya.

"Kenapa kamu harus terlahir sebagai lelaki? Padahal kamu cantik dan sempurna jika menjadi seorang perempuan. Tubuh dan kulit kamu bagus. Kalau kamu perempuan, mungkin kita tidak akan dihadapkan pada situasi seperti sekarang."

Jisung tidak tahu harus menjawab apa, dia juga tidak mungkin menyalahi takdir.

"Lemah. Itu lah kamu. Aku membenci orang lemah seperti kamu. Lelaki tapi lemah seperti perempuan, itu menjijikan."

Itu sama seperti perkataan Younghoon. Dulu Younghoon sering mengatakan kalau Jisung itu terlalu lemah, maka dari itu dia seringkali ditindas dan diperlakukan seenaknya.

"Han Jisung, kalau kamu bisa menunjukkan bahwa anggapanku salah, mungkin aku bisa mempertimbangkan untuk merestui hubungan kalian."

"B-bagaimana caranya?"

"Beri Minho keturunan, lahirkan anak yang sehat untuk Minho."

Ucapan itu terlontar bagaikan perintah.

Jisung juga ingin memiliki anak bersama Minho, dia sangat menginginkannya. Tapi itu sama saja Jisung harus siap untuk mempertaruhkan nyawanya bukan?

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung dulu guys, besok lanjut, janji kok hehe

Kalau mau hujat si nenek lampir boleh kok :D

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang