Wooyoung terus menatap San yang masih saja setia tak membuka suaranya itu, ia mulai menginjak penis milik San dibawah sana. Tapi tak ada ekspresi apapun yang dikeluarkan oleh wajahnya itu, padahal ia berharap San setidaknya berekspresi jika dia tak ingin bersuara.
Wooyoung menjadi kesal karena San tak juga berekspresi apapun setelah ia menginjak penisnya itu cukup kuat. Meskipun dia memang penurut tapi itu sedikit menyebalkan, Wooyoung mulai menendang bagian bahu San dan menatapnya dengan datar.
"Sial, aku membelimu cukup mahal tapi mengapa kamu tak mau bersuara atau bahkan menunjukkan ekspresimu itu."
Wooyoung mengerutkan dahinya melihat San yang hanya menatapnya dengan tatapan dingin tapi terlihat tajam disana. Ia akui San memang memiliki mata yang cukup tajam, itu juga membuatnya menjadi lebih kesal, ia ingin San menatapnya dengan tatapan memohon.
San menatap kepergian Wooyoung dari duduknya itu, dia pergi ke kamar mandi. Injakan dan tendangan dari Wooyoung sedikit membuatnya kesakitan, tapi jika dibandingkan dengan dulu, ia masih bisa menahannya. Ia sebenarnya juga ingin menjawab tapi ia merasa tak berhak untuk itu.
San menghela nafasnya pelan, ia beranjak dari duduknya dan memungut putung rokok yang dibuang Wooyoung barusan, ia membuangnya ke tempat sampah kecil yang berada di kamar tersebut. Entah ini kesialan atau keberuntungan, dirinya bisa tinggal ditempat mewah seperi ini, bahkan ia tak pernah membayangkannya.
San kembali ke tempat semula dan menunggu Wooyoung menyelesaikan mandinya, cukup lama ia menunggu sampai dirinya sudah sedikit mengantuk. Dan akhirnya setelah 10 menit berlalu, ia melihat Wooyoung keluar dari kamar mandi dengan handuk kimono yang dipakai olehnya.
Wooyoung menatap kesal kearah San, ia masih merasa kesal padanya karena merasa diabaikan meskipun hanya karena San tak mau bersuara atau berekspresi, itu membuatnya terlihat seperti diabaikan. Ia berjalan menuju lemarinya dan mulai memakai piyama, besok ia harus berangkat lebih pagi karena banyaknya pekerjaan yang harus ia lakukan.
"Kau tidur dibawah dan tak perlu memakai baju karena anjing memang tak memakai baju bukan?"
Wooyoung kembali dibuat kesal dengan anggukan yang diberikan San padanya, jika saja dia sedikit memohon pasti dirinya akan bermurah hati untuk memberikan baju pada San. Wooyoung mendengus kesal dan mulai membaringkan dirinya diatas ranjang dengan sedikit melirik San yang mulai berbaring dilantai itu.
"Kita lihat sampai mana kamu bisa bertahan anjing kecil."
—
Sekarang sudah menjelang pagi hari, Wooyoung terbangun dari tidurnya karena ada cahaya yang masuk kedalam kamarnya itu, ia mulai mendudukan dirinya dan melihat San yang masih tertidur dibawah sana. Wooyoung beranjak dari ranjangnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
"Sialan, apa dia tak merasa kedinginan dengan tidur dilantai tanpa menggunakan pakaian."
Setelah mandi dan berendam, Wooyoung menyelesaikan mandinya sekitar 20 menit, saat ia keluar kamar mandi, San masih tertidur disana, tanpa memperdulikannya ia langsung bersiap untuk mengganti pakaiannya dengan setelan formal.
Tapi setelah ia selesai berganti pakaian pun, San tak kunjung bangun, itu berhasil membuatnya kebingungan. Ia berjalan mendekat pada San dan mendudukan dirinya ditepi ranjang dengan menghadap padanya, bahkan wajah tertidurnya itu masih terlihat tampan.
Cukup lama Wooyoung memandangi wajah San, ia mulai menendang bagian perut milik San, tapi anehnya tak ada respon disana dan ia menjadi sedikit khawatir. Wooyoung kembali menendang bagian perutnya itu dengan cukup keras, suara San yang meringis pelan berhasil ia dengar sekarang.
San membuka matanya, melihat Wooyoung yang sedang menatapnya disana. San mulai mendudukkan dirinya, dibandingkan perutnya itu, ia lebih merasakan sakit di kepalanya akibat pusing karena semalam ia tak bisa tidur karena terus memimpin hal yang sama. San memegang kepalanya yang terasa sangat pusing sekarang.
"Sialan dia berhasil membuatku sedikit khawatir padanya."
"Kau, ingat satu hal ini. Kau harus bangun sebelum aku terbangun dari tidurku, kau mengerti?"
San mengangguk paham, ia juga sering bangun lebih awal dibandingkan orang lain sebelumnya, hanya saja semalam ia tak bisa kembali tidur jadilah dirinya bangun terlambat sekarang. San sedikit melirik pada jam dinding yang berada di kamar Wooyoung, disana menunjukkan jam 8 pagi, masih terlalu dini hari.
"Aku akan pergi bekerja, kau tunggu disini dan jangan pernah berani untuk pergi keluar dari sini. Aku mengawasimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pet : Sanwoo/Woosan
FanfictionSan dijual oleh kedua orangtuanya ke tempat perdagangan manusia untuk melunasi hutang mereka pada rentenir. San menghabiskan sisa hidupnya didalam kandang besi, San juga sempat berpikir untuk bunuh diri tapi ternyata kesialannya masih terus berlanju...