Ucapan Terima Kasih

2.2K 197 39
                                    

Pemandangan pertama yang dilihat Minho saat membuka pintu kamar Sunghoon adalah Jisung yang sedang menyuapi anak remajanya yang tingkat kemanjaannya bertambah berkali-kali lipat jika sedang sakit.

Sudah dua hari berlalu dan Sunghoon sudah bisa bisa duduk, walaupun dengan bantuan orang lain tentunya.

Jisung tersenyum, Minho menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"Kamu udah makan? Kalau belum, kamu makan dulu, sini biar kakak yang suapin Sunghoon." Tanya Minho, dan tak lupa memberikan kecupan singkat di bibir istrinya.

"Enggak, aku mau sama mama."

"Aku udah makan kok kak. Tadi bareng sama Felix."

Hampir saja Minho akan kembali berucap, tapi Jisung lebih dulu memotongnya. Dan Sunghoon yang melihatnya tentu saja meledek Minho dengan menjulurkan lidahnya.

"Lagi sakit masih aja nyari ribut."

"Aku udah sembuh kok."

"Oh ya?"

"Iya, bentar lagi juga boleh pulang."

"Oh gitu."

"A-akh!! Papa sakit!!"

Minho dengan jahilnya menekan tulang kering Sunghoon yang mana disana ada luka memar dan lecet yang masih belum sembuh.

"Kakak! Jahil banget sih anaknya lagi sakit juga."

"Lah tadi katanya bilang udah gak sakit?"

"Ya gak sakit kalau gak diteken!"

Jisung menatapnya dengan wajah marah, Minho otomatis menciut. Dia tidak mau Jisung mendiamkannya berhari-hari karena marah.

"Papa gak balik lagi ke Jepang? Emang kerjaan papa udah beres disana?"

Pertanyaan Sunghoon membuat Minho terdiam. Jujur saja dia bingung harus menjawab apa, tidak mungkin dia harus jujur kalau kerjasama dengan klien di Jepang gagal karena klien itu adalah musuh masa lalunya.

"Udah beres kok, ya kan kak? Kamu gak usah khawatir sama kerjaan papa."

Minho hanya tersenyum sambil mengangguk pelan.

"Beneran? Aku... ngerasa bersalah udah ganggu waktu liburan papa sama mama."

"Kok gitu? Enggak, sayang. Kamu gak perlu ngerasa bersalah."

"Papa sama mama langsung pulang pas dengar berita aku kecelakaan, aku tahu cerita itu dari om Hyun. Aku... eum... aku mau bilang terima kasih."

"Sayang, itu udah kewajiban papa sama mama."

"Semua orang tua pasti melakukan hal yang sama kalau terjadi suatu hal buruk sama anaknya."

"Iya, benar kata papa."

Sunghoon mulai meneteskan air matanya. Dia menghapus air mata yang mengalir di pipinya dengan tangan.

"Kok jadi melow gitu sih? Oke deh gini, kalau kamu mau berterima kasih, papa minta kamu gak lagi pake motor kamu itu."

"Terus aku kalau mau pergi naik apa? Diantar jemput sama papa gitu?"

"Papa beliin kamu mobil."

"Kakak serius?"

Mata Sunghoon membola. Begitupun Jisung, mereka keduanya terkejut dengan penuturan Minho. Padahal dulu saat Sunghoon meminta dibelikan mobil, Minho bilang akan membelikannya ketika Sunghoon sudah masuk universitas.

"Daripada dia naik motor kecelakaan terus kan, Ji. Mending naik mobil lebih aman."

"Pa... aku gak nyangka."

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang