Sunghoon Kenapa?

1K 121 34
                                    

Jisung bangun pagi seperti biasa, pertama dia akan membangunkan Minho, yang kali ini cukup sulit untuk dibangunkan karena mereka semalam tidur jam dua pagi. Ya tentu saja karena 'kegiatan malam' mereka yang berlangsung cukup lama.

Dia memilih untuk mengabaikan Minho yang masih belum ingin meninggalkan tempat tidur, bahkan Minho sempat bergumam kalau dirinya tidak ingin pergi ke kantor.

Jisung beralih pada Sunghoon. Dia mengetuk pintu kamar anaknya beberapa kali namun tidak ada jawaban. Sudah pasti kalau Sunghoon juga kali ini susah dibangunkan.

"Hoon, udah paㅡ"

Jisung tidak melihat Sunghoon berada di tempat tidurnya saat dia membuka pintu kamar itu. Tempat tidur Sunghoon sudah rapi, bahkan gorden di kamarnya sudah terbuka, itu tandanya Sunghoon sudah bangun.

"Hoon?"

Jisung mencari ke kamar mandi, namun dia tidak menemukan Sunghoon disana. Dan satu hal lagi, tas sekolah Sunghoon yang biasanya berada di dekat meja belajarnya sudah tidak ada di tempatnya. Apa itu artinya Sunghoon sudah berangkat ke sekolah?

Jisung segera kembali ke kamarnya, dia cepat-cepat membangunkan Minho.

"Kak, please bangun. Aku bakal nangis kalau kakak gak bangun sekarang."

Minho dengan matanya yang masih terasa sangat berat, terpaksa bangun dari tidurnya. Dia bahkan berusaha untuk terduduk, hanya agar Jisung tidak menangis seperti ancamannya barusan.

"Ini kakak udah bangun, oke? Jangan nangis."

Dia melihat wajah Jisung yang tidak seperti biasanya. Seperti ada yang mengganjal pikirannya.

"Kenapa, sayang?"

"Sunghoon... dia gak ada di kamarnya. Kamarnya rapi, dan tas sekolahnya gak ada."

"Kalau gitu, dia udah berangkat ke sekolah."

"Tapi kenapa? Sunghoon kan belum sarapan juga. Kenapa berangkatnya pagi sekali?"

Minho tahu kalau Jisung sedang khawatir. Dia takut ada sesuatu yang terjadi pada Sunghoon karena anak itu bertingkah tidak seperti biasanya. Jadi itu yang membuat wajah cantiknya kehilangan sinarnya hari ini.

"Oke, oke. Kamu tenang, kita telepon Sunghoon ya. Kita tanya langsung. Jangan panik, sayang."

Minho mengambil ponselnya, menghubungi nomor Sunghoon. Tak lama, Sunghoon menerima panggilannya.

"Ya, pa?"

"Kamu dimana?"

"Di jalan."

"Kok berangkat pagi banget? Kamu belum sarapan kan? Mama kamu khawatir, Hoon."

"Iya, aku ada tugas yang belum beres. Aku bisa sarapan di sekolah kok. Gak usah ribet deh."

"Heh, kamu itu udah hampir buat mama kamu nangis pagi-pagi! Lain kali kalau mau berangkat lebih awal, kabarin dulu, jangan tiba-tiba ngilang gitu aja."

"Iya iya... bawel deh. Lagian aku udah gede, gak bakal ilang juga."

"Kalau dikasih tahu orang tua itu dengerin, nurut, bukannya malah ngelawan terus."

"Iya papa..."

"Ya udah, hati-hati di jalan. Jangan lupa sarapan."

"Iya..."

Mendengar percakapan antara Minho dan Sunghoon, Jisung sama sekali tidak bersuara. Jisung merasa sesuatu yang berbeda dengan cara bicara Sunghoon. Terutama saat Minho bilang kalau Jisung hampir menangis karenanya, Sunghoon yang biasanya pasti akan berteriak histeris dan bereaksi berlebihan seperti dia telah berbuat kesalahan besar pada Jisung, tapi kali ini tidak.

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang