Malam Terakhir

2.2K 208 15
                                    

Warning masih sama kaya chapter sebelumnya ya 👍🏻

.

.

.

.

.

Malam itu semua berbahagia. Semua tertawa sambil menikmati pesta barbeque. Yang bertugas membakar daging adalah Bangchan dan Changbin, Minho bertugas meracik bumbu. Yang lainnya hanya tinggal menikmati.

Jisung diam-diam menatap Jake dari kejauhan. Jake sudah baik-baik saja sekarang, syukurlah. Setidaknya itu bisa mengurangi rasa bersalah Jisung.

"Ji, kamu udah makan daging?"

Felix datang membawa sepiring berisi daging yang sudah dibakar.

"Kamu daritadi kok diem aja disini?"

Ya, Jisung memang lebih banyak diam dan duduk. Dia hanya menonton.

"Gak apa-apa, Lix. Aku cuma sedikit capek aja."

"Ah... harusnya tadi jangan kamu yang ikut belanja."

"Gak apa-apa, lagian kan aku yang kepilih."

"Ya udah, ini makan dulu, aku bawain buat kamu."

"Makasih ya."

Felix dengan kepekaan dan tingkat kepeduliannya yang tinggi. Jisung merasa beruntung memiliki sahabat seperti Felix.

Jisung menatap satu per satu dari mereka. Dan matanya berhenti pada Minho yang kini menggantikan Bangchan untuk membakar daging.

Tadi sore, setelah Jisung menceritakan apa yang terjadi padanya saat di pusat perbelanjaan, Minho sangat marah. Dia tidak percaya sepenuhnya dengan apa yang diceritakan Jisung.

Minho melakukannya dengan kasar. Memaksa Jisung untuk memuaskannya. Jisung yakin itu hanyalah salah satu cara Minho untuk melampiaskan kemarahannya.

Itu juga yang membuatnya lelah saat ini, Minho bahkan tidak memberikannya waktu untuk beristirahat. Jisung hanya sempat mandi sebentar dan berganti baju lalu dia harus bergabung di pesta dan memasang wajah senang, seakan dia baik-baik saja walau nyatanya tubuhnya terasa remuk dan sakit.

Terlebih lagi, entah apa yang terjadi, tapi Sunghoon terlihat lebih pendiam dari biasanya. Dia bahkan belum menghampiri Jisung sejak pulang dari kota. Tidak seperti Sunghoon yang biasanya selalu menempel padanya.

"Ji."

"Hai Min."

Seungmin duduk di sampingnya. Membawa sepiring berisi daging sama seperti milik Jisung.

"Tadi Jake cerita."

"Ah, Jake udah cerita ya? Maaf ya Min, aku beneran gak sengaja. Aku tadi sakit perutㅡ"

"Ji, gak apa-apa. Aku juga ngerti kok. Jake gak enak sama kamu, katanya dia gak tega lihat kamu yang merasa bersalah. Tapi bener Ji, gak usah dipikirin lagi ya. Gak apa-apa kok."

"Makasih ya."

"Hm. Kamu kalau ada masalah bisa kok cerita sama aku."

Jisung menatap Seungmin tidak mengerti. Memangnya wajah Jisung terlihat sekali ya jika sedang ada masalah?

"Jake bilang, dia tahu dari penjaga kasir toko yang kalian kunjungi tadi, kamu pergi bersama laki-laki. Itu bukan kak Minho kan, Ji?"

Jisung kebingungan harus menjawab apa. Dia tidak ingin masalahnya diketahui oleh yang lain. Bahkan Minho sendiri juga lebih memilih untuk menutupinya.

Lee Family Series (Minsung with Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang